Cinta selalu indah meski terkadang hasil akhirnya buruk. Cinta juga selalu benar meski jalan yang ditempuhnya salah. Dan cinta selalu jadi yang utama meski tengah membuat hidup seseorang berantakan karena mengalami pahit manis, senang sedih, ... nano-nanonya kehidupan pokoknya. Cinta yang seperti itu tengah dirasakan Tharn akhir-akhir ini. Berawal dari duda pindahan yang digoda hantu penjaga rumah setiap malam, lalu membuat perjanjian untuk jadi suami istri dengan si hantu. Kemudian merasakan indahnya hidup berumah tangga dengan istri yang bisa segalanya, termasuk berubah wujud dari laki-laki ke perempuan, begitu juga sebaliknya. Lalu ditinggalkan si hantu karena kesalahan Tharn telah menghamili perempuan lain sampai frustrasi dan hampir bunuh diri. Dan sekarang kembali bisa merasakan indahnya berduaan dengan istrinya tersebut.
Tharn kedinginan meski baru saja menyelesaikan ronde keduanya bersama Type. Bukan karena dia tak menyalakan penghangat ruangan, tapi karena Type terus memeluknya. Badan Type dingin sekali, tak bisa ditolerir oleh badan Tharn sendiri. Biasanya, selain berhubungan, Type akan mengingatkan Tharn untuk tak berlama-lama menempel padanya, sekarang malah Type yang terus menempel pada Tharn. Angin apa yang membawa istrinya tiba-tiba kembali dari tugas menjagai wanita hamil itu? Minta mereka bermesraan pula.
Type menarik dirinya hanya untuk menyuruh Tharn memakai selimut sebelum dia memeluknya lagi. "Aku tak akan pergi-pergi lagi," katanya sambil menempatkan tubuh telanjangnya di atas selimut Tharn. Kemudian mendekat dan memeluk suaminya lagi.
"Wanita itu?"
"Tidak ada harapan."
Perasaan Type tidak enak. Ada hal yang akan terjadi padanya, tapi dia tidak bisa menjabarkan arti perasaan tidak enaknya itu. Bukan tentang Tharn, bukan tentang wanita yang sekarang sedang mengandung anaknya Tharn juga, tapi tentang dirinya sendiri. Jarang sekali Type merasakan perasaan tidak enak seperti ini. Biasanya perasaan tidak enaknya berkaitan dengan hantu dari luar yang datang dan ingin ikut tinggal di rumah ini. Terkadang ada orang pintar membaca mantra pengusiran yang bukan membuatnya takut, tapi malah membuatnya tak bisa istirahat semalaman karena berisik. Tapi yang kali ini perasaan tidak enak itu begitu kuat, seakan bisa merenggut eksistensinya di dunia ini.
Type ketakutan. Dia tidak mau dipanggil Tuhan lebih cepat dari yang diperkirakannya. Kalau sampai itu terjadi, mau tak mau dia harus kehilangan Tharn. Type tidak rela berpisah dari suaminya. Maka dari itu, dia memutuskan kembali ke rumah, menjadi hantu genit seperti pertama kali ketemu Tharn, lalu bercinta sampai Tharn puas.
"Tiba-tiba sekali ... Kau bahkan berubah jadi genit lagi."
Tepat di kata genit, Type menelusupkan tangannya ke balik selimut dan mengusap bawah perut Tharn. "Kita sudah tidak bercinta berapa lama?"
Mengingat-ingat sejenak, tapi hanya beberapa minggu. Tepatnya dua minggu. Type tak pernah lupa untuk mendatangi Tharn dan menawarkan bercinta setidaknya seminggu sekali. Jadi, tidak terlalu lama Tharn menganggur.
"Memangnya kenapa kau tanyakan soal itu?"
"Aku mau kita sering bercinta. 2-3 kali dalam seminggu." Kalau tiap hari, nanti Tharn tak cukup tenaga untuk bekerja dan melakukan hal-hal lain. Lagi pula Type hanya mau sperma kwalitas super yang masuk tubuhnya. Dan yang seperti itu tidak bisa diproduksi setiap hari. Makanya, dia mau ada jeda tapi tidak terlalu lama. "Aku mau kau puas denganku."
"Aku tidak pernah merasa tidak puas denganmu." Tharn menelusupkan tangannya juga ke dalam selimut. Mencari tangan Type dan mengososk bawah perutnya bersama-sama. "Tapi tumben sekali kau berubah pikiran dengan cepat. Tadinya keukeuh ingin menjaga wanita itu sampai anaknya lahir."
Tharn menutup matanya. Merasakan enaknya elusan di bawah sana. Dingin tapi lembut.
"Dia tidak akan melahirkan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dipuja Setan
FanficSeluruh mahkluk hidup dianugerahi dengan cinta. Tapi bagaimana kalau ada yang menyalahi aturan? Bukan mahkluk hidup, tapi ngeyel ingin bercinta. Simak ceritanya di ff TharnType ini.