p r o l o g ༶•┈┈⛧┈♛

21 3 0
                                    

2023

Pukul sebelas. Harusnya aku sudah duduk manis di salah satu kursi yang kini terlihat ramai itu. Dalam undangan reuni, acara akan dimulai pukul sembilan. Itu artinya sekarang sudah kelewat telat. Apa boleh buat, kesialan sejak tadi terus mengeroyok ku. Mulai dari bagun kesiangan, sarapan pagi yang disropot kucing, dan motor yang tiba-tiba mogok di tengah jalan. Rasanya tadi aku ingin menangis meraung-raung, tapi akhirnya, aku tiba di sini. Di sebuah cafe minimalis yang terlihat begitu aesthetic. Setidaknya ini balasan yang cukup.

"Ina!"

Keberadaanku sudah terlihat oleh radar. Ku rapikan tatanan jilbab yang sedikit berantakan lalu menyemprotkan sedikit parfum, kalau tidak mungkin bau ketek ini akan ke mana-mana.

Aku melemparkan senyum tipis, juga lambaian tangan pada mereka, tentu dengan maksud mengkode untuk memberikan sedikit sambutan kehadiran, walau itu sekedar kata 'hai'.

"Wah, 'the queen of late' kita udah hadir nih guys!"

Oke, itu juga lebih baik.

"Alesan apa lagi sekarang?" Tanya salah satu manusia di sana dengan nada jengah.

"Sorry ya...tadi ada masalah di jalan. " ujarku santai, lalu menempati sisa tempat duduk. Sedang mereka hanya mengangguk, pura-pura percaya dengan kesialan yang tak direncanakan itu.

Jangan heran dengan julukan " queen of late" yang diberikan oleh teman-temanku. Itu memang ide Sarah--teman baik ku, yang sepertinya sudah sangat dongkol dengan keterlambatanku. Herannya, datang terlambat 2 jam pun belum cukup untuk memulai acara ini.

"Emang ada masalah apa sih di jalan?"

"Motor gue tiba-tiba ngambek. Gak bisa nyala, padahal bensin udah gue isi sampe full tank!"

"Terus motor lo sekarang gimana?"

"Ya gitu. "

"Gimana?! Langsung jelasin kek biar nggak penasaran!" Sarah menatap sebal.

"Yee, sante dulu napa. Lo nggak liat gue keringatan, kepanasan, kehausan gini? Minumin dulu kali," ucapku yang tak kalah sewot, lantas meminum jus mangga yang tampak segar dari sudut sini.

"Ck, nih bocah!"

Sarah menatapku sinis, lalu menatap jus mangga yang kini sudah ludes. Ah, rasanya sangat segar, apalah ini bukan milikku, terlihat sangat nikmat bukan? Aku jadi tidak tega. Ku arahkan jariku yang sengaja ku bentuk
hati padanya. Berharap sinisan itu akan berganti dengan senyuman manis, namun yang ada Sarah pura-pura muntah. Membuatku terbahak.

Ini adalah acara reuni SMP. Walaupun sudah terpaut enam tahun, tapi pertemanan kami tetap terjalin erat. Memang tidak semuanya hadir, tapi setidaknya ini masih berjalan dengan baik. Dan kami selalu mengadakan reuni-an tiap tahunnya. Untuk sekedar updet keseharian atau mengais informasi loker.

*lowongan kerja

Jika dibuat ranking, reuni tahun ini lah yang paling banyak dihadiri. Namun, bagiku tetap saja masih kurang. Mataku masih belum menangkap siluet manusia yang selama ini ku rindukan, tapi tunggu...

"Kayanya lo bukan yang paling telat deh," ujar Sarah padaku. Aku pura-pura tertegun.

"Ciee, lo terbebas dari julukan queen of late deh kali ini, " timpal Dinda.

Suara lonceng pintu cafe itu membuat kami menoleh. Memunculkan seorang gadis yang entah sejak kapan juga aku rindukan.

"Hai!" Sapaku girang, benar-benar girang.

"Kemana aja kamu? Enak banget tiba-tiba nongol pake wajah sumpringah gitu." Bukan aku yang bersuara, tapi sahabat lamaku ini.

Tubuhnya langsung ku serbu. Ternyata aku benar-benar rindu. Aku tipe orang yang tidak pandai mengucapkan apa yang kurasa, tapi dengan pelukan ini, semoga saja perasaan rinduku bisa tersampaikan.

"Kamu dateng sama siapa, Rin?" tanyaku.

"Tuh."

Mataku menangkap sosok laki-laki yang terasa asing, berjalan ke arah sini dengan tampang percaya diri. Bibirnya tersenyum, menampilkan dua lesung pipi yang sangat legend. Dan Part yang sangat tidak sopan, tangan itu mengacak jilbabku yang sudah ku tata setengah mati. Sialnya, bukan jilbab saja yang berantakan, tapi juga hati yang sempat lapuk.

*
23/6/23

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 16 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang