Kasih vote dulu sebelum membaca
"Mah?"panggil syella, kepada salsa yang baru saja duduk di sebalahnya.
"Iya kenapa sye?"
"Tadi mama berbicara sama siapa?"
"Sama papa kamu."
"Papa engga ikut sama kita ma?"
"Engga sayang papa lagi sibuk, dia kan kerja di daerah sini. Gak mungkin dong pindah ke kantor lain, nyari kerja kan susah sayang."jelas salsa lembut sambil mengelus rambut panjang syella.
Yang tadinya syella tersenyum pun, kini berubah menjadi sedih, setelah mamahnya mengatakan itu"Oh gitu, tapi ma syella boleh kan sering-sering maen ke sini?"sambil mendongakan kepalanya ke atas, tepat di depan wajah sang mama.
"Ya tentu saja boleh dong sayang, masa engga boleh si."jawab salsa sambil tersenyum.
Salsa akan melakukan apapun untuk bisa membuat putri kecilnya selalu tersenyum dan ceria, karna cuman syella yang sekarang salsa punya.
"Hooooreeeee.....makasih mama, syella sayang mama."syella pun ke girangan mendengar apa yang mamanya katakan, dan langsung memeluk sang mama.
"Mama juga sayang syella."kata salsa sambil menerima pelukan dari syella.
Salsa sangat senang melihat putri kecilnya bahagia. Semoga dia selalu bahagia dan tidak murung lagi.
***
Mobil taksi itu pun berhenti di depan rumah salsa, dan dia langsung membayar ongkos taksinya.
Setelah ia membayar ongkos taksi, dia melirik ke sebelah kanan dimana putri kecilnya sedang tertidur pules.
Karena tas salsa yang ia bawa lumayan berat dan banyak, jadi dia meminta pak supir untuk membawanya ke dalam rumah.
"Pak tolong ya, bawakan tas saya ke dalam rumah. Soalnya anak saya tidur pules kasian kalo di bangunin."
"Iya non, saya bantu ko."sambil berjalan menuju bagasi mobil.
Salsa pun menggendong syella, dan keluar dari dalam mobil. Lalu berjalan menuju rumahnya.
Pak supir taksi pun mengikuti salsa dari belakang sambil membara barang bawaan salsa, lalu salsa mengambil kunci rumahnya yang ia simpan di dalam tote bagnya.
Setelah itu salsa membukakan pintu utamanya, dia lalu menyuruh pak supir untuk membawa tasnya ke dalam rumah.
Pak supir pun menuruti apa yang salsa katakan, lalu mengikuti salsa dari belakang sambil membawa tas salsa.
"Simpen di ruang keluarga aja pak, nanti biar saya yang rapihin. Saya mau menidurkan anak saya dulu di kamarnya."
"Iya baik non."
Setelah mendengar jawaban dari pak supir, salsa pun langsung pergi ke lantai atas untuk menidurkan syella.
Setelah menidurkan syella di kamarnya, salsa pun berjalan ke lantai bawah yang dimana ada pak supir yang sudah selesai menyimpan tas yang salsa suruh.
"Terimakasih ya pak, sudah mau bantu saya membawa tas saya."
"Iya non sama-sama, kan sudah tugas saya non. Selain jadi supir Saya juga suka bantu penumpang saya membawakan barang bawaannya."
Salsa pun membalas ucapan pak supir dengan senyuman yang di barengi bersama anggukan kecil.
"Yasudah non, saya mau pamit ada oderan soalnya."
"Oh iya pa silahkan, mari saya antar ke depan."
Sesampainya di depan rumah salsa, pak supir pun berpamitan untuk menjemput penumpangnya.
Waktu salsa mau masuk ke dalam rumah, ada seseorang yang memangilnya.
"Salsa."teriak seseorang di sebrang sana.
Salsa pun sontak membalikan badannya, dan mencari sumber suara tersebut.
Setelah ketemu si pemilik suara tersebut pun menghapiri salsa dengan tersenyum.
"Kamu kapan pulang."
"Baru saja."
"Oh dengan siapa kamu pulang sa?"
"Bicaranya di dalem aja, biar enak."
"Eh engga usah sa, aku engga bakal lama soalnya anak ku di rumah sendirian."tolak rina yang tadi memanggil salsa.
"Oh yasudah tidak apa-apa rin."
"Oh iya tadi kamu belum jawab loh pertanyaan aku, kamu pulang ke sini sama siapa? Ga mungkin sama suami kamu, soalnya tadi aku liat kamu naik taksi."
Apa dia bilang? Berarti dari tadi dia merhatiin terus dong? Dasar rina sebegitu keponya dia terhadap rumah tangga orang lain.
Rina memang begitu orangya selalu kepo tentang rumah tangga orang lain, persis seperti ibunya yang selalu nguping pembicaraan orang laen.
Entah apa yang ada di pikirannya sampe-sampe ingin tahu tentang rumah tangga orang lain.
Dimana ada sepasang suami istri yang sedang bertengkar, di situ juga ada rina yang siap membuka telinga dengan lebar. Agar terdengar dengan jelas oleh dirinya.
Dia adalah ratunya gibah paling pertama yang suka nyebarin berita tentang rumah tangga orang lain kepada warga di daerah sini.
Dan bodohnya lagi orang di daerah sini pun percaya sama omongan rina, kan tidak semua yang dia bicarakan itu benar.
Ya sudah lah, abaikan saja percuma di ladenin juga warga sini sudah termakan sama omongan rina, dan mereka pun ikut-ikutan menjadi orang yang suka kepoin rumah tangga orang lain.
Rina yang geram meliat salsa diem terus pun, langsung bertanya"Kamu ko diem terus si sal? Ayo dong cerita masa engga mau cerita".
Salsa yang hapal gerak gerik rina pun langsung bertanya balik"Cerita apa rin?."
"Ya cerita apa ke, pasti ada yang kamu sembunyiin dari aku."sambil menatap mata salsa dengan lekat, untuk mencari sesuatu yang salsa sembunyikan.
Salsa yang di tatap seperti itu pun, langsung memutar bola matanya dengan malas atas kelakuan rina yang super duper kepo.
"Engga ada, udah sana pulang, katanya anak kamu sendirian di rumah."ucap salsa, sambil mendorong bahu rina dengan pelan. Biar tidak terlalu dekat dengan dirinya. Corona bu corona, jadi harus jaga jarak.
Rina yang tadinya menatap mata salsa dengan lekat pun, kini berubah jadi kesal dan marah karna salsa selalu mengalihkan pembicaraan"Ko kamu nguris aku si! Biasa aja dong sal jangan pake dorong dorong!!"
"Loh aku kan cuman pelan dorong kamu, dan aku juga engga ngusir kamu. Kamu yang bilang sendiri anak kamu sendirian di rumah, ko kamu jadi marah, emang aku salah bicara?"
Rina yang mendengar salsa berbicara seperti itu pun, langsung berbalik badan dan pergi begitu saja dengan ekpresi yang sama yaitu kesal campur marah.
Salsa yang melihat rina pergi dengan ekpresi kesal pun, terkekeh sendiri atas tingkah rina yang begitu sangat menyebalkan.
***
TBCGimana part ini seru gak?
Kalo seru kasih emot❤
Satu kata buat rina?
Maaf ya kalo kurang minarik ceritanya:v
Next!
KAMU SEDANG MEMBACA
SYELLA
General FictionBiar enak jangan lupa follow akun ini😗 Note: gw tantang kalian baca cerita ini dari part 1sampai 4 kalo suka tambahkan ke perpustakaan, kalo engga pergi aja! *** "Mamah, papah engga sayang syella ya?".ujarnya sambil menahan air mata yang terus tur...