14. The Only Things That I Know

367 64 9
                                    

"SUDAH dengar soal kasus terbaru yang sedang heboh belum?," Sooyoung bertanya begitu mendudukan dirinya pada kursi di hadapan Hanbin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"SUDAH dengar soal kasus terbaru yang sedang heboh belum?," Sooyoung bertanya begitu mendudukan dirinya pada kursi di hadapan Hanbin. "Katanya kasus itu mau dilimpahkan padamu ya?." Imbuhnya, membuat pria di hadapannya yang masih sibuk mengunyah makan siangnya, mau tidak mau mempercepat aktivitasnya.

" Imbuhnya, membuat pria di hadapannya yang masih sibuk mengunyah makan siangnya, mau tidak mau mempercepat aktivitasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hanbin mengangguk, mengelap bibirnya yang jadi belepotan karena buru-buru mengunyah makanannya, lalu memandang Sooyoung. "Kenapa? Kau tertarik dengan kasus itu? Berkasnya sudah masuk ke lemariku." Katanya, melanjutkan makan siangnya, mengingat waktunya terpotong lantaran harus pergi mengurus beberapa barang bukti tambahan. Jaksa Nam sedang gencar-gencarnya meneror Hanbin. Meminta setengah memaksa agar Hanbin lekas menyelesaikan sederet kasus miliknya dan tutup buku demi menfokuskan diri pada kasus besar yang siap mengguncang kejaksaan.

"Kalau kasusnya dialihkan untukku boleh atau tidak?."

Terkesiap, Hanbin hampir tersedak mendengar pernyataan Sooyoung yang tiba-tiba. "Apa?!." Setahunya kasus itu memang cukup menghebohkan. Sangat menghebohkan malahan, mengingat kasus tersebut menyangkut presiden mereka yang bahkan belum genap satu tahun menjabat posisinya.

"Kasusnya masuk kategori kasus besar dan... kau yakin mau mengambil alihnya?." Bukan berarti Hanbin meragukan Sooyoung. Hanya saja kasus sebesar ini yang menyangkut orang nomor satu di negaranya jelas membahayakan dan Hanbin tentu saja tidak akan membiarkan Sooyoung berada dalam masalah. Belum lagi atensi masyarakat pasti akan langsung menjadi satu. "Tidak. Kau tidak boleh mengambil kasus ini." Tukasnya cepat sebelum Sooyoung sempat menjawab.

Tanggapan Hanbin yang tegas membuat Sooyoung mencebikan bibir. Memandang Hanbin takjub karena sebelum-sebelumnya ia tidak masalah setiap kali Sooyoung meminta kasusnya, ataupun bertukar kasus, asal disetujui juga oleh atasan mereka. Belum lagi dirinya yang sudah terlanjur percaya diri bahwa Hanbin akan menyerahkan kasusnya cuma-cuma.

"Kenapa?," Sooyoung memprotes. Menggeser dan menjauhkan piring Hanbin agar pria itu fokus padanya. "Kau meragukanku?."

Hanbin mendecak, menoleh, dan mengernyit setelah mengamati Sooyoung sesaat. "Bahaya. Lagipula biasanya kau tidak suka kasus-kasus berbau politik kan?."

[1] SnowflakesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang