9 : Trapped

7 0 0
                                    

Chaeryeon berjalan menyusuri lantai keramik di lorong kelas, bersama dengan Aera disampingnya. Namun yang membuatnya gelisah adalah, orang-orang mulai berbisik ketika mereka lewat. Entah apa yang dibisikkan, namun Chaeryeon mengecek punggung, baju, rambut sampai ujung kaki, ia tidak menemukan sesuatu yang salah sama sekali. Dirinya sudah sangat rapih seperti biasa. Sebagai final, akhirnya ia bertanya kepada Aera, "Ra, kenapa yah mereka berbisik-bisik saat kita melalui mereka ?"

"Eh, tidak ada ya-" kalimat Aera terpotong setelah menyadari sosok lelaki ternyata mengikuti mereka menyusuri lorong kelas ini daritadi. Jihoon berdehem kecil dan memulai konversasi, "Hai, maaf aku mebgikuti kalian daritadi hehe" ia terkekeh dengan gemasnya sampai pipi Chaeryeon ingin meledak karena sangking terkejutnya. Si lelaki bergigi kelinci ini akhirnya menundukkan kepalanya malu dan memperlambat tempo jalannya, ia merasa gugup. "Omong-omong, apakah namamu Jeon Chaeryeon ?" kekuriositasan Jihoon mendadak muncul saat mengenali wajah Chaeryeon. "Ah, ya benar. Kita pernah satu sekolah kan saat masih di SMP ?" sambil berdehem dan menautkan jari-jarinya untuk mengatasi kegugupannya.

"Oh, benarkah?"
"Apakah kau juga sekolah disana? Wah, selama ini aku baru berkenalan denganmu" balasnya sambil menggaruk-garuk tengkuknya tak gatal. "Ck, aku seperti nyamuk lama-lama." Aera mendengus kesal karena dari tadi hanya dibiarkan sengaja menguping pembicaraan mereka yang 'membosankan'. Aera segera mendahului langkahnya untuk menjauh, bukan berarti ia marah atau cemburu. Ia hanya tidak ingin ikut larut di atmosfer seperti itu, sangat menyebalkan katanya.

Jujur, Chaeryeon juga ingin ikut dengan Aera tapi apa daya ketika Jihoon mendadak menyamakan langkahnya agar sejajar. Oh, semoga cepat sampai kantin, Chaeryeon hanya bisa membatin dalam hati. "Jadi, aku dengar.." Jihoon sedikit memajukan wajahnya ke telinga Chaeryeon agar tidak terdengar yang lain, ", kau adalah adik dari Bangta-" kalimatnya terpotong. Tentu saja Chaeryeon segera menutup mulut Jihoon. Mereka berhenti, orang sekitar mereka hanya berbisik dan melewati mereka.

Urat malu Chaeryeon sudah putus sepertinya, yang kini ia bungkam mulutnya adalah anak pejabat, hey. Ingin sekali Chaeryeon menenggelamkan dirinya di bathub penuh kertas yang diremuk agar ia bisa bersembunyi. Ia pelan-pelan melangkah mundur sambil menarik kembali tangannya yang menutup mulut Jihoon. "M-maaf.. aku hanya ingin statusku yang baru saja kau sebut tidak bocor, jika bo-" penjelasannya terhenti ketika Jihoon mengangguk pelan sambil mengulum senyum. Tuhan, tolong tenggelamkan aku sampai ke dasar laut. Pipinya mulai memanas dan merah, ini pertama kalinya Chaeryeon mendapatkan senyum manis yang bisa membuat orang-orang diabetes dalam satu detik, walaupun kakak-kakaknya sangat diidamkan para wanita, Chaeryeon 'kan hanya menganggap mereka sebagai kakak. Bukan lelaki lain. Chaeryeon segera lari menyusul Aera yang sudah sampai dikantin, dan di kejauhan, Jihoon hanya berdiri sambil menunjukkan wajah kebingungannya melihat sikap Chaeryeon.

•••

Matahari mulai terbenam, arloji yang melekat setia ditangan Yoongi menunjukkan pukul 4.43 PM. Ia segera bangkit dari depan komputer dan alat-alat pencipta melodi untuk musik, dan keluar dari studionya. "Chaeryeon sudah pulang belum, ya?"

Tanpa berpikir lama, ia mengeluarkan benda pipih dari kantung celananya dan segera mencari-cari nomor telepon Chaeryeon.

"Maaf nomor yang anda tuju sedang si-"

Ah, sial. Entah kenapa perasaan Yoongi jadi tidak enak, dan sangat gelisah. Sekali lagi ia menelpon adiknya, namun hasilnya sama. Tanpa menunggu lebih lama, Yoongi menyambar kunci mobilnya dan meluncur dari gedung Big Hit ke sekolah Chaeryeon. Hanya butuh waktu 20 menit untuk mencapai sekolah Chaeryeon, jadi Yoongi melalu jalan pintas dan menurutnya dapat menghemat waktu 10 menit.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 19, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Our Pretty Lil' Sister | [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang