Tentang Dia

581 2 0
                                    

Nama gue Ray

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nama gue Ray. Bukan Ray Martin bukan juga Ade Ray. Rayyan.
Umur gue kira - kira 19tahun. Hari ini Minggu jadi tidak sekolah. Besok Senin gue sekolah di SMA luar negeri alias swasta. Duduk di bangku bukan di lantai. Kelas 12 setahun lagi lulus sekolah. Gue anak baik-baik. Hobby gue main gitar untung nya suara gue juga mendukung. Sering ikut lomba menyanyi. Tapi tidak pernah juara. Karena lupa nyogok juri nya.

Gue anak baik-baik. Tidak pernah bolos sekolah. Tidak pernah merokok apa lagi melawan guru. Hidup gue biasa aja. Manusia biasa yang juga menghirup oksigen. Gue merasa masa sekolah gue masa paling indah. Dengan teman-teman gue yang konyol. Dan yang paling spesial adalah ada nya Tya. Pacar gue. Semenjak hadir Tya dihidup gue. Gue merasa dunia berubah.
Kali ini gue bakalan cerita tentang perjalanan cinta gue dengan Tya.

 Kali ini gue bakalan cerita tentang perjalanan cinta gue dengan Tya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nityas namanya. Cewek yang cantik fisik nya baik hati nya lembut ucapan nya manis senyumnya. Panjang rambut nya, mulus kulitnya. Tya sebenarnya incaran banyak cowok di sekolah gue. Tapi dari puluhan orang yang nembak. Cuman gue yang dia terima. Kita sudah menghabis kan 2tahun lamanya dengan bersama. Tidak ada sekali pun rasa curiga dengannya. Yang ada selalu rasa nyaman. Dia yang selalu tersenyum mendengar ocehan konyol ku.

Seperti hari itu. Dibawah pohon mangga orang kita duduk berdua. Sepulang sekolah melepas lelah. Tempat favorit kita adalah di bawah pohon mangga depan sekolah ditemani akang pecel bernama Ujang. Tapi akang pecel nya nggak bisa disuruh muter kayak akang gendang.
Dia duduk manis dengan fokusnya membaca buku si manis jembatan Ancol.

" Sayang " panggil gue. Membuat fokus nya hilang lalu menatap gue dengan senyum tipis dibibir nya. Duhh rasa pengen gue kecup njing.
" aku mau nanya "
" Nanya apa sayang? "
dia memegang pipi gue cuk.
" Kalo aku donor darah ke cewe, nanti dia punya anak nah anak itu jadi darah daging aku bukan?"
Beberapa detik dia mengernyitkan dahinya kebingungan. Tapi setelah nya tertawa dengan terbahak-bahak. Pacar gue kesurupan nih.
Humor dia sereceh itu.

Pertama kali kenal Tya sebenarnya sudah dari awal masuk sekolah. Di zaman MOS kepanjangan dari Masa Organisasi Siswa. Dimana kita para murid baru di siksa habis-habisan oleh senior OSIS. Saat itu gue sama Tya beda kelas. Sampai sekarang juga beda kelas.

Story'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang