Part 3

1.2K 45 15
                                    

Tepat pukul 10.30 malam , Sakinah masih lagi termenung dengan kata - kata neneknya semalam  , Mak Anjong , yang mengatakan yang dia membawa malang . Fikirannya bersoal bermacam - macam soalan yang berlangggar di kotak fikiran . Sungguh perit untuk ditelan . Sakinah lekas bangun dari khayalan , dia melangkah masuk ke dalam biliknya, lalu membuka jendela , terpapar jalan yang sunyi dan sepi , malam yang diterangi oleh cahaya bulan purnama .

Malam yang sunyi ditemani oleh kegelapan . Kegelapan yang pekat , hanya dapat merehatkan fikiran yang serabut . "Aku membawa malang kedalam keluarga ker ? "- bisik hati Sakinah.

"Yeay ayah dah balik !!!! Akak !! "- jerit adik - adik sakinah yang gembira melihat ayahnya membawa balik sebuku roti . Mereka berebut . Sakinah hanya memerhati dari jauh , dia tahu jika dia makan adik - adiknya mahu makan apa ? Telan air liur sahaja yang dapat dibuat . " Nah tak makan ker banyak niyy ?" - Pak Kasim menjemput Nah makan tetapi Nah sekadar geleng kepala .

Selera adik - adiknya makan .Safuan mencicah roti bangali dengan air kopi pekat , laparnya seperti lama tidak merasa . Cara dia makan sangat gelojoh belum habis di mulut , dia sudah mengambil yang lain . Kesian melihat anak bongsu Pak Kasim . Habis tumpah air kopi di kayu papan .

"Adek makan elok - elok , tak baik gelojoh " - tegur si ayah kepada anaknya .si Safuan . " ala ayah adik lapar lama kita tak makan sedap , ayam pon waktu raya jerr tuu pun makan kat rumah Mak Cik Rasmah " balas Safuan dengan nada yang sayup , memang apa yang dia cakap benar tetapi mulutnya mesti ada ja jawapan . Sedih melihat anak kecik yang berusia 5 tahun itu teringin makan ayam .

Sakinah senyum melebar sehingga ke telingga apabila ayahnya memerhati wajahnya , dia lapar dari sekolah sehingga malam tidak makan . Sekadar melihat adiknya makan , terliur di buatnya , tetapi dia perlu tahan kelaparan demi untuk adik - adiknya kenyang . Habis roti di makan . Hanya plastiknya sahaja yang tertinggal di lantai .

Sakinah mengambil plastik itu lalu pergi ke dapur , di sana dia menjilat sisa roti yang bercebisan , hanya itu boleh membuatkan dia kenyang dan dapat teruskan hidup , laparnya menyebabkan perutnya berbunyi kuat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sakinah mengambil plastik itu lalu pergi ke dapur , di sana dia menjilat sisa roti yang bercebisan , hanya itu boleh membuatkan dia kenyang dan dapat teruskan hidup , laparnya menyebabkan perutnya berbunyi kuat . Menangis si Sakinah di dapur berseorangan , minumlah air mata darah , peruknya lapar ,dia lekas mengambil air suam dan gula , dikacau dan minum untuk memberikan dia tenaga .Dia memerhati sekeliling supaya tiada orang yang melihat .Nasib adik - adiknya sudah tido selepas mengisikan perut . Besar pengorbanan Sakinah seorang kakak yang sanggup menahan perut yang lapar demi adik .

"Erhhhh alhamdulillah kenyang juga"bisik hati Sakinah yang syukur dapat menjilat sisa baki yang ada . Seperti kucing liar dijalanan . Sakinah bukanlah seorang anak yang kuat merugun , inginkan sesuatu yang seronok . Seumur hidupnya , dia tidak pernah sesekali meminta sesuatu keinginan .Dia tahu asal usulnya .

Walaupun hidupnya susah tetapi baginya bahagia kerana dia bersyukur apa yang Allah S.W.T berikan . Sakinah pergi ke ruang tamu , disitulah adik - adiknya tidur , disitu jugak mereka bermain , dan makan . Sakinah menarik selimut ke atas bahu adiknya bongsu , si Safuan yang tido meleleh air liur . Ayahnya masih lagi di luar , sedang menikmati kegelapan malam yang sejuk .

Sakinah membawa minyak angin dan jugak kopi yang pekat . Cuit si Sakinah membuang semua lamunan Pak Kasim di tengah malam buta . "Ah wak kan pi " (sakinah bawakan kopi buat ayah )
Kopi yang dipengang oleh Sakinah dihulurkan . Pak Kasim meminum dengan perlahan .

" Nah kenapa tak letak gula ?? " tanya Pak Kasim dengan nada perlahan supaya si sakinah tidak terasa dengan soalannya.

"La ah bis " (gula sudah habis ) jawap Sakinah . " kenapa tak bagi tahu ayah " soalan Pak Kasim yang hairan dengan sikap anaknya yang merahsiakan kehabisan gula .

"Ah ak ahkan yah " (Nah tak nak susahkan ayah ) jawap Nah dengan jujur . " Tak susahkan pun , demi keluarga kita , ayah akan berusaha dapatkan " bahas Pak Kasim dengan wajah yang hairan . "Nanti ayah belikan yer " .

Sakinah mengambil tangan ayah , dan mengurut , kelihatan urat - urat yang tertimbul , tangan ayahnya kasar . "Wahai ayahku , Nah bersyukur sangat dapat ayah , ayah selalu jaga hati Nah , nah sayang ayah , Nah tahu Nah banyak terhutang jasa , Ya Allah engkau hindarilah ayahku ini dari neraku mu Ya Allah , engkau  masukkan ayahku kedalam syurgamu, aminn,"  bisik hati sakinah

Sebak hati Sakinah apabila melihat badan ayahnya yang bengkok , dan kesan calar disebabkan terlalu bekerja keras demi keluarga .
                                          ~bersambung           
****************
Terima kasih kerana baca sampai habis , semoga anda dimurahkan rezeki , tak lupa juga min nak minta maaf kalau ada silap ejaan . Yang mana sudi share , share larr citerr ini hihi , yang mana sudi vote min harap korang akan lagi - lagi dimurahkan rezeki aminn. Tq 🌹🌹 ~

Sakinah Where stories live. Discover now