13

30 6 0
                                    

Flashback off
.
.
.
.

Tok tok tok


'anjir?!'

Heejin terkejut karena suara ketukan pintu nya. Sedikit panik dan ketakutan. 'gimana kalo itu penculik? Rampok? Pedopil?' itulah yang dipikirkan heejin saat ini.

Mau tidak mau dia harus membuka nya. Siapa tau orang penting.

Ceklek

"JANGAN APA APAIN SAYA!! SAYA GAPUNYA APA APA!!" Heejin mengatakan nya dengan sangat keras, mata tertutup, kepala yang menunduk.

Ctak

"Apaan sih lo anjir" katanya sambil menyentil kepala heejin

"Weh anjir kirain siapa. Kaget gw kak!! Astaga" heejin ngusap usap dada nya.

"Ayok berangkat. Pake sepatu Lo buruan" yoojung beranjak dari tempat tadi lalu menaiki motor nya.

"BENTAR KAK!! TUNGGUIN GW" heejin meneriaki yoojung dan menghentakan kaki nya.

"Iya sayang cepet pake sepatunya cantik ini udh jam setengah tujuh" yoojung dengan segala kesabarannya.

Heejin tengah fokus mengikat tali sepatu nya. Ntah apa yang dipikirkannya, dia tersenyum senyum sendiri. Dah gila kali ya mbaknya:v

•~•




"Oh ini pelakor di sekolah kita" kata seorang murid yang berada di koridor sekolah.

"Cantik tapi murah"

"Kalo jadi gw sih Malu"

Sesungguhnya disini heejin ingin sekali berteriak, dia ingin menangis. Lupa heejin siapa? Dia sebatas cewek cengeng yang sok dingin. Baginya dengan bersifat ga pedulian dia ga bakal sakit hati sama omongan orang.

Dia tidak mempedulikan kata kata mereka. Dia hanya memandang jalan. Hanya fokus berjalan menuju kelas. Oh ya..
Tentu saja berbeda arah sama yoojung. Jadi ga bareng.

Sesampainya dikelas. Ini aneh.
Semua orang di kelas menatap benci pada gadis itu. Tapi yena begitu beda. Dia mengernyitkan dahi saat menatap heejin.

Heejin menduduki kursinya serta mengeluarkan buku bukunya.

"Ikut gw sekarang ke rooftop" yena mencengkeram tangan heejin dan membawa nya ke rooftop. heejin sempat meringis kesakitan.

Sesampainya di rooftop

"Napa sih" heejin mengelus tangannya

"Apa bener lu kayak yang minju bilang?" Yena

"Apaan?" Heejin

"Yang katanya lo pel--"

"Kaga!" Heejin memotong pertanyaan yena

"Sudahku duga mamak"yena menghembuskan nafas lega

Heejin meninggalkan yena yang masif berada di rooftop. Dia kembali menuju kelas.

"Eh??" Katanya heran

"Hai pelakor" minju dengan senyum miring.

Rupanya gadis kesetanan ini sedang berada di kelas heejin. Tepat di depan papan tulis.

"Disekolah sih pendiem muka datar eh di luar sekolah Kok liar kayak jalang" bacot minju nih:v

"JAGA BACOTNYA!!!" Ini bukan heejin. Tapi..



















[My enemy is my boyfriend]


Bantu votenya^0^
Jangan ghostie donk. Komenin..
Kalo ada typo or kesalahan atau apapun, maafkan><

My Enemy Is My BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang