Chapter 18; another me, another you.[2/2]

1.5K 241 4
                                    

A/N: I can't believe it... 1k reads for this book... Special up buat 1k reads!

Ketika Yeosang memecahkan tembok yang dibuatnya, San dan Yunho langsung menghampiri mate mereka, berharap mereka tidak apa-apa dan memeluk mereka dengan erat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ketika Yeosang memecahkan tembok yang dibuatnya, San dan Yunho langsung menghampiri mate mereka, berharap mereka tidak apa-apa dan memeluk mereka dengan erat.

Hongjoong membuntuti Seonghwa ke kamar mereka, bersama dengan Yunho, Mingi, Wooyoung dan San, mereka ingin tahu lebih banyak tentang alter ego mereka.

"Mama?" San mengetuk pintu kamar atas, berharap Seonghwa yang menjawab. Pintu dibukakan oleh Hongjoong, sementara Seonghwa terlihat sedang membaca buku bersampul emas itu.

"Kalian masuk aja. Seonghwa bentar lagi selesai." Kata Hongjoong, menyuruh mereka duduk lesehan di lantai dengan sebuah lampu minyak di tengahnya. Yunho, Mingi, San dan Wooyoung duduk, menyisakan tempat untuk dua orang lagi.

Seonghwa memandang mereka dengan mata sebelah hitam sebelah putih, tandanya Mars masih juga ikut, belum tidur.

"Kalau Mars ikut nggak apa kan? Dia pengen banget ngejelasin ginian ke kalian." Kata Seonghwa sambil tersenyum. Yang lain hanya mengangguk, mereka percaya akan Seonghwa dan Mars.

Yeosang dan Jongho berada tepat diluar, first mate itu sedang menyetir kapal, sementara Jongho sedang berbicara dengan Libre.

"Oke, kalian mau mulai darimana?" Tanya Seonghwa, selagi membawa buku bersampul emas itu.

"Ma, aku mau tahu nama kita semua dulu." Kata San. Seonghwa mengangguk, dan membuka halaman pertama, yang ada nama-nama mereka.

"Untuk kamu, San, namamu Cancer. Yunho adalah Aria, dan Hongjoong adalah Scorpion. Nama temanku ini Mars, Yeosang adalah Gemini, dan Jongho adalah Libre." Kata Seonghwa dengan tenang.

"Mars akan mengambil alih penjelasanku setelah ini," Iris Seonghwa langsung berubah menjadi putih, Mars sudah keluar. "Ya, aku akan menjelaskan semuanya dari perspektif aku sebagai orang kedua yang bersama-sama menaungi badan ini." Katanya dengan suara yang berat dan menghanyutkan, mirip sekali dengan suara Mingi.

"Hal yang paling pertama aku ingin sampaikan adalah; jangan pernah, camkan kata-kataku ini," Mars menatap tajam semuanya. "Menolak keberadaan mereka di dalam dirimu. Mengerti?" Yang lain mengangguk ketakutan, dewa perang itu terlihat sangat menyeramkan, seperti melotot dengan irisnya yang putih.

"Kedua, ajak bicara mereka, kalau Seonghwa biasanya sebelum badan kita tidur dan pada saat bangun pagi—cuma menyapa dan berterimakasih karena malamnya aku sudah menjaganya. Aku selalu bergantian tidur dengan Seonghwa, malam aku terjaga, siang aku tidak mengganggunya." Lanjut Mars.

"Alter ego kalian juga mungkin akan menolak keberadaan kalian dan berusaha untuk mengambil alih, jadi berkompromilah dan berikan mereka waktu untuk keluar, kalian akan bosan jika dikurung seharian kan? Mereka juga, cobalah mengerti dari perspektif mereka, dan mereka akan mencoba mengerti dalam perspektif kalian. Berilah alter egomu setengah dari kesadaran, seperti tadi ketika Seonghwa dan aku sedang membaca buku emas. Adakah pertanyaan?"

"Kalian sejak kapan mengenal?" Tanya Hongjoong. "Hm? Sejak Seonghwa berumur 15 tahun, sejak ia menjadi iblis muda, bahkan sebelum San. Tetapi aku dikurung selama lebih dari 20 tahun karena kehadiran bayi kecil itu, dan aku juga menganggap kalau San kecil itu sangat lucu, jadi aku tidak tega menakuti San dengan mataku yang menyeramkan."

San tersenyum malu-malu ketika mendengar kata-kata Mars, karena ternyata alter ego tidak sejahat yang mereka kira. Wooyoung terlihat sedang bengong, mungkin sedang berbicara dengan Hyro lagi.

"Kak, aku pengen nyebur, boleh ga?" Tanya Wooyoung. Mars hanya mengibaskan tangannya ke depan; "Gih. Asal jangan jauh-jauh. San, temenin dia."

San dan Wooyoung pamit, tinggal sisanya Mingi dan Yunho. "Kamu tidak usah takut untuk bertanya, Yunho. Mars ngga gigit kok." Kata Seonghwa, sebelah matanya berwarna cokelat tua—karena Yeosang memberikan sihir untuk menutupi warna asli mata mereka yang warna-warni.

"K-kalau alter egoku... dia akan kayak Mars ngga? Atau kayak yang l-lain?" Tanyanya, membuat Seonghwa tersenyum. "Aku tidak bisa menjamin itu, Yunho," Katanya lalu Mars mengambil alih, "Aku juga tidak bisa."

"Ah, terima kasih."

Mingi dan Yunho juga pamit, mereka tidak ingin mengganggu Seonghwa dan Hongjoong lebih lama lagi.


"Hongjoongie, katakanlah dengan jujur, apakah kau takut dengan Mars?" Tanya Seonghwa dengan suara memelas, karena ia merasakan aura ketakutan Hongjoong berkoar saat Mars berbicara.

"Ah... sedikit. Aku hanya ragu jika Mars menerimaku sebagai matenya atau tidak." Kata Hongjoong, lalu duduk di kasurnya, dan melihat keluar ke jendela menghadap ke laut.

Seonghwa duduk di sebelahnya, mencium pipinya. "Mars lah yang menyadarkanku sayang," Iblis itu merengkuh tubuh Hongjoong yang lebih kecil, menghirup aroma musk yang ia cintai. "Mars sangat menginginkanmu, dialah yang teriak setiap malam untuk membalas perasaanmu."

"Hmm? Begitukah? Terima kasih karena kalian berdua sudah hadir di hidupku." Hongjoong mencium bibir tebal itu, melumatnya dengan pelan dengan penuh cinta.


"Love you babydoll."


"Love you too."


Next chapter spoiler!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Next chapter spoiler!


*"Hello brother!" Ucap Kai, dan Soobin hanya mengangguk, melihat banyak orang di belakang Wooyoung. *

𝙛𝙞𝙣𝙙𝙞𝙣𝙜 𝙪𝙩𝙤𝙥𝙞𝙖-𝙖𝙩𝙚𝙚𝙯Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang