"Aku berangkat ya" suara wanita menggema di ruang tamu sebuah rumah. Tangannya sibuk menenteng beberapa tas plastik dan beberapa berkas tak lupa handphone terselip diantara pundak dan kepalanya.
"Eh iya pak,ini saya lagi dijalan pak" katanya dengan tergesa - gesa.
Ia segera memacu mobilnya dengan cepat berharap jalanan tidak macet dan membuatnya lebih terlambat.🙂
🙂
"Papiiii bangun piiii. Adek mau minum aus" anak kecil berumur 6 tahun mengguncang guncangkan tubuh seorang lelaki yang tengah tidur disampingnya.
Lelaki itu hanya melenguh berusaha membuka matanya yang terasa berat."Iyaa, ini papi bangun nakk" katanya sambil mengucek matanya perlahan.
Ia tersenyum menampakan kedua lesung pipinya dengan manis."Pagi anak papi"
Lelaki itu mencium kedua pipi si anak kecil yang tertawa melihat wajah papinya.
"Sini nak" tangan si lelaki menggendong anaknya turun dari tempat tidurnya.
🙂
🙂
🙂
🙂
"Pi, hari ini ketemu mami yuk. Iyo kangen mami" kata si anak sambil menyuapkan makanannya.
Sang papi hanya tersenyum pelan lalu mengangguk."Iya nak, tapi abis papi dari kantor ya nak." Katanya sambil mengelus kepala anaknya.
Anaknya hanya tersenyum menganggukan kepalanya.
Juno,nama pria yang berusia di ujung 20 tahun itu dengan telaten mulai membersihkan meja makan dan meja dapur yang kotor.
Tangannya bergerak dengan cekatan.
Juno adalah seorang duda beranak satu yang kesehariannya bekerja sebagai staff PNS disebuah instansi daerah. Ia bercerai 3 tahun lalu dengan istrinya dan hidup bersama anak tunggalnya.Setiap hari ia bangun pagi dan mengurus anaknya. Mulai dari memasak,mencuci baju,bersih bersih,hingga menyiapkan keperluan anaknya saat akan sekolah.
"Pi, aku ikut papi aja ya. Biar nanti langsung ketemu mami di kantor" kata sang anak sambil memakai sendalnya.
"Loh,gak mau di rumah omi aja nak?" Tanya sang papi sambil menatap anaknya.
"Iyo,mau langsung ketemu mami,pi." Jawabnya dengan lancar.
"Oh ya udah. Tapi Mario jangan nakal ya. Nanti kakek kadis gigit loh." Kata sang papi membuat anaknya cemberut.
Juno hanya tertawa gemas lalu memeluk anaknya sayang."Ayok berangkat" kata Juno sambil memengang tangan anaknya yang tersenyum manis.
🙂
🙂
🙂
🙂
"Ibu Willa,dipanggil pak Theo bu" suara salah seorang staffnya mengagetkan Willa yang tengah fokus pada laptopnya.
"Iya Sel,bentar ya" jawabnya sambil membereskan penampilannya.
Didalam ruangan sang sekretaris dinas Willa duduk dengan gelisah. Tidak biasanya pak sekdis memanggilnya.
"Bu Willa, ini ada laporan dari provinsi bu. Mereka nanya kok data penerima alsintan tahun ini jadi nol ya? Kan kemaren ada aspirasi dewan yang sudah di realisasi." Kata Theo sambil menyodorkan kertas data ke arah Willa.
Willla mencermati angka angka yang tertera di dalam kertas itu dalam diam."Aduh, ya ampun pakkkk. Saya salah kirim data pak. Ini data statistik petani pak bukan penerima alsintan." Willa menjadi panik.
Theo tersenyum ramah kearahnya.