Akhir perpisahan 2

12 0 0
                                    

Entah siapa dulu yang berulah, dia atau justru perempuan itu, yang jelas pada saat itu, aku sudah berusaha untuk diam dulu, berusaha mencari kesibukan dan bermain dengan temanku, walau aslinya ingin sekali tanganku meninju dan menamparnya.

Sampai akhirnya, aku sudah cukup kuat mengumpulkan bukti. Dia yang memang sudah bosan denganku dan perihal perempuan itu, aku tak habis pikir dengan pemikirannya, bisa-bisanya melakukan hal ini, apa dia tidak pernah berpikir kalau dia sekarang berada diposisiku, sekarang apa yang dia rasakan?mempertahankan sebuah hubungan dengan berlandasan kepercayaan, susah payah untuk mempertahankan, malah memilih jadi orang ketiga, masuk merusak kebahagiaan disaat aku mulai renggang.

Kepada siapapun yang membaca,menjadi orang ketiga mungkin mudah saja, merusak kebahagiaan orang lain apalagi, bukan hal yang sulit lagi.

Tapi aku selalu berharap, masih banyak orang-orang yang sabar menerima semuanya, sekalipun orang yang disayang memilih pergi dengan orang baru. Tetaplah tegar dan sabar, karna sabar dan bersyukur itu nikmat bila kita mengikhlaskan. Tuhan mungkin sudah mengatur rencana yang baik untukku, aku percaya jika itu bukan yang terbaik untukku jelas Tuhan tidak menyatukanku dengannya. Ingatlah satu hal lagi kalau aku tidak membencinya dan tidak sama sekali ingin membalas karna energiku bisa terkuras nanti hhehee..

BERSAMBUNG...

 TentangkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang