•°^ Cinta Kamu Dan Aku ^°•
{ Author pov }
kerumunan para gadis yang memenuhi papan mading yang terpajang didepan perpustakaan, mereka mengagumi salah satu remaja pria yang populer saat ini.
tagar #siswa_tampan menjadi trending topic diberbagai sosial media.
diketahui nama siswa tersebut adalah Putra Rayhan Alexander, anak Mentri pendidikan yang dikenal baik hati pada setiap masyarakat.
Tak heran banyak orang yang terpesona akan ketampanan dan paras kharismatik nya.
menjadi banyak sorotan membuat dia tidak terlalu bergaul dengan teman-temannya, hanya segelintir orang saja yang dapat membuatnya merasa nyaman dalam ikatan pertemanan..
berbanding terbalik dengan seorang gadis malang, dia sering membuat keributan hanya untuk mendapatkan teman. sayang, tidak ada yang mau berteman dengannya.
selalu permusuhan yang ada pada ikatan hubungannya dengan orang lain, kini gadis itu melangkah sendirian di Koridor sekolah menuju kelasnya.
ada sebuah kaleng minuman yang dibuang sembarangan di tempat injakan kakinya, lantas ia melakukan tendangan untuk menyingkirkan sampah itu ke samping.
saking kerasnya tendangan kakinya itu, kaleng itu terbentur ke kepala orang yang melintas dari arah samping.
terperanjat dari posisinya, saat mengetahui siapa yang mendapat ulah olehnya. yaitu, sosok banyak mendapat perhatian disekolah.
"Rayhan,"
mengucapkan nama itu tentu mengundang orangnya datang padanya, gadis itu segera berputar tubuhnya berniat lari dari permasalahan yang ia timbulkan.
"buang sampah pada tempatnya!" Rayhan mengetuk jidat gadis itu, setelah ia berhasil menarik tasnya untuk balas dendam.
"siapa yang buang sampah, gue juga mau nolong sekolah ini bebas dari sampah!!" ia mengelus kepala bekas jitak kan siswa itu.
-ruang kelas ips 12-
berada dalam ruangan penuh dengan ucapan yang disebut kebisingan, gadis yang tadi membuat masalah kebingungan bergaul dengan siapa. tak ada teman ataupun kenalan yang dapat menguasai kekosongan jiwanya, setidaknya ada panggilan yang membuat ia tergugah dari keterdiamannya.
Pak Guru masuk ke kelas, keributan itu seketika teredam. ketenangan dimulai pemikiran keras dikerjakan untuk diasah menjadi lebih pintar, disaat Guru tengah memberikan tugas lewat pekerjaan rumah yang harus di salin dari papan tulis ke buku catatan.
setelah semua murid menyalin nya, bel pun berbunyi berganti mata pelajaran. 2 jam berikutnya, suara itu berbunyi kembali tanda waktu istirahat bagi seluruh siswa.
Gadis itu berjalan sendirian sembari memegang buku catatan yang ada pekerjaan rumahnya, dimana ia harus berusaha keras menemukan jawaban di perpustakaan.
melihat para murid berkelompok dan bercanda ria, ada rasa iri di hatinya. mengapa dia tidak bisa menemukan teman untuk diajaknya berbicara, keluhan itu yang membuat dirinya tertekan.
pelariannya tertentu di meja kosong pojok ruangan perpustakaan, dia biasa diasingkan dan menjadi seorang penyendiri.
suasana yang tenang karena adanya peraturan perpustakaan melarang kerasnya suara, menciptakan suasana berbeda bagi setiap penghuninya.
termasuk seorang pelajar teladan, dia biasa menyendiri mencari kedamaian dari banyaknya keributan di luar ruangan ini.
banyak siswi yang bandel menguntit dirinya, ia memutar jalur pemikiran agar terhindar dari perhatian berlebihan tak berguna tersebut.
menemukan sosok gadis pendiam di pojokan cara yang menguntungkan untuk ikut berdiam disana, merasa ada yang datang juga bergabung dengannya gadis itu tersentak kaget.
ternyata orang yang berada disampingnya adalah Rayhan, keberadaanya pun terancam. takut kalau lelaki disampingnya akan balas dendam, nyatanya. dia terdiam dan fokus membaca buku di kedua tangannya.
tubuhnya terangkat hendak berpindah tempat, namun. pertanyaan dari Rayhan membuat gadis itu mengurungkan niatnya.
"tetaplah diam di tempatmu, kehadiranmu cukup membuat mereka tertipu dan pergi dari sini!!" Katanya dengan nada dingin.
"kenapa lo percaya gue bakal diam disini?" seakan tak bisa yakin dengan perkataan lelaki disampingnya, gadis itu menentang perintah.
"mereka tidak menyukaimu itu yang aku tahu, orang yang tidak diinginkan akan terus dijauhi dan dibenci, itu kenapa mereka akan menghindarimu," sahut Rayhan tanpa perasaan dan mengutamakan apa yang ia lihat
"ucapan lo itu nyakitin walau emang faktanya begitu, tapi nggak usah dijelasin sedetail itu kali." merasa sedih dengan ucapan Rayhan, dia pun terdiam sembari membuka lembaran buku pelajaran yang biasa membuat jawaban untuk pertanyaan dimata pelajarannya.
ketika menyalin sebuah tulisan ke dalam buku catatannya, ternyata Rayhan memperhatikan jawaban juga pertanyaan yang ditanyakan.
"kau memang bodoh, seharusnya jawabannya adalah yang paling bawah bukan yang atas. lihatlah rumusnya." Rayhan mengambil buku catatan gadis itu dan mencoret jawaban yang sudah tertulis didalam garis lembaran.
pertanyaan:
Jika persamaan kuadrat px2 + 30x + 25 = 0 mempunyai akar–akar sama, maka nilai p adalah....
jawaban:
Jika persamaan kuadrat mempunyai akar-akar yang sama maka
D = 0
b2 - 4ac = 0
302 - 4(p)(25) = 0
900 - 100p = 0
100p = 900
p = 9.
Rayhan begitu teliti mengerjakan soal matematika di atas lembaran catatan gadis itu, sampai tak terasa semua soal terjawab olehnya.
Rayhan memang murid teladan yang pandai dalam mata pelajaran apapun, kelas 12 IPA itu murid terunggul di sekolah Permata Pratiwi.
"kenapa begitu mudah bagi lo mengerjakan soal sulit seperti itu, padahal lo itu'kan jurusan IPA," Gadis itu menyandarkan kepalanya diatas telapak tangan, memperhatikan gerak jari tangan Rayhan yang sedang bergerak dihalaman belakang buku catatannya.
"kalau tidak belajar memahami dan berusaha menemukan jawaban yang tepat, mana mungkin akan ada penyelesaian nya. pantas saja kau berada di rangking terbawah, otak mu begitu sempit untuk berpikiran luas," ejek Rayhan yang terkekeh-kekeh.
"kata siapa? lo aja nggak tahu gue termasuk murid pandai di sekolah. Amandira Putri Citra sangat dibanggakan oleh pak Guru olahraga, karena permainan sepakbolanya yang lihai," Gadis itu membanggakan keahliannya dalam mengolah bakat di lapangan hijau.
"terserah, banggakan saja dirimu. kau akan menyesal karena tidak lulus dalam mata pelajaran lain." Rayhan mendorong buku catatan gadis itu, ia pun beranjak pergi dari tempat duduknya.
"makasih ya, atas jawaban yang lo tulis." Gadis itu memperhatikan jawaban yang ada di bawah pertanyaan tugasnya.
Rayhan pergi dengan wajah yang cuek, dia tidak peduli akan ucapan apapun yang diterima olehnya. tapi soal rasa lupa, sepertinya harus ditingkatkan lagi.
dia sering melupakan barang yang dibawa tangannya dan meninggalkan nya di sembarang tempat. seperti buku yang tertinggal di samping gadis itu, sebuah novel misteri mengungkap kejahatan di sebuah pulau berhantu.
dari judulnya saja sudah merinding, apalagi kalau dibaca menantang keberanian jiwa yang harus mengendalikan rasa takut dan halusinasi dampak efeknya.
akankah gadis itu bisa mengembalikan buku Rayhan yang tertinggal tersebut.
bersambung..........
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Kamu Dan Aku
Fiksi RemajaRayhan yang notabene nya pendiam dan tak banyak gaya, justru disukai para remaja putri disekolahnya bahkan sampai ke sekolah lain. terpikat hatinya oleh seorang gadis ceroboh yang suka mencari masalah juga dibully banyak kalangan. awalnya dia tidak...