Part 3: Keputusan yang berat

1.6K 67 3
                                    

Super Hot Master
Author by Natalie Ernison

Setelah mengetahui, jika Neils adalah guru musicnya, Queen pun begitu bersemangat.

"Mansion kediaman Axton family"

Hhmm hhmmm 🎶🎶🎶

Queen bersenandung, dan begitu tekun berlatih. Jemarinya, kini mulai lihai menari di atas piano miliknya.

Queen terus tersenyum, tatkala mengingat sosok Neils.

"Pak guru tampan..." gumam Queen dengan senyuman berserinya.

"Nona Queen, apakah hari ini kita akan pergi lebih awal?" tanya Hazel pada Queen yang sedang duduk sembari bermain piano.

"Yah, kita harus lebih awal. Karena, aku harus menghapal semua not lagu ini." Balas Queen, dan melanjutkan latihannya.

"Caranya, bukan seperti itu Nona. Seperti ini," ucap Hazel, lalu menekan beberapa not lagu.

Queen bertepuk tangan riang, melihat permainan lihai dari Hazel. Hazel tersenyum bahagia, saat melihat Queen menyukai apa yang telah ia lakukan.

"Tuan Hazel, pernahkah tuan menyukai seseorang?" tanya Queen secara tiba-tiba, hal itu sontak membuat Hazel terkejut.

"Ah, yah! Pernah, bahkan saat ini..--"

"Nona Muda! Nona Muda!" Seru salah seorang pelayan wanita, sembari memberikan sebuah buku not lagu pada Queen.

"Yah, bibi!"

"Ini adalah buku not lagu milikmu, Nona!" Ucap sang pelayan, sembari memberikan sebuah Plastic bag pada Queen.

"Terima kasih bibi, aku akan pergi lebih awal bersama tuan Hazel. Ayo, tuan Hazel!" Ucap Queen.

Hazel menunduk memberi rasa sopan santunnya, saat akan pergi meninggalkan mansion.

***

Gedung A, pinggiran kota A.

"Nona, aku akan menunggu di lantai dasar. Silakan telepon aku, jika Nona membutuhkan sesuatu." Ucap Hazel, saat akan menghantarkan Queen menuju ruangan les music.

"Baiklah tuan Hazel, aku pergi!" Queen melangkah dengan penuh semangat menuju ruangan les music.

"Mr. Neils Gracious"
Sebuah papan nama terpampang di depan pintu ruangan les music.

"Selamat malam semuanya!" Sapa Queen. Semua teman-teman les musicnya hanya membalas dengan senyumam sekilas, dan terlihat seakan tak begitu menyukai Queen.

"Maaf Nona muda Queen, ini adalah kursi milikku. Kau orang baru, dan silakan duduk di sana!" Tukas seorang gadis pada Queen, sembari menunjuk kw arah pojok.

"Oh, baiklah. Maafkan aku," balas Queen dengan senyuman ramahnya. Neils pun melihat semua yang terjadi, dan hanya diam saja.

Selama pemaparan materi bahkan praktek satu per satu, untuk menunjukkan kemampuan mereka masing-masing. Queen begitu kikuk, dan secara tiba-tiba, Queen kehilangan fokus.

"Huh! Begitu saja tidak bisa, dasar Nona muda payah!" Cela bebepa murid lainnya, menatap ke arah Queen dengan tatapan sinis.

Setelah beberapa saat kemudian...

Seluruh murid pulang, dan hanya Queen yang masih terus mengulangi not lagu miliknya.

"Ah, sulit sekali! Mengapa aku tidak mengingatnya!" Gumam Queen risau.

"Permainanmu sangat payah!" Ucap Neils, sembari mencengkram jemari milik si gadis yang sedang bermain piano. Neils menatapnya dengan tatapan yang mematikan.

Hot Vampire (EXCLUSIVE @INNOVEL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang