6

1.2K 77 3
                                    


Warning 18+

Dosa ditanggung pembaca
Partnya lebih panjang
Selamat membaca^-^ 


"Jangan dimasukkin! jaehyuniee, kumohonnn.." pintaku sambil menoleh ke arahnya dengan tatapan memohan. Masih tidak mengubah posisiku yang menungging.

"Tenang aja yongie sayang..." jawabnya sambil gantian berlutut dan menjilat hole ku dari belakang.

"Ahhh apah ituuh..." tubuhku bergetar hebat merasakan sesuatu yang menusuk hole ku.

Lidahnya bergerak menjelajahi hole ku, menusuk-nusuk dengan ujung lidahnya. Tak tahan dengan rangsangan yang kuterima, tanganku langsung menekuk hingga tubuhku tinggal bertumpu pada kedua siku. Pinggulku pun kini menungging semakin menantang.

Dia mulai menggunakan jarinya untuk mengorek ke hole ku. Tidak terlalu dalam namun aku sukses dibawa permainan jarinya sampa menuju kenikmatan. Bahkan penisku bangun kembali. Saking nikmatnya, bulu kudukku sampai merinding. Tulang punggungku menekuk dan akhirnya...

"Akhhh jaehyunhh!!"

Croottt!

Cairan spermaku keluar mengotori seprei dan tubuhku melemas.

Dia cabut keluar jarinya, bangkit berdiri, lalu mengarahkan penisnya ke hole ku. Ujungnya kini sudah berada tepat di depan holeku. Jarinya membuka belahan holeku agar mengapit kepala penisnya.

Seperti terhipnotis, aku memundurkan pinggulku, mempuat penisnya masuk ke dalam hole ku yang basah. Awalnya hanya ujung kepalanya, tapi aku menginginkan lebih. Aku terus mendorong ke belakang, batangnya menggesek dinding hole ku. Rasanya nikmat sekali. Terus kudorong ke belakang, terus dan terus hingga ujung penisnya tertahan sesuatu.

"Kamu... masih perawan?" tersimpan keterkejutan yang luar biasa dalam pertanyaannya.

Itulah kenapa selama ini aku takut. Soal ibuku, dia seorang laki-laki sama sepertiku, tapi kami spesial. kenapa? aku dan ibuku bisa hamil. hanya 0,1% laki-laki yang bisa hamil. dan itulah aku dan ibuku beruntung. Maka aku harus menjaga kesucianku yang ingin kupersembahkan kepada lelaki yang berhak, yakni suamiku kelak.

Penis itu masih setengah menancap di holeku saat dia memutuskan untuk menariknya. Tidak sampai keluar sepenuhnya, lalu perlahan dia masukkan lagi terus begitu hingga...

"Hhnghh..." erangku.

"Enak sayang?" dia bertanya tanpa mencabut penisnya.

" umhh...mmhh" sambil menganggukan pelan kepalaku.

" Sini saya kasih yang lebih enak lagi" dia berkata seperti itu sambil mendorong penisnya masuk secara mendadak, menghentak kuat holeku.

"Akhhhhh!!" aku menjerit karena sakit yang amat perih.

Mendengar jeritanku, bukannya kasihan dia malah menghentak penisnya dengan brutal.

"Terus yongie! jerit terus yang kencang, mengerang namaku! ahh...ahh..ahh" 

Dia seperti kesetanan. Kukunya menancap kuat di kedua bongkah pantatku. Bahkan sesekali dia menampar pantatku agar holeku menjepit penisnya yang berada di dalam holeku.

Doctor JaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang