Anna sudah berada di dalam kamarnya. Kamar bernuansa pink. Kamar lebih besar dari kamar yang ada di panti yang ia tinggali dulu. Kamar milik sendiri tak perlu berbagi seperti di panti. Anna sungguh bersyukur dapat bertemu dengan keluarga kandungnya kembali setelah sekian lamanya. Anna berharap semoga kehidupannya bahagia bersama keluarganya di sini.
Anna merebahkan dirinya di ranjang besar nan empuk. Mengistirahatkan tubuhnya yang lelah dari perjalanan panti ke rumah keluarga kandungnya. Memejamkan mata dan mulai menyelami mimpi. Tak lama kesadaran sudah merenggut Anna terlelap damai dalam dunia mimpinya.
Sesosok pria memasuki kamar Anna. Dia menutup pintu dan berjalan pelan tanpa menimbulkan sedikitpun suara. Tak mau mengusik apalagi membangunkan sang empu kamar yang telah nyaman dan tertidur pulas.
Pria tersebut mengamati wajah polos dan damai adik kecilnya ketika tertidur saat ini, princessnya yang selama ini ia rindukan dan nanti-nantikan sudah ada di depan matanya. Air matanya menetes semua kerinduan di dalam hatinya terobati. Ia tak menyangka princessnya sudah kembali dan berada dekat dengan dirinya.
Dia adalah Bara Tama Valerin cucu sulung keluarga Valerin anak dari Rendi Valerin dan Hani Adinda Valerin juga kakak kandung dari Anna Quensha Valerin.
Bara menatap Anna dalam penuh kerinduan, haru, bahagia yang terpancar di dalam matanya. Puas menatap wajah sang adik Bara ikut merebahkan dirinya disamping kanan sang adik. Memeluk tubuh sang adik erat. Terakhir kalinya ia memeluk tubuh adiknya ketika berumur 7 tahun dan adik kecilnya berumur 1 tahun. Sungguh ini moment yang sangat dirindukan oleh dirinya.
Bara menghirup dalam aroma khas vanila sang adik untuk mengobati rasa rindu yang membuncah di dalam dadanya. Rasa menyesal ada di dalam dirinya ketika ia mengabaikan adik kecilnya sewaktu baru kembali menampakan kaki di rumah ini. Tak ada kata-kata manis yang ia ucapkan untuk menyambut adik kecilnya kembali bahkan sebuah pelukan pun tak ia berikan.
"Maafin kakak princess. Kakak sayang banget sama kamu," ucap Bara tulus di dalam lubuk hatinya yang paling dalam. Di cium kening adik kecilnya lama penuh dengan perasaan kasih sayang.
Bara memejamkan matanya menyusul ke alam mimpi dengan princessnya berada dalam dekapan dadanya.
--
Hari sudah sore sebentar lagi memasuki malam. Anna mulai terbangun dari tidurnya. Sebenarnya, ia enggan untuk membuka matanya karena merasa sangat nyaman dan hangat dalam tidurnya saat ini. Tidur ternyaman yang pernah ia rasakan.
Anna merasa ada yang janggal. Kenapa perutnya terasa berat? Seperti ada yang menindihnya. Dan juga ia merasakan wangi maskulin seperti wangi seorang cowo. Anna segera membuka matanya dan menolehkan kepalanya ke arah perut. Ada sebuah tangan yang melingkari perutnya. Anna menoleh ke kanan tepat di depan wajahnya terpampang wajah Bara kakak kandungnya yang tidur sambil memeluk dirinya.
Anna teringat waktu tadi ia baru menginjakan kaki di rumah keluarga kandungnya bukanya kakaknya Bara terlihat acuh, tak peduli , dan terkesan tak menyukai kehadiran dirinya. Tapi, kenapa malah sekarang ada dikamarnya dan tidur memeluk dirinya?! Anna yang memikirkan kenapa Bara ada dikamarnya tak sadar bahwa Bara sudah mulai membuka matanya.
Bara membuka matanya saat merasakan pergerakan dari seorang yang tengah ia peluk. Bara memandang wajah adik kecilnya yang sepertinya melamun sampai tak sadar bahwa ia sudah terbangun dari tidurnya. Mungkin heran kenapa dirinya bisa disini.
"Hei princess." Panggilan Bara membuat lamunan Anna buyar. Anna menolehkan kepalanya ke arah Bara dengan ekpresi terkejut.
"Kak ngapain di sini?" Anna memandang takut-takut ke arah kakaknya Bara.
Bara memandang Anna sendu. "Maafin kakak princess. Tadi kakak mengabaikanmu karena terlalu shock dengan kehadiranmu. Bukanya kakak engga senang kamu kembali. Kakak senang dan bahagia luar biasa. Akhirnya, selama ini adik kakak, princess kakak yang kakak nanti-nantikan kedatanganya telah kembali," ucap Bara dengan lirih dan mata yang sudah berkaca-kaca.
Bara mendekap tubuh mungil Anna erat seakan tak membiarkan Anna menjauh sedikitpun dari jangkauan tubuhnya.
"Aku juga sayang sama kakak. Maafin aku, tadi aku sempat berfikir jika kakak tak menyukai kehadiranku," ucap Anna membalas pelukan Bara kakaknya.
Bara meneteskan air matanya mendengar bahwa adik kecilnya mengatakan sayang kepada dirinya. "Kamu engga salah princess kakak yang salah di sini karena tadi mengacuhkan kamu," ucap Bara serak menahan tangis padahal air matanya sudah menetes.
Anna mendongakan kepalanya. "Kakak jangan nangis." Tangan kiri Anna menghapus air mata yang mengalir di pipi kakaknya.
"Kakak nangis karena bahagia princess."
"Makasih kakak udah sayang sama aku."
"Kamu adik kakak tidak ada alasan kakak tidak sayang terhadap kamu."
Anna memeluk kakaknya lebih erat lagi. Bahagia sangat yang dirasakan Anna. Bara kakak kandungnya yang ia kira tak menerima kehadiran dirinya ternyata sayang terhadap dirinya.
"Princess, sekarang kamu mandi udah malam dan setelah mandi kita turun ke bawah untuk makan malam bersama. Kakak tunggu disini."
"Baik kak."
Anna bangkit dari tidurnya dan masuk ke dalam kamar mandi.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Family (Update lama banget baca cerita yg tamat aja)
Fiksyen RemajaPoat ulang update lama baca cerita tamat aja. Anna Quensha V gadis berusia 16 tahun yang tinggal di panti asuhan Mutiara Kasih. Sejak kecil Anna sudah tinggal di panti ini bahkan keluarganya sendiri pun ia tak tahu. Entah dimana sekarang keluarga ka...