51

86 10 14
                                    

Happy reading...
Typo everywhere...

____________________________________

"LOA!!!!! MAIN YUK!!!" Pekik seorang gadis yang tengah berdiri didepan gerbang rumah Loa. Ia tidak sendiri, namun bersama dengan seorang gadis yang hanya diam dan tertawa.

Sedangkan sang pemilik rumah, yang kebetulan berada diruang tamu dan sedang menonton tv berdecak sebal mendengar teriakan orang diluar sana.

Ia sudah tau siapa yang orang yang berteriak barusan. Siapa lagi kalau bukan Namira. Gadis itu benar-benar tidak punya urat malu, berteriak dirumah orang kaya gitu.

Dengan malas, Loa memakai sendal rumahnya dan segera melangkah untuk membukakan gerbang.

Dirumahnya memang tidak ada satpam. Eh bukan tidak ada, namun sedang mencari orang yang tepat untuk dijadikan satpam sekaligus bodyguard untuk menjaga rumahnya ini.

Loa menutup mukanya yang terkena sinar matahari. Lalu tangannya terulur membuka gembok pagar yang sedari terkunci.

Setelah itu, ia menggeser pagar hitam yang menjulang tinggi itu. Dan nampak lah Namira  yang sedang cengengesan diluar sana.

Eh tunggu. Mata Loa menangkap seseorang yang juga tengah tersenyum kepadanya. Wajah Loa yang awalnya kesal, menjadi wajah bingung. Pasalnya, untuk apa gadis itu datang ke rumahnya bersama Namira?

"Lo pasti bingung kan kenapa gue ajak dia ke sini" tebak Namira yang dibalas gelengan oleh Loa.

"Nggak juga tuh." Jutek Loa sambil kembali masuk ke dalam rumahnya.

"Yang terakhir kunci lagi gerbangnya. Kalo sampe gak dikunci, bakal gue jadiin tumbal." ancam Loa.

Dengan cepat Namira berlari menyusul Loa. Dan akhirnya, Kintan lah yang menutup gerbang dan menguncinya sesuai perintah pemilik rumah.

"Ngapain lo duduk disana? Emang gue ada nyuruh lo buat duduk?" Celetuk Loa saat Namira mendudukkan pantatnya dikursi.

"Aelah, belagu amat lo jadi orang. Denger ya, tamu itu adalah raja, jadi gue raja disini. Dan lo, buatin gue minuman sekarang juga, haus soalnya" ujar Namira sambil mengibaskan tangannya.

Loa mendelik kearah Namira. "Enak aja! Lo pikir gue babu apa? Ambil aja sono sendiri." Cetus Loa yang dibalas dengusan oleh Namira.

"Kalo gitu, biar gue aja yang bikinin minuman. Dapurnya sebelah mana ya?" Tanya Kintan.

"Nah gitu kek dari tadi. Dapurnya ada disana. Anggap aja rumah sendiri, tante Yasmin orangnya humble kok, gak kaya anaknya, judes."

"Enak aja! Sekali lagi Lo ngatain gue, gue depak lo dari rumah gue!" Sungut Loa sambil melempar bantal kearah Namira. Untungnya, Namira dengan cekatan menangkap bantal tersebut dengan sempurna.

"Ampun doro" ujar Namira sambil menyatukan tangannya diatas kepala.

Sedangkan Kintan menggelengkan kepalanya. Lalu ia segera bangkit dan berjalan menuju dapur untuk membuat minuman.

"Awas, jangan lo racunin tuh minuman gue."

Kintan tertawa dan hanya membalas dengan acungan jempol nya saja.

Lack Of Attention [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang