Somethin'.

54 11 5
                                    


18.00 WIB

Kediaman Anderson ramai sore itu. Keluarga besar mereka tengah berkumpul untuk makan malam bersama, yang mana keluarga Taeyong juga termasuk di dalamnya. 

Dalam kebiasaan keluarga mereka, menyambut keluarga calon menantu dan memperkenalkannya pada keluarga besar sebelum menikah adalah hal wajib yang sudah dilakukan sejak lama. Acara seperti itu biasa mereka lakukan seminggu sebelum pernikahan diadakan.

Tujuannya adalah agar Taeyong merasa diterima dan nyaman dengan mengenal semua keluarga Lee yang pastinya tidak sedikit. Acaranya hanya dihadiri kedua belah pihak keluarga besar calon pengantin.

Saat makan malam selesai, golongan yang lebih tua-ayah,ibu- bersama calon pengantin dan beberapa orang dewasa seperti kakak,adik, atau keluarga pengantin akan melanjutkan perbincangan mereka. Tentu saja perbincangan itu dilakukan di sebuah ruang tamu super luas milik kediaman Anderson.

Sedangkan sisanya, seperti para menantu ataupun submisive, dan anak-anak kecil keluarga mereka akan berkumpul di ruang tengah yang tidak kalah luasnya pada hunian megah itu.

" Junior jangan berlari! Nanti kau bisa jatuh."

Baru saja seruan Ten terdengar. Junior- anak laki-lakinya dengan Johnny- sudah terlebih dahulu menyandung sebuah balok lego yang sedang Alessa- bocah perempuan berumur tiga tahun, putri dari pasangan Lucas dan Jungwoo- susun.

" Aaaaaaaaaaa... Mommyy!!"

" Mommmaaaaaaa..."

Ruang tengah seketika dipenuhi tangisan anak kecil. Alessa yang kesal karena susunan abstrak baloknya yang sudah tinggi hancur begitu saja, sedangkan Junior yang juga menangis karena tersandung balok lego dan berakhir tersungkur tidak jauh dari kaki Jeno yang baru saja datang dari arah ruang tamu.

" Astaga Junior!"

Ten segera menghampiri anaknya yang sudah lebih dulu berdiri dibantu Jeno. Sedangkan Jungwoo yang sedang berbincang dengan kakak dari Taeyong panik begitu panggilan momy khas anaknya terdengar nyaring.

" Kau tidak apa-apa? Ada yang sakit?" Jeno bertanya sembari membantu membenarkan letak baju Junior yang sedikit tersingkap, tangannya yang lain ia gunakan untuk mengusap kepala bagian belakang bocah lelaki yang masih menangis itu.

Alessa segera diangkat oleh Guanlin yang juga sedang berada di ruang tengah. Gadis lucu itu memandangi karyanya yang hancur dengan bibir yang mengerucut.

" That's okey, you can rebuild it. Right?" Ujar Guanlin mencoba membuat Alessa tenang.

Jungwoo datang, gadis itu langsung saja mengulurkan tangannya minta digendong sang ibu. Jungwoo tersenyum maklum dan mengucapkan terimakasih pada Guanlin.

" Mommy, Junior breaks my future castle!" Adunya dengan sesenggukan dan kalimat yang masih terdengar belepotan.

" Junior tidak sengaja sayang, tidak apa-apa yah?, Alessa bisa membuatnya lagi kan?, nanti mommy bantu. Okey?" Ucap Jungwoo dengan mengelus rambut halus anaknya dengan sayang.

" Nooo. Tired. Ingin makan grape!" Tolaknya menggeleng di dalam pelukan Jungwoo.

Guanlin tersenyum gemas mendengarnya. Jungwoo langsung mengiyakan permintaan anaknya dan berlalu dari sana.

Junior menggeleng, tubuhnya Jeno angkat. Ten datang dengan tatapan khawatirnya.

" Junior. Apa yang momma katakan soal jangan berlari?, kau kan jadi jatuh."

G for Genova.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang