Dia yang Telah Menumbuhkan Cinta

1.1K 136 9
                                    

"Akan ada yang datang ke sini," kata Type saat menemani Tharn sarapan. "Seseorang yang sangat tampan, sangat baik." Lebih daripada itu sejujurnya. Type bisa merasakan kehebatannya. "Sangat ... pokoknya familiar."

Tharn tidak tertarik. Siapa pun yang akan datang, biarkan saja datang. Dia lebih mengagumi menu sarapannya kali ini. Beda dari hari-hari sebelumnya. Kalau kemarin-kemarin Type bilang mengambilnya dari restoran-restoran dan meninggalkan uang seharga makanan itu, tapi kali ini menu makanannya lebih sederhana. Seperti makanan yang dibuat ibu rumah tangga biasa. Rasanya khas makanan rumahan.

"Dia sangat tampan."

Kalau Type menyukai Tharn, rela menunggunya sampai berpuluh-puluh tahun, harusnya Type tak tertarik lagi dengan orang lain. Kalau Type mengatakan tampan, apa benar orang itu memang tampan? Tapi siapa orang yang bisa lebih tampan dari Tharn?

"Siapa?"

Type mengendikkan bahu. "Mungkin keluargamu."

"Aku memang punya saudara di sini, tapi saudara jauh. Mereka tidak mungkin menemuiku sebelum memberitahukan kedatangan lebih dulu."

"Kalau begitu siapa? Tidak mungkin dia mencariku."

Hanya orang gila yang datang mencari hantu. Kalau bukan adu nyali, pasti orang yang sedang mencari kekayaan dari setan. Dan Type bukan setan, hanya saudara jauhnya setan.

Atau bisa jadi kali ini radar kehantuan Type menurun. Kalau benar ada orang tampan yang akan datang, kemungkinan adalah pemilik rumah ini sebelumnya. Menurut Tharn, orang itu lumayan tampan walau tak setampan dirinya. Bisa jadi dia datang hari ini untuk mengambil barang-barang yang masih dititipkan di gudang. Tetapi mengingat Type pernah mengatakan kalau dia mengusir semua orang demi dirinya, tentu bukan bekas pemilik rumah yang akan datang kemari.

Tharn mengabaikan pemberitahuan kedatangan tadi. Dia memulai pembicaraan lain dengan Type. Tentang apa saja, termasuk kehidupan mereka berdua. Menjalani kehidupan rumah tangga, dan yang harus mereka lakukan untuk mengantisipasi bila hubungan manusia-hantu ketahuan orang. Sampai bagian kelangsungan hidup marga Kim kedepannya

Dari mulut Tharn keluar sebuah pernyataan bahwa dia butuh keturunan.

"Meski kau pernah dengar hantu beranak pinak, itu tidak berlaku bagi kita. Manusia dan hantu tidak bisa punya anak."

Ada cerita yang mengatakan Jin bisa punya anak dengan manusia, tapi Type bukan bagian dari Jin itu. Dia cuma hantu biasa. Dari manusia yang mati dan arwahnya penasaran.

"Lagi pula walaupun aku manusia tetap tidak bisa punya anak."

Ketika masih dalam bentuk manusia, Type adalah laki-laki. Tidak punya benda kenyal kembar menggantung di dada. Juga tidak punya sel telur dan kantung rahim. Otomatis tidak bisa dibuahi. Kalau Tharn menanyakan soal keturunan, bukan pada Type tempatnya. Mungkin memang harus punya anak dari orang lain.

"Aku harus menikah dengan orang lain."

Dahi Type berkerut, alisnya saling menyatu. Baru beberapa hari mereka jadi suami istri, Tharn sudah berfikir untuk menikahi orang lain. Type yang menunggu berpuluh-puluh tahun ini dianggap apa? Dia tak sudi diduakan, walau pada kenyataannya dia tak mampu memberi apa pun pada Tharn.

"Jangan bicarakan pernikahan di depanku!"

"Maksudmu aku harus menikah tanpa memberitahumu?" Type tidak sedang bercanda soal larangan menikah, tapi Tharn tidak mau ambil pusing. "Jangan memasang tampang seperti itu. Kau sudah bilang sendiri kalau tak bisa memberiku keturunan, solusinya ya aku menikah dengan manusia betulan. Wanita yang bisa kuhamili."

"Jangan menikah! Kalau kau mau punya anak, hamili saja wanita mana pun yang kau suka, tapi jangan nikahi dia!" larang Type. "Aku tak mau diduakan."

"Memang ada wanita yang mau kuhamili tanpa kunikahi?"

Dipuja SetanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang