"Hati-hati ya na" Ujar lia setelah melepaskan helm.
Jaemin hanya menangguk dan menyimpan helm yang dipakai lia.
Jaemin dan lia baru saja pulang setelah sudah merasa lelah bermain di mall, jaemin mengantar lia terlebih dahulu ke rumahnya.
"Besok gua jemput ya li, berangkat bareng" Ujar jaemin sebelum pergi dari rumah lia.
"Eh tapi-" Belum selesai lia menjawab, jaemin sudah pergi terlebih dahulu karena sudah tau apa yang akan lia katakan.
Lia yang terkejut melihat tingkah jaemin hanya tertawa kecil bahkan menunggu jaemin dan motornya menghilang barulah lia masuk kedalam rumahnya.
Entah kenapa lia benar-benar bahagia sekarang, rasanya susah untuk berhenti tersenyum hanya saja lia masih bingung kenapa dia bisa seperti ini.
"Lia yaampun kenapa deh? kok jadi gini" Ujar lia yang terkejut sendiri melihat wajahnya dicermin kamarnya.
"Serem banget kenapa senyum-senyum terus yaampun stop" Sambungnya kembali yang makin kesal melihat senyumnya yang begitu merekah.
Bahkan saat sudah sadar akan buruk wajahnya saat senyum-senyum sendiri tidak menghentikan lia untuk terus mengukir senyum itu.
"AHHHH APASIH LIAAA!! Kok jadi mikirin nana terus" Keluh lia yang terus menerus memikirkan jaemin yang berputar-putar diotak sekarang ini.
••••
"Ini apa na?"
"Itu bekel buat lu" Ujar jaemin sambil membuka helm dari kepala lia.
"Loh kok buat gua?" Tanya lia kebingungan dan sedikit terkejut pastinya dengan tingkah sahabatnya ini.
"Iya tadi pagi bunda masak lumayan banyak jadi gua kepikiran buat bawa untuk lu" Jelas jaemin.
"Tapi ini cuman ada satu kotak makan aja loh na, buat lu mana?" Tanya lia dengan raut wajah kebingungan karena totebag yang diberikan jaemin kepadanya hanya berisikan satu kotak makan beserta botol minumnya.
"Emang lu pernah liat gua bawa bekel?" Tanya jaemin kepada lia dengan raut wajah serius lalu pergi meninggalkan lia di parkiran sekolah yang terpaku dengan perkataan jaemin barusan.
Lia yang sadar jaemin sudah tidak di dekatnya lagi langsung bergegas mengikutinya berjalan dip koridor sekolahnya.
Lia memperlambat jalannya sengaja memberi jarak antara dia dan jaemin yang berjalan di depannya sekarang ini.Lia masih kepikiran sebenarnya dengan semua perilaku sahabatnya itu akhir-akhir ini. karna lia tau betul jaemin tidak terlalu menyukainya dari dulu bahkan lia butuh tenaga extra agar jaemin mau menganggapnya sahabat.
Tapi bukan kedekatan seperti ini yang lia harapkan sekarang.
••••
"Li lu gak ada niatan duduk bareng lagi sama yuna?" Tanya Ryujin memandang serius wajah lia yang duduk tepat di depannya.
Lia yang mendengar pertanyaan itu hanya bisa diam.
"Kita ngertiin lu kok pasti berat banget ada di tengah-tengah permasalahan kayak gini" Ujar minju yang peka akan respon lia sekarang.
"Yuna masih belum sadar sama apa yang dia lakuin, kita semua pasti udah paham sama sifatnya" Ujar yeji sambil memperhatikan yuna yang sedang mengantri di kantin mi ayam bersama chaeryeong sekarang.
"Iya gua juga gak mau buat masalah kemarin jadi makin parah kok guys, hehehe kalian tenang aja" Sahut lia untuk meyakinkan teman-temannya saat ini.
"Kalo ada apa-apa lu wajib cerita ke kita ya li" Pinta ryujin.
Lia hanya mengangguk dengan raut wajah tenang karna tidak ingin melihat para sahabat kesayangannya terlalu khawatir terhadap dirinya.
Lia melanjutkan kegiatan makannya sambil memperhatikan kotak bekal dihadapannya dengan perasaan sedikit bahagia.
Kenapa dia harus merasa khawatir sekarang kalau ada jaemin yang selalu melindunginya.Entah kenapa pemikiran seperti itu bisa terbesit dibenak lia bahkan dia sendiri tidak sadar.
Padahal pagi tadi lia berpikir bahwa kedekatannya dengan jaemin bukanlah kedekatan yang dia harapkan.Aneh ya lia ini.
••••
sahabat..
punten aku mu lewat dulu nih xixixi
abis bertapa dihati jaemin wkwkksks
laf yu ol🙏🏻🥰🥺
KAMU SEDANG MEMBACA
•LOVEZONE•
Fanfiction•Gimana jadi nya kalo salah satu temen cowok kelas lu baper karena lu godain?• •Lia teman dekat jaemin sejak smp yang belum tau kalo temen nya itu baper setiap di godain• •Jaemin anak tsundere tanpa sadar punya rasa sama teman lama nya• • • • Percay...