4

472 61 1
                                    

Tiga tahun berlalu dalam sekejap. Aku sudah berumur lima tahun sekarang. Setelah aksi yang ku jalankan, orang tuaku akhirnya berbaikan satu sama lain tetapi aku tidak keluar tanpa hukuman.

Ibuku melarangku makan manis selama satu minggu. Agak terlalu kejam karena aku suka makan yang manis tapi itu tidak terlalu sulit mengingat Ini hanya satu minggu dan aku bisa melakukan hal lain seperti pergi ke perpustakaan, maka aku tidak akan terlalu menginginkannya.

Aku juga punya saudara baru, yang bagus yaitu aku akhirnya punya saudara laki-laki. Aku sangat senang karena pada akhirnya aku dapat memaksakan semua bebanku untuk menjadi pewaris saudara laki-lakiku kemudian aku akan berusaha untuk mencapai tujuanku yaitu untuk menjadi seorang dokter! Kerja bagus! Kerja bagus ayah!

Ayahku telah mempekerjakan banyak guru untuk mengajarku selama tiga tahun terakhir ini. Dia pikir aku lebih pintar dari anak-anak normal karena dia melihatku membaca banyak buku tetapi setiap tutor tidak dapat mengajari ku lebih dari satu minggu.

Mereka tidak perlu mengajariku lagi. Aku belajar lebih cepat dari biasanya karena aku bukan anak kecil. Aku sudah selesai mempelajari semua etiket, tari, pengetahuan dasar, pengetahuan lanjutan, dan musik. Mereka telah menyanjungku sebagai seorang jenius tetapi di balik topeng mereka, aku yakin mereka menyembunyikan kecemburuan mereka.

Mereka pikir aku tidak akan melihat dengan benar lewat topeng mereka. Aku tersenyum polos kepada mereka dan memberi tahu mereka bahwa mereka sangat pandai mengajar. Aku hanyalah seorang anak kecil

bukankah lebih baik jika aku bertindak seperti satu dan membuat orang lain mencintaiku?

“Shiwa, ada yang ingin kubicarakan denganmu.” Ayahku tiba-tiba mengangkat topik saat sarapan.

Aku duduk di dekatnya pada awalnya tetapi baru-baru ini ayahku duduk di dekat ibu sepanjang waktu meninggalkanku untuk duduk di hadapan mereka. Mereka duduk sangat berdekatan sehingga aku yakin mereka berbagi kursi bersama.
#maklumin ajalah Shiwa😂😂

Yah, itu tidak masalah. Aku duduk di dekat saudaraku, Shio. Dia baru berusia 2 tahun. Dia masih memiliki masalah berbicara tidak sepertiku tetapi itu normal untuk anak seusianya. Dia sedikit pemalu dan pendiam.

"Ya"

"Menurutku kamu lelah karena belajar selama tiga tahun terakhir ini. Hari ini, aku ingin mengantarmu ke istana. Enak kan?"

Bawa aku ke istana = memulai debutnya di masyarakat bangsawan, bukan? Kupikir para tutor telah menyebarkan rumor tentangku ke seluruh negeri.

Aku tidak peduli tentang mereka karena itu bukan hal yang buruk dan orang tuaku mendapat pujian jadi aku tidak melakukan apa-apa.

Tapi… untuk pergi ke istana. Aku harus bertemu musuhku. Apa yang harus dilakukan? Aku tidak ingin pergi ke sana.

"T-Tidak, aku lebih suka tinggal di rumah dengan ibu. Ibu tetap harus menjaga Shio. Aku tidak ingin dia tinggal di rumah sendirian" Ini seperti alasan yang dibuat dari malaikat kecil pasti ayahku tidak akan…

"Shiwa, aku bisa tinggal di rumah sendiri. Itu bukan masalah besar. Yang lebih penting, kamu lebih pintar dari teman-temanmu. Ayahmu ingin membawamu untuk dibanggakan kepada orang lain"
Ibu! Tolong jangan melawanku! Bela aku! Sekali~ saja!

"A-apa? Aku tidak ingin membuatnya menjadi sombong tapi aku juga tidak ingin meninggalkanmu di rumah sendirian. Apa yang akan aku lakukan jika sesuatu terjadi padamu?"
ayah berjalan ke ibu dan memeluknya.

"Aku akan baik-baik saja di sini"
ibuku sedang hamil 6 bulan sekarang.

“Aku masih ingin tinggal bersamamu meski hanya satu atau dua jam”

Villain Heal: The Villainess's Plan to Heal a Broken HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang