Gonna Die

59 11 2
                                    


Jaemin memposisikan tubuhnya pada kursi kapal dengan nyaman. Kemarin, setelah melayangkan tamparannya pada Jeno, Jaemin langsung saja pergi dari Marina By Sands tempat dimana Jeno membawanya. Ia senang, impiannya untuk sekedar menginjakan kaki pada tempat bergengsi para kaum elit itu sudah terwujud. Namun, rasa senang itu tidak bertahan lama saat Jeno membuatnya merasa terhina.

Ia dengan tergesa keluar dari kawasan itu dan menghentikan taksi secara random. Tidak perduli mahalnya biaya yang harus ia keluarkan setelahnya. Ataupun orang-orang berjas yang berusaha mencegatnya.Asalkan ia bisa terlepas jauh dari Jeno,pria positif gila itu.

Hari ini adalah hari kepulangannya, tiket pesawat yang sudah dipesan jauh-jauh hari terpaksa dibatalkan,diganti dengan tiket kapal untuk menyebrang antar pulau. Jaemin tidak bisa langsung menuju Jakarta, seorang kenalannya mengabari Jaemin kalau ia sedang berada di pulau seberang dan menyuruh Jaemin untuk ikut serta. Entah dalam rangka apa.

Jaemin bisa saja menolak, namun ancaman yang ia dapatkan dari teman-teman laknatnya itu membuatnya mau tidak mau harus menurut.

Dan disinilah ia. Duduk sendiri diantara banyaknya kursi yang kosong, sambil memandangi laut yang tersaji di samping kirinya.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


" Kau serius?! Tidak mimpi kan?"

Renjun, salah satu teman laknat yang sempat Jaemin bicarakan tadi memekik tidak percaya.

Jaemin sudah sampai dengan mulus di sebuah penginapan bintang lima yang temannya sewakan untuk mereka tinggali selama berada di pulau itu. Ia mungkin hanya kebagian satu malam disini, tapi teman-temannya ternyata sudah menghabiskan malam kelima mereka.

 Tidak masalah, yang penting ia bisa tidur dengan nyaman, dan jangan lupakan. Ini gratis. Karena ada Chenle yang akan menanggung semua biayanya.

Jaemin menggulirkan matanya malas. Ia baru saja selesai menceritakan pengalaman anehnya dua hari yang lalu pada ketiga temannya. Posisi mereka sekarang adalah duduk melingkar diatas ranjang berukuran kingsize milik Jaemin dan Renjun.

Awalnya teman-temannya itu menagih oleh-oleh yang mungkin Jaemin beli waktu masih di Singapore. Namun siapa sangka, bukannya oleh-oleh bentuk fisik yang di dapat, malah cerita aneh Jaemin yang mereka terima.

" Buat apa aku membual?" Ujarnya pada Renjun.

" Apa kau tidak mencoba mencari namanya di google?, barangkali ada." Usul Chenle yang duduk disamping Jaemin.

Jaemin menjentikan jarinya. " Sudah. Dan lebih dari sepuluh kali. Coba tebak apa yang aku dapat."

" Laman 404 not found?" Tebak Haechan.

" Betul." Jaemin bergumam pasrah.

Jaemin tidak bohong, malam itu juga ia mencoba mencari informasi tentang pria aneh itu. Sudah dengan berbagai kata kunci ia coba. Dari mulai pengusaha tambang emas indonesia,keberadaan angota mafia di Indonesia, sampai hampir saja Jaemin nekat mengakses black market.

G for Genova.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang