9. [Oh No! DAD]

515 72 6
                                    

Sooyoung cukup senang dengan keadaan sekarang. Sudah mulai terbiasa dan tidak terlalu canggung. Sooyoung dan Taehyung juga banyak menghabiskan waktu melakukan hal-hal sederhana seperti membantu Seokjin di dapur, merawat bonsai bersama Namjoon, kadang mereka juga saling menemani kegiatan masing-masing.

Jika biasanya Taehyung yang membuntuti Sooyoung saat bekerja, kini justru Sooyoung yang membuntuti Taehyung ke kantor pria itu. Taehyung yang sibuk di meja kerjanya dan Sooyoung yang mulai jenuh hanya duduk di sofa ruangan sembari iseng menggambar di buku kecil yang selalu ia bawa.

"Bosan?"

Sooyoung mencebik lalu mengangguk, ia merasa diabaikan karena dokumen-dokumen sialan yang lebih menarik perhatian Taehyung. 

Taehyung jalan mendekati Sooyoung memeluk kepala gadis yang sudah memasang muka cemberutnya. Sooyoung hanya pasrah membenamkan wajahnya di perut Taehyung. Ia masih duduk sedangkan Taehyung memeluknya berdiri.

"Sorry"  lirih Taehyung sembari mengusap pelan surai panjang Sooyoung. Taehyung benar-benar sangat touchy dan clingy semenjak mereka memutuskan untuk mencoba. Kadang tidak ada angin dan hujan Taehyung akan menelpon Sooyoung hanya untuk berkata 

"Tolong katakan dengan mulutmu jika aku Taehyung ini sangat tampan"

dengan mendengar itu, Sooyoung selalu hanya membalas dengan "Iya" lalu menutup telponnya. Kenapa? ya karena pria bodoh itu sebenarnya ada di hadapannya. Untuk apa menelpon jika mereka saja sedang melihat wajah satu sama lain. 

Sooyoung juga semakin sering diundang untuk mendatangi kediaman Keluarga Kim. Bahkan Sooyoung sering diajak Ayah Kim untuk menghabiskan waktu bersama seperti bermain golf, atau Namjoon dan Yerim suka mengajak makan es krim bersama di sore hari, atau Seokjin yang suka memaksa Sooyoung untuk ikut memancing

sudah 4 bulan mereka mencoba hubungan ini, entah apakah ini sebuah hubungan atau bukan yang jelas ini sudah memasuki bulan ke-4 

"Tinggalkan dokumennya" ucap Sooyoung kini bangkit dan berjalan keluar. Taehyung tau mood Sooyoung sedang tidak baik, apakah ini ada tamu bulanan yang datang?

"Okay, kita pulang saja ya? Aku antar" Taehyung bergegas mengabil jas dan kunci mobilnya lalu menarik Sooyoung keluar. 

Sepanjang jalan keluar pun orang-orang kantor menatap mereka dengan penasaran. Taehyung terkesan santai merangkul bahu Sooyoung sesekali menunduk menatap Sooyoung ketika berbicara, tapi tidak dengan Sooyoung.

Gadis itu menutup wajah cantiknya dengan topi hitam dan masker, orang-orang sulit mengenali siapa dirinya, toh ia juga benci dikenali banyak orang.

Taehyung memasangkan Sooyoung safety belt, ia berusaha membangkitkan mood yang sepertinya hancur karena Taehyung mengabaikannya dan memilih lebih fokus pada dokumen-dokumen yang membuatnya kesal.

"Kenapa cantik?" Taehyung sengaja menyentuh dagu Sooyoung, berniat menggoda namun malah diberikan tatapan garang.

" menggelikan, mending kau mencoba hubungan ini dengan dokumen mu itu"

" tidak bisa syoo. Dokumen ku tidak cantik, jadi ia tidak bisa bersanding dengan aku yang tampan ini" Taehyung terkekeh, Sooyoung memang menggemaskan saat marah.

Taehyung menjalankan mobilnya.

"Pulang ke apartemen ku" titah Sooyoung. 

Taehyung terdiam, sepertinya mengabaikan Sooyoung merupakan sesuatu yang fatal. Bahkan ia meminta pulang ke apart-nya. Padahal sudah 1 bulan ini Sooyoung menginap dengan Yerim di kediaman Keluarga Kim. Tentu karena Ayah Kim dan Yerim tidak ingin jauh-jauh dari Sooyoung katanya, untung saja Sooyoung tidak sibuk untuk 3 bulan ke depan.

bon vivantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang