004

359 62 11
                                    









×) (×


Left for Dead

004

All of a Sudden


×) (×









Ponsel digenggamannya masih menampilkan layar utama yang sama, menunjukkan jam digital yang selalu akurat, dan membuat pria itu menyadari jika waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam saat ini.

Dan meski begitu, Namjoon masih tetap berdiam diri disini, memandang pada langit hitam diatas sebuah kursi pantai dimana ia bisa merebahkan tubuhnya dengan santai tanpa perlu takut terjungkal. Sementara itu dihadapannya ada sebuah kolam renang, yang masih diisi oleh beberapa pengunjung juga seolah mereka tak pernah takut pada angin dingin malam ini.

Ia letakkan ponsel itu untuk masuk kembali kedalam saku, sebelum melipat kedua tangannya dibelakang kepala yang kemudian disusul oleh hela nafas cukup dalam, membuat dada bidang pria itu sempat terangkat sebelum turun lagi dengan perlahan.

Mungkin Namjoon akan ketiduran disini.

Mungkin saja.

"Namjoon! "

Dan sesuatu justru mengganggunya dengan sengaja. Terdengar pekikan keras itu berasal tak lain dari salah satu sahabatnya, yang sejak tadi siang sudah ia anggap sebagai orang mencurigakan karena selalu tersenyum-senyum sendiri tanpa sebab.

" Ya? "

Tepukan halus diatas paha menyambut Namjoon setelah itu, membuat ia lantas kembali membuka mata dan menemukan sosok Seokjin telah sampai disebelahnya dan segera duduk disalah satu kursi pantai lain.

" Ku cari kemana-mana, rupanya kau disini? " protes pria tinggi itu setibanya ia disebelah Namjoon.

" Lalu kenapa? Kukira justru kau yang lupa waktu karena sibuk berkencan dengan gadis idaman mu itu"

Balasan itu tak urung membuat Seokjin terkekeh cukup malu, "Aku bahkan tidak tahu siapa dia"

"Ha? "

Memancing Seokjin lagi untuk tertawa seraya mengibaskan tangannya dengan cepat diudara, " Maksudku, aku belum tahu siapa namanya" cicit pria itu pelan.

Seokjin tampak malas untuk membahas hal itu sepertinya. Belum lagi mengingat pertemuan terakhir mereka.

"Sudah kau tanya? "

Seokjin mengangguk disana," Aku bahkan tahu bagaimana cara berkenalan, Namjoon"

"Pffttt.." Namjoon tak tahan untuk tak mengeluarkan tawanya yang menggelikan, sementara Seokjin sudah memandang kesal disebelahnya, "..itu berarti, kau bukan tipenya. Sadar diri lah"

"Sialan kau"

Wajahnya sontak masam dalam sekejap, tapi tak membuat Namjoon merendahkan tawanya akan hal yang menurutnya menggelikan itu, terlebih mengenai Seokjin, yang sejauh ini selalu ia kenal dengan kepercayaan tingkat tinggi mengenai betapa sempurnanya ia dimata para wanita.

Dan sekarang, justru Seokjin ditolak oleh seorang wanita.

Itu adalah hal mengagumkan. Sangat sempurna untuk memberikan tamparan menyakitkan mengenai kepercayaan diri yang nyatanya hanya sebuah khayalan itu.

"Lihat saja, aku pastikan bahwa ia akan menjadi milikku setelah ini, dan habis itu aku akan membawanya padamu. Tepat didepan matamu" tekad Seokjin dengan tatapan serius, meski tahu kalau ia pun belum bisa menjamin pada apa yang ia ucapkan.

Left for Dead || Bp × Bangtan ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang