Chapter 20_ Suasana baru

80 11 11
                                    

Happy reading...
Typo everywhere...

____________________________________
.
.
.
'Memulai hidup baru untuk saat ini mungkin adalah hal yang tepat bukan?'

-Jingga Yeloa Agnetasya

°°°

Pagi ini Loa berniat untuk izin sekolah. Alasannya karena hari ini Loa akan mencari apartement yang bisa ia tempati bersama Justin.

"Bang? Gue aja deh yang nyari apart, lo masuk sekolah aja" ujar Loa yang membuat Justin menghentikan aktivitas berkemasnya.

"Gak. Gue juga harus bantu lo nyari apart, lo itu tanggung jawab gue. Gue gak bisa biarin lo keluar sendirian tanpa pengawasan dari gue-abang lo" bantah Justin membuat Loa menghela nafasnya pelan.

"Kalian mau cari apart tanpa memegang uang sepeserpun?"pertanyaan tersebut membuat keduanya menoleh kearah sumber suara.

Seketika raut wajah keduanya menjadi datar saat tau siapa yang barusan bertanya. "Apa urusannya sama anda?" Tanya Loa sinis dan membuang wajahnya kearah lain. Dirinya sangat muak menatap wajah Fandi walaupun dia adalah ayah kandungnya sendiri.

Ya,yang bertanya memang Fandi. Dia datang ke kamar Justin untuk memberikan kesempatan untuk Loa memilih.

"Ayolah Jingga,ayah tau kalian tidak bisa hidup tanpa memegang uang sepeserpun. Jadi ayah akan menanyakan padamu soal tawaran kemarin untuk yang terakhir kalinya" ujar Fandi sambil tersenyum tipis.

Loa menatap wajah Fandi dan berjalan menghampiri ayahnya dengan gaya angkuhnya. "Apa telinga anda sedang bermasalah,sehingga anda tak bisa mendengar apa yang saya ucapkan semalam kepada anda hm? Baiklah, saya akan tegaskan sekali lagi kepada anda tuan Fandi Adicandra yang terhormat. Bahwa saya Jingga Yeloa Agnetasya menolak penawaran anda! Dan saya akan keluar dari rumah ini. Paham?" Ujar Loa dengan dan penuh penekanan disetiap katanya.

Fandi mengeraskan rahangnya mendengar penolakan dari putrinya. Tangannya mengepal pertanda ia tak suka dengan penolakan dari Loa.

"Kam-" Fandi belum menyelesaikan ucapannya,karena Loa dengan cepat memotongnya.

"Kenapa? Anda gak suka saya menolak permintaan anda? Haha memangnya anda siapa hm, berani mengatur kehidupan saya? Jadi anda gak usah campuri urusan saya lagi, karena saya akan angkat kaki dari rumah ini dan silahkan anda hapus nama saya dari kartu keluarga anda!" Ujar Loa sambil mengambil kopernya dan meninggalkan Fandi yang menatap Loa tajam.

"Oke! Jika itu mau kamu, saya akan hapus nama kamu dari kartu keluarga saya! Dan sekarang kamu bukan keluarga saya lagi!" Sentak Fandi yang membuat langkah Loa terhenti dan membalikan badannya menatap Fandi.

"Bagus! Memang itu yang saya mau. Dan saya juga gak pernah merasa tuh,kalau saya adalah bagian dari keluarga ini. Permisi"ujar Loa santai dan segera berlalu meninggalkan Fandi.

Justin menarik kopernya dan akan menyusul adiknya, namun suara Fandi membuatnya menghentikan langkahnya.

"Kalau kamu mengikuti gadis itu, maka nasibmu akan sama sepertinya" ancam Fandi yang dibalas kekehan oleh Justin.

Lack Of Attention [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang