Ratih side
satu hal yang aku benci adalah hujan
"shit..kenapa harus sekarang turunnya"
"lu gak suka hujan?" tanya kennzo
"gua benci hujan"
"jangan benci hujan" seru kennzo
"gua duluan ya.. terimakasih 20 menitnya"
"hati hati ratih"
aku langsung masuk ke mobil ojol.. ternyata aku gak salah pilih, gak papa malem ini enggak makan nasgor bang tomy, yang penting aku gak keujanan
"mba.. itu motor yang dibelakang ngikutin" seru pak supir menyadarkan diriku
aku syok kennzo ngapain ngikutin hujan pula
"itu temen saya pak, mungkin mau ke rumah temennya pak"
"ohh begitu mba, bapak kirain itu pacar mba" seru pak supir
"bukan pak"
aku mengeluarkan handphone dan earphone, memutar lagu ikon bestfriend, lagu favorite ku saat hujan datang, dan aku akan memutar lagunya sampai hujannya berhenti
-----
"mba sudah sampai" seru pak supir
"hah iya pak, ini pak.. terimakasih ya pak" memberikan uang
aku melihat seseorang dengan motor yang sama dan baju yang sama. ya kennzo ternyata mengikuti ku
"kennzo..lu ngapain disitu sini mampir dulu ujan"
tepat setelah aku memanggil kennzo menghampiri ku. dan membuka kaca helm
"Jangan benci terhadap hujan. Karna hujan tak pernah bosan. Walaupun jatuh berkali-kali." seru kennzo yang masih setia di atas motor nya
"hah apa, sini masuk dulu" suaranya tidak terdengar jelas karna suara hujan
"aku pamit.." seru kennzo menyalakan motornya meninggalkan halaman rumah
aku bingung.. maksud dari kennzo apa. menemaniku memesan ojol, mengantarku secara tidak langsung, memberiku nasihat. apa benar yang di bilang eji kalo kennzo suka sama gua. masa iya sii, kenal juga baru. bodoh lah, mending masak mie kuah
----
Kennzo home's
"ya Allah adek abang kenapa kamu ujan ujan kayak gini, besok sakit enggak jadi ride kamu" seru bang kennar
"tenang bang, demi cinta aku kuat" seru kennzo
"gila lu..udah sana mandi, jangan lupa keramas pake aer anget"
"iya iya" kennzo langsung menuju kamar mandi
---
"ken.. makan malem.. buruan turun" titah bang kennar
"sabar bang nar, gua lagi mabar nih" jawab kennzo
"turun atau gua cabut wifi nya" titah bang kenar
"ey jangan bang, iya iya ini turun" seru kennzo
tak lama telpon kennzo berdering
"ah elah ganggu aja sii" umpat kennzo
"hahahaha gua bilang apa, makan dulu ada yang telponkan" ledek bang kennar
eh kok unamenya ratih, halu kali gua ya
"bang ini yang telpon siapa dah?" tanya kennzo
"ratih gustama" kennar jawab singkat
"ey beneran ratih dong, kenapa nih nelpon" batin kennzo
"Halo, kennzo" seru ratih
"halo kenapa rat"
eh kok suara ratih kek ketakutan gitu
"rat lu gak papa kan"
bang kennar hanya menatap kennzo penasaran
"bisa serius juga adek gua" batin kennar
"ken.. takut.. gelap.." rintih ratih
"okay lu tunggu di kamar jangan kemana mana"
kennzo bergegas mengambil kunci motor
"ey lu masih ujan, nih pake mobil gua" kennar melemparkan kuncinya
*notifikasi line from eji gila
"kennzo tolong check ratih.. gua lagi diluar sama juna, lagi neduh dulu
tolong cek sekarang ken"
makin kalut kennzo melihat notif dari eji
----
butuh waktu 1/2 jam buat sampai ke rumah ratih
"gelap" yang dilihat kennzo dan sedikit berantakan, kennzo langsung masuk dan mencari kamar ratih
"ratih.." seru kennzo
brak..
"kennzo.. hiks kumang.. mati" isak ratih
"tenang tih.." kennzo mengelus punggung ratih dan mengusap telapak tangannya, seperti bunda kennzo yang menenangkannya saat menangis
YOU ARE READING
no title
FanfictionSenin 20 mei 2019 Dia begitu indah jika dari dekat, bola mata hitam pekat nya, hidung yang runcing, pipi yang berisi serta bibir pink yang menyempurkan pesona nya. Ratih Namanya, see you Dia penuh keringat, namun semangatnya tak pernah luntur, no 7...