Suara khas seseorang yang baru saja bangun dari tidurnya. Tubuhnya menggeliat, setelah dirasa nyawanya sudah berkumpul barulah ia bangun. Namum bukan bangun kemudian turun dari tempat tidurnya, melainkan bangun dan duduk bersandar.
Tangannya bergerak menggaruk kepalanya yang tidak terasa gatal. Kemudian tangannya yang lain bergerak kearah nakas guna meraih ponselnya yang semalaman ia simpan diatas nakas.
Perlahan jarinya mulai menari diatas layar ponsel, dan ketika ponselnya menyala tiba tiba bibirnya bergerak membentuk senyum.
Braaakkk ..
Suara pintu yang dibuka dengan sangat kasar. Otomatis sang pemilik kamar terkesiap.
Ia yang tengah bersandar diatas tempat tidurnya menyipitkan matanya melihat gadis yang kini tengah bersidekap diambang pintu dengan wajah jengah dan tatapan mata yang mematikan kearah dirinya.
Perlahan gadis itu masuk dan menghampiri dirinya, dan ketika tiba dihadapannya gadis itu kembali memasang wajah jengahnya.
" jam berapa ini ..?" Tanyanya sembari menunjukan jam yang melingkar dipergelangan tangannya.
Bukan menjawab yang ditanya malah tersenyum tipis, ia sadar pertanyaan yang baru saja diberikan oleh sang gadis bukan hanya sekedar pertanyaan tapi itu lebih kesebuah sindiran.
" malah cengar cengir ,, buruan bangun nanti telat .." katanya lagi dengan nada yang dibuat menakutkan, tapi bukannya takut justru ia kembali tersenyum dan malah kembali merebahkan tubuhnya diatas tempat tidur.
Melihat semua yang terjadi membuat sang gadis menatap tak percaya. Semakin jengah, akhirnya tangan sang gadis bergerak mengucang guncangkan tubuh yang tengah berbaring diatas tempat tidurnya.
" echan , bangun ih nanti telat diomelin papa .." teriaknya.
Akhirnya haechan kembali bangun namun bukan turun dari tempat tidurnya, ia malah duduk dan menatap gadis yang ada dihadapannya.
" apa liat liat ..?" Tanya sang gadis dengan nada ketusnya.
Tak menjawab haechan justru menggerakkan telapak tangannya menyuruh gadis itu untuk mendekat.
Sang gadis mengerutkan dahinya, namun detik berikutnya ia mendekati haechan.
Jarak sudah dekat, namun haechan masih meminta sang gadis agar lebih dekat dengan dirinya.
Hingga kini wajah sang gadis berada tepat dihadapan wajah haechan.
" apa ..?" Katanya, dengan wajah jengah. Haechan tersenyum tipis, kemudian ia mengarahkan bibirnya ketelinga sang gadis.
Bibir haechan bergerak, ia mulai berbisik.
" I love you , kim jisoo .." ucapnya, dan tanpa diduga mencium sekilas pipi jisoo, setelah itu haechan berlari masuk kedalam kamar mandi guna melarikan diri dari amukan jisoo.
Jisoo sendiri masih berdiri mematung, tindakan haechan membuatnya terkejut. Hingga akhirnya jisoo sadar dan ia mulai berteriak.
" haechan .."
Dan seketika tawa menggelegar terdengar dari dalam kamar mandi.
Hahahahaha ..
Jisoo memberengut, bahkan ia menghentak hentakan kakinya.
Ceklek ..
Pintu kamar mandi dibuka oleh haechan, ia berniat melihat jisoo. Kepala haechan menyembul dibalik pintu kamar mandi yang hanya terbuka separuh. Dilihatnya jisoo yang tengah menatap tajam kearahnya. Haechan tersenyum bodoh kearah jisoo, jisoo sendiri masih menatap tajam haechan. Hingga akhirnya haechan gelagapan ketika jisoo mulai melangkah guna menghampiri dirinya. Haechan yang panik berniat menutup pintu kamar mandi. Hingga akhirnya ketika jisoo tiba didepan kamar mandi, haechan berhasil menutup pintu.
Jisoo gagal, ia pun jengah. Pintu kamar mandipun menjadi sasarannya.
Sementara haechan yang selamat dari amukan jisoo kembali tertawa kali ini lebih menggelegar.
Hahahaha..
Jisoo mendengus kesal, pintu kamar mandipun ia tendang. Setelah melampiaskan kekesalannya jisoo bergegas pergi keluar dari kamar haechan.
Niatnya untuk membuat perhitungan kepada haechan, ia tunda . Hingga nanti haechan ada dihadapannya.
....
Cinta untuk kamu season 2
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
