1. amarah yang terpendam

2 0 0
                                    

Saya pernah mencoba untuk berubah, jujur saya bukan seorang intovert atau pun ekstrovert. Saya hanya ingin berbicara atau beraktivitas seperlunya.

Saat itu saya hanya mencoba mencairkan suasana tapi mungkin cara saya yang salah. Sore itu di luar sangat temerik cahaya nya dan keadaan di ruangan sangat ramai. Ramai disini sangat memilukan, semua orang berbicara tapi bukan bersautan bukan juga ramai karena hal penting hanya ramai yang ti terdefinisikan kalian tahu? Hiruk pikuk di pasar  nah seperti itulah keramaian disini. Entah dari mana keisengan saya muncul hingga akhirnya saya mencoba candaan dengan salah satu orang, awalnya saya hanya ingin menyapa dia sambil bergurau namun entah mengapa dia merespond dengan nada tinggi, nada amarah yang dia lontarkan kepada saya. Saya awalnya hanya ingin bercanda dan menyamangati dia tapi inilah respond yang saya dapatkan.

Kesal? Tentulah saya sangat kesal. Diruangan ini hanya saya dan dia yang melakukan "kegiatan penting" tapi apa respond yang saya dapatkan?
Lalu pernahkah kalian ingin berubah dan orang sekitar hanya memberi feedback yang bahkan dapat di sebutkan tidak peduli.
Dan itulah posisi saya saat ini tidak di perdulikan dan tidak di pandang.
Terimakasih atas feedback kalian semua yang bahkan dapat mematahkan semangat saya.

Tuesday
01092020

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 01, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

•niskala•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang