AIRA
Aku tengkurap di atas ranjang dengan rileks. Menghirup aroma wangi ruangan dalam- dalam. Tubuhku serasa mulai santai dan bisa menerima.
Mama melakukan hal yang sama.
”Ra..” panggilan mama pelan sembari menikmati pijatan si mbak salon yang entah siapa namanya.
Aku beralih menoleh ke sisi lainnya. Menghadap ke arah mama.
” Apa, Ma?” jawabku lirih. Pijatannya memutar di punggungku. Kemudian yang aku rasakan mbaknya mengoleskan sesuatu di sana. Warnanya entah cokelat entah kuning aku tak tahu. Aku hanya menikmatinya santai.
”Kamu nggak ada niatan buat nikah?” ucap mama.
”Haha,” aku tertawa aneh,” kalo cuma mau ngomongin soal kapan Aira nikah, di rumah kan juga bisa. Kenapa juga mesti di tempat kayak gini,” lanjutku.
”Bukan, sekadar itu maksud mama.”
”Lantas?”
”Tapi, mama dan papa sudah pilihkan jodoh buat kamu,” ringan mengudara.
” Apaaaa??!!” aku memekik setengah mengangkat tubuhku. Kemudian refleks aku kembali ke posisi semula begitu menyadari aku setengah telanjang.***
REY
Aku dengan segera menyongsongnya.
”Sel, kamu....??” suaraku tercekat di tenggorokan. Dan... langkahku terhenti. Rasanya seperti dipaku di bumi. Tak bisa bergerak. Aku sedikit bergetar. Bingung hendak mengatakan apa.
”Rey??” Sela pun berhenti dari suara rintihannya ketika melihatku sudah berdiri di belakangnya.
Yang kutemui justru bukan Sela yang sedang berganti baju atau menghapus make-up. Dia duduk di atas pangkuan seorang pria yang dengan mudah menggerayangi tubuhnya.
Ohh, sh*t! What is this? Aku masih syok ketika menyaksikan itu. Menyaksikannya duduk di pangkuan seorang laki- laki yang sedang menyentuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cherry! Terkadang Kebencian Juga Bisa Semanis Cherry
RomanceMy old novel. Bercerita tentang arranged marriage dimana kebiasaan bisa menumbuhkan benih-benih cinta ❤️🤗🤩🍒 #dilarang copas bagi siapapun yang meng-copy cerita ini, saya ada bukti bahwa cerita ini sudah pernah masuk penerbitan sebelumnya ya, ada...