Chapter 7

2 0 0
                                    

Dear Syfa

"Mawar dari siapa Ci?" Angga yang baru datang pun angkat bicara.

"Gak tau tadi tiba-tiba aja ada ojol yang ngasih ini ke aku"

"Ada nama pengirimnya gak?" Tanya Angga lagi.

"Gak ada, cuman ini" aku menemukan sebuah greeting card di bungkusan bunga itu dan langsung ku berikan pada Angga.

"Kubaca yah Ci"

Dear Syfa
Andai kamu mau menerima tawaranku tadi pagi untuk ngopi
Dan soal panggilan PA kamu mungkin kamu sudah mengenalku
Begitu pula aku, aku ingin sekali mengenalmu lebih jauh
Aku harap kamu mau menemui ku di warkop coffe nanti siang

Mr. R

"Kurang ajar" Angga merobek kertas itu dan mengambil bunga itu dari tanganku dan membuangnya.

"Ih Angga. Kok di buang. Kenapa?" Aku pun bangkit dari duduk.

"Ci pokoknya kamu harus dengerin apa yang aku bilang. Jika kamu tidak percaya mungkin ini terakhir kali aku nasehatin kamu"

"Apa?"

"Ikut aku"

Kami berjalan menuju sebuah tempat dimana tempat itu menurutku sangat indah. Betapa aku ingin sekali berfoto dan Angga terlihat sangat marah karena card tadi.

"Laki-laki yang tadi pagi itu seniorku, dia dulu sangat baik kepada semua teman cewek yang ada di kelas. Lama kelamaan dia ketahuan ternyata dia hanya bermaksud untuk modusin temanku. Kamu sekarang tau kan kenapa aku sangat memintamu untuk menjauhinya?" Tanya Angga.

"Modus maksud kamu. Angga ini maksudnya apa sih?"

"Aku gak mau kamu di apa-apain sama dia. Kamu itu milik aku Ci"

What maksud Angga aku miliknya?

"Maaf Ci aku gak bisa ngontrol emosiku"

Aku masih terdiam.

"Jujur Ci aku suka sama kamu, aku sayang sama kamu, aku mau kita lebih dari sekedar teman"

Bahkan aku masih tidak tau mau bilang apa.

"Aku tau kok Ci, kalau itu bakalan susah kalau aku mau kita untuk pacaran" sambung Aan.

Aku masih diam.

"Ci, please jangan marah sama aku"

"Aku gak marah kok An. Aku juga punya perasaan yang sama tapi kamu benar aku pun tidak mau jika kita berpacaran"

"Aku pikir perasaanku akan bertepuk sebelah tangan ternyata aku salah"

"Angga aku mau ngomongin suatu hal"

"Apaan Ci?"

"Aku menerima tawaran papa untuk pindah ke UI. Aku disini tinggal 2 mingguan lagi"

"Berarti sehari setelah kegiatan itu kan?"

"Iya An"

Pertemuan Kita Adalah Takdir Bukan KebetulanWhere stories live. Discover now