BAGIAN 13

52.9K 3.9K 952
                                    

Percayalah. Tuhan tak tidur dan selalu mendengar apa yang kau inginkan.

Ia bukanlah tidak mengabulkan
keinginanmu.
Ia hanya mengulur waktu, agar kau mengenal arti buah dari kesabaran.

.

.

.

Haechan dilarikan ke ruang gawat darurat, dokter pun dengan sigap menangani Haechan. Lagi dan untuk kesekian kalinya keluarga ternama di Seoul menjadi pusat perhatian. Penjahat telah tertangkap, bahkan polisi mengatakan sudah tak bernyawa, hal yang keluarga Jung takuti sudah sirna. Tetapi, drama tragis pun kembali menghampiri mereka. Jung Haechan, menantu dari keluarga Jung harus segera dilarikan ke Rumah Sakit karena kondisinya yang kritis akibat luka tembak. Parahnya saat ini ia tengah hamil.

Johnny dan Ten datang dengan sangat cemas mendengar kondisi anak mereka, mereka tak ingin Haechan kenapa-kenapa bersama bayi-bayinya.

Mark menggigit kuku jarinya, ia tampak begitu khawatir, ia tak ingin sesuatu yang buruk menimpa istrinya, ia sangat tak sanggup membayangkan apa yang terjadi kelak.

"Aku mencintaimu. Sangat. Chanie sangat mencintai Markie." Bayangan itu pun kembali menghantui Mark, bagaimana mungkin ia siap akan kepergian Haechan kelak? Pikiran Mark sudah begitu kalut dan membuat dirinya semakin takut. Mark menepis semua bayangan tersebut. Tuhan pasti menyayanginya.

Tak lama dokter pun keluar dari ruangan tersebut. Mark dan yang lainnya pun menghampiri dokter tersebut dengan wajah penuh harap.

"Peluru sudah berhasil kami keluarkan dari tubuh tuan Haechan. Tetapi, pergerakan bayi-bayinya melemah, mau tidak mau kita harus melakukan operasi untuk persalinan." Ujar dokter tersebut.

"Lakukan apa saja agar Haechanie dan anak-anakku selamat." Ujar Mark. Dokter pun mengangguk dan kembali ke dalam untuk mempersiapkan segalanya. Tak lama Haechan keluar dengan wajah yang pucat dan mata terpejam bersamaan dengan perawat yang membawanya ke ruang bersalin. Mark, Jaehyun, dan kedua orangtua Haechan mengikutinya. Mereka benar-benar mengharapkan ini semua berakhir bahagia.

Mereka semua kembali menunggu. Menunggu kedua penerus keluarga Jung lahir. Menunggu kabar baik akan semuanya.

Di dalam sana dokter dan tim medis lainnya tengah berusaha agar anak-anak tersebut bertahan.

Doa tak hentinya mereka bisikkan, bahkan Ten terus mengepalkan kalung salib dan berharap Haechan selamat bersama para cucunya.

Awak media pun menanti kabar di luar sana. Ia tak akan pergi sebelum mereka mendapatkan berita tentang keluarga Jung tersebut.

Cukup lama hingga sebuah tangisan menyadarkan mereka. Jantung Mark berdegup cepat mendengar suara tangisan pertama buah hatinya, tangisan itu pun berlanjut dengan tangisan bayi lagi. Jaehyun tersenyum dan memeluk Mark.

"Kau menjadi seorang Appa sekarang nak. Selamat." Ujar Jaehyun haru. Johnny dan Ten pun tampak sangat senang mendengar tangisan para cucunya.

Mereka pun kembali menanti kabar selanjutnya dari dokter yang menangani Haechan. Tak lama dokter pun keluar.

"Bagaimana?" Tanya mereka menanti kabar. Dokter pun tersenyum.

"Selamat kedua putera anda terlahir dengan sehat. Tetapi karena kondisinya yang prematur. Mereka harus berada dalam inkubator."

"Lalu Haechanie?" Tanya Mark.

"Kondisi tuan Haechan tidak begitu mengkhawatirkan. Luka tembak tidak mengenai organ vitalnya, ia pun kuat, kita tunggu saja kesadarannya." Mereka semua bernafas lega. Tak ada yang perlu di khawatirkan lagi. Mereka hanya menunggu Haechan sadar untuk membuka matanya.

Mianhae, Because I'm Idiot [Markhyuck]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang