Akhir perpisahan 3

10 0 0
                                    

Beberapa hari berlalu, kami sudah resmi tidak bersama. Dia menjelma menjadi seseorang yang asing yang pernah mengetahui semua tentangku. Aku tak peduli dengannya, walau yang pasti aku masih ingin sesekali bertanya kabarnya.

Tak terasa satu minggu telah berlalu tanpa hadirnya, aku pun tak ingin terus berada dimasalalu itu yang membuat ku tak enak hati, jelas saja aku ingin berusaha melupakan sosok seperti dia dan berusaha untuk mendelete semua tentangnya, mendelete kontak, fhoto, dan semua yang berhubungan dengannya, sebenarnya aku mendelete itu bukannya aku bersikap tidak dewasa dan kekanak-kanakan, hanya saja aku peduli akan perasaanku jadi ya ku delete saja.

Saat aku menjalani hari harus terbiasa tanpanya, tanpa pesan darinya, tanpa kabar dan tanpa telpon darinya. Sebenarnya aku sudah bisa untuk tidak mengingatnya karna kala itu aku punya teman yang memang benar-benar peduli padaku dan menghiburku. Aku ingin berterima kasih padanya karna dia aku merasa sedikit nyaman dan dia memotivasi ku untuk tidak terus berada dimasalalu itu, ya aku harus memikirkan masa depan, mimpiku, dan membahagiakan orang tuaku, bukan terus berada dimasalalu tapi menatap masa depan dan pelangi yang baru.

Pagi ini aku ingin mengawali hari yang cerah dengan kata Bismillah dan melupakan semua masalah, pikiran yang membuatku sedikit tidak nyaman.

Saat itu aku baru saja ingin beranjak dari tempat tidur dan berencana untuk mandi pagi karna memang aku lagi ada acara dengan temanku.
sehabis mandi  mamah ku memanggil ku dan menyuruh ku makan sebelum aku berangkat. Sebenarnya aku tak mau makan karna memang aku lagi kenyang saja tapi aku dipaksa makan jadi ya sudahlah makan sedikit untuk menghargai masakan yang dimasak oleh mamahku.
Yang aku kaget, saat aku makan bersama mamahku dia menanyakan hal yang aku tidak ingin sekali membicarakannya dan tidak ingin membahasnya, mamahku bertanya padaku..

"nak kok (NamaSeseorang) gk ada kerumah lagi.. kemana dia kerja ya?"

Saat mamahku menanyakan hal itu aku langsung gigit jari takut atau malu menceritakan apa yang sebenarnya terjadi, karna memang aku selalu membanggakan namanya didepan orangtua ku ya tujuanku agar mereka suka dan memandangnya sebagai orang yang memang benar-benar baik dan layak untukku. Sebenarnya aku sudah berusaha menutup-nutupi perihal ini agar mamahku tidak mengetahuinya tapi bukan mamahku kalau dia tidak mengetahui semua kesedihan tentang anak sulungnya ini, jadi saat itu  mamahku berusaha bertanya berkali-kali padaku karna memang sedikit kepo dan tidak ingin anaknya menyimpan rahasia apapun darinya. Disitu aku mulai menceritakan apa yang sebenarnya terjadi dari awal sampai akhir mengapa aku memutuskan untuk berpisah.
Bayangkan saja bagaimana aku menceritakan semua kejadian disaat aku lagi makan, aku bercerita sambil menangis dan air mataku jatuh mengalir bercucuran kepiring yang berwarna merah.
Rasanya semua masakan yang dimasak oleh mamahku terasa hambar tidak enak sekali untuk dimakan alhasil makan ku tidak habis dan kuberikan sisa makananku pada hewan-hewan diluar.

Sehabis makan aku dipanggil mamahku rasanya aku curiga.. aku bicara dalam hati "apasih mamah manggil serius bget" kata mamah dia ingin aku melupakan (Nama seseorang), kujawab dengan air mata bercucuran dan suara yang gak karuan
"Iya mah".
Saat aku bicara seperti itu mamahku langsung menceramahi ku seolah-olah dia sangat pandai dalam masalah hubungan cinta yang bermasalah, kata nya mamah paham bagaimana perasaanmu sekarang karna mamah pernah muda, lupakan saja, ikhlaskan, dan sabar jika itu bukan yang terbaik Tuhan tidak menyatukan mu dengan (NamaSeseorang) dan jika itu yang terbaik dia akan kembali padamu. Bagaimanapun caranya kamu harus melupakannya, ikhlaskan sekarang karna tidak mungkin jika terus-menerus berada dimasalalu yang tidak jelas. Berdoa, karna kata mamah tidak mungkin manusia berjodoh dengan batang yang  pasti ada jodohnya kita hanya tidak tau kapan harus disatukan dan dipertemukan.

Saat itu aku langsung tersenyum karna menurutku ceramah mamahku sedikit lucu, menghibur dan menenangkan. Terimakasih sekali pada mamahku karna sudah seperti teman terbaikku, teman curhatku, selalu mengerti  dengan perasaan anaknya.

BERSAMBUNG...

 TentangkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang