Terima kasih atas antusiasme kalian untuk book baru ini.
Happy reading..
.
"Ya hyung, ada apa?"
Jungkook tengah bersantai di ruang keluarga siang ini. Menonton drama kesukaannya akhir-akhir ini dengan ditemani semangkuk potongan wortel. Hingga ponselnya bergetar.
Panggilan masuk dari sang suami.
"Tidak ada baby, hanya merindukanmu sayang." jawab Taehyung dari seberang sana.
Membuat Jungkook mendengus namun tetap bersemu mendengarnya.
"Kau sudah tidak cocok menggombal seperti itu hyung."
"Siapa yang menggombal? Itu tadi kenyataan baby." protes daddy dua anak itu.
"Baiklah, baiklah..aku juga merindukanmu daddy. Rindu little Tae di dalamku-hhh.." jawab Jungkook sengaja mendesah di akhir. Berniat menggoda suaminya.
"Shit! Jangan menggodaku baby. Aku ada rapat penting setelah ini."
Jungkook tergelak mendengar umpatan Taehyung.
Mudah sekali menggoda suaminya ini.
"Hahaha, astaga hyung! Kau lemah sekali."
Decakan Taehyung terdengar.
"Dasar nakal. Lihat saja nanti malam. Akan kubuat kau menjerit sampai pagi."
Jungkook lagi-lagi tertawa.
"Tidak masalah. Tapi syaratnya hyung harus mengajakku makan malam di restoran perancis favoritku. Bagaimana?"
"Baby, bahkan jika kau minta aku membeli restoran itu akan aku lakukan sayang."
"Ah! Aku lupa kalau suamiku ini sangat kaya."
Setelahnya langsung terdengar tawa Taehyung.
"Baiklah baby, nanti malam kita makan di luar saja. Kau yang memberitahu twins ya mommy."
"Ayey daddy!" sahut Jungkook semangat.
Lagi-lagi bisa Jungkook dengar suara kekehan suaminya di telepon. Membuatnya jadi ikut tersenyum juga.
"I love you mommy.." seperti biasa, Taehyung akan selalu mengucapkan kalimat cinta pada sang istri.
Jungkook tersenyum manis lantas membalas. "I love you too daddy."
.
Taeri celingukan di depan kelas Taegguk sejak tadi.
Ya--- kelas mereka kebetulan memang terpisah.
Awalnya mereka justru satu kelas, tapi gadis itu bersikeras memohon pada kepala sekolah agar dipindahkan ke kelas lain saja.
Bosan katanya jika harus menempel terus dengan saudara kembarnya itu.
Dan pihak sekolah tentu saja tidak berani menolak keinginan dari anak seorang Kim Taehyung, donatur terbesar di sekolah ini.
Kembali lagi dengan Taeri yang berdecak kesal ketika sekali lagi mencoba menghubungi ponsel Taegguk tapi tidak diangkat.
Bisa saja gadis itu langsung masuk ke kelas Taegguk untuk mencarinya. Tapi tidak dilakukannya.
Malas.
Ditambah lagi---
"Pasti dia sedang mencari Taegguk oppa lagi."
"Cih! Mentang-mentang saudara tidak harus selalu menempel kan."