Masa Perkenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru telah usai. Gue segera membereskan barang-barang untuk segera pulang. Setelah selesai gue bergegas menghampiri Maria, teman baru gue selama masa PKKMB ini.
"Lin, disuruh liat kelas dulu," ucapnya. Gue hanya mengangguk tanda mengerti, dan bergegas ke arah mading. "Semoga kita sekelas ya, Lin!" serunya lagi.
Banyak mahasiswa berkumpul di depan mading untuk melihat pembagian kelas. Gue sebenarnya gak ingin melihatnya sekarang, tapi karena Maria sudah ikut berdesakan gue pun mengikutinya.
Barisan di depan mading pun menyepi, gue langsung berjalan mendekati mading untuk melihat daftar nama yang dipajang. Pada saat itu juga gue mencium aroma parfum yang begitu wangi dari tubuh seorang laki-laki. Gila! Habis mandi parfum atau gimana? Wangi bangeeet! Jantung gue mulai berdetak gak karuan ketika dia menolehkan kepalanya ke gue, dan berlalu pergi. Hilang sudah kewarasan gue. Ganteng bangeeet!
Gue masih menormalkan detak jantung gue yang gak karuan ketika Maria menggoyangkan lengan gue sambil berseru, "Lin kita sekelas!"
***
Sesampainya di stasiun, gue bertemu dengan teman SMA gue, Rahma dan Clara, yang kebetulan satu almamater dengan gue, hanya saja kami berbeda fakultas. Sambil menunggu Maria yang pergi ke Indomaret untuk membeli minuman, gue memutuskan menghampiri mereka untuk mengobrol sebentar mengenai masa PKKMB yang telah kami lewati.
"Lo Akuntansi kan, Lin?" tanya Rahma kemudian.
Gue mengangguk lalu bertanya, "kenapa?"
"Kenal Sagita Haidee gak?"
Gue hanya menggeleng tanda tidak tahu. Tadi siapa katanya? Sagita Haidee? Boro-boro kenal, selama masa PKKMB saja gue tidak punya teman lain selain Maria! Memangnya dia siapa sih?
Tak lama kemudian, Maria datang. Gue berpamitan kepada Rahma dan Clara untuk pergi duluan karena kereta kami sudah datang.
Karena rasa penasaran gue yang sudah memuncak, gue memberanikan diri untuk bertanya pada Maria, "Mar, Sagita Haidee tuh siapa sih?"
"Ituloh Lin, yang tadi nanya pas perkenalan himpunan. Lo lagi ke toilet Lin, jadinya gak tau." jawabnya, "lagipula kita sekelas sama dia kok. Nanti juga lo bakal tau," lanjutnya.
Gue hanya mengangguk menanggapinya. Sagita Haidee ya? Well we'll see.
***
A.N : Halooo! Please support me. Bantu saya kalau ada salah ejaan penulisan atau typos ya! Semoga sukaa dan leave a voment. Thank You!
KAMU SEDANG MEMBACA
Sagita
Fiksi UmumBagi Alin, Sagita merupakan sosok yang tak akan pernah bisa diraihnya. Sagita begitu... jauh. Maka dari itu Alin memutuskan hanya akan mengamatinya dalam diam. Tapi siapa sangka, harapan harapan yang Alin harapkan terwujud dalam hari terakhir malam...