Perjodohan?

11 2 0
                                    


***
Pada malam harinya Erick bersama dengan keluarganya  sudah ada di rumah Aqeela. Tapi Aqeela tampaknya belum hadir disitu.

"Ma Aqeela kok belum turun?"

"Gatau tuh pa, bentar ya mama panggilin"

.

"Aqeela kamu udah disuruh papa tuh kebawah, tamu kita udah datang"

"Iya ma bentar lagi Aqeela turun"

Tak lama kemudian Aqeela pun sudah terlihat menuruni tangga. Dan ketika dia melihat ke arah meja makan tempat mereka berkumpul tiba-tiba

"Loh, bukannya itu kak Erick ya? Jadi sahabat papa itu pak Hendra dan aku baru taunya sekarang? Oemji dulu aku kemana aja sih sampe gatau gitu"

Selama menuruni tangga Aqeela sibuk dengan pikirannya sekaligus dia kaget karna dia baru tau sekarang kalo sahabat papa nya itu pak Hendra

"Wahh Aqeela kamu cantik banget ya sekarang makin dewasa juga" ini mama nya Erick yang bicara

"Hehe tante siska bisa aja, tante juga cantik kok"

"Aqeela duduk sini" sahut mama Aqeela

"Iya ma"

Mereka pun mulai acara makan malam mereka. Sepanjang acara makan Aqeela masih sibuk dengan pikirannya.

"Ini kenapasih, tumben papa pake buat acara makan malam segala"

.

Selesai makan malam mereka pun berkumpul di ruang tamu untuk membicarakan perjodohan Erick dan Aqeela tapiii Farrel sama Kaila tidak ikut ke dalam pembicaraan itu mereka berdua disuruh nonton TV saja. 

"Ehemm jadi tujuan Papa sama Pak Hendra buat acara makan malam ini untuk membicarakan perjodohan Erick sama kamu Aqeela" papanya Aqeela langsung membuka pembicaraan

"What???" Kaget Aqeela dalam hati
Aqeela melihat ke arah Erick yang terlihat santai saja mendengar ucapan papanya barusan.

Yaiyalah orang dia udah tau hehe

Belum sempat Aqeela membantah, pak Hendra lanjut bicara

"Iya, jadi dulu kita pernah buat janji untuk menjodohkan anak-anak kita dan itu Erick sama Aqeela dulu sebenarnya ingin menjodohkan Adit dengan kakaknya Erick tapi kalo dipikir-pikir usia mereka terlalu jauh. Dan akhirnya kita berpikir untuk menjodohkan kamu Erick sama Aqeela, yaa paling usia kalian cuma beda setahun saja kan"

"Iya dan sekarang kita rasa sudah waktunya untuk membicarakan ini" sambung papa Aqeela

"Tapi kan pa, Aqeela masih kuliah trus kak Adit kan juga baru aja nikah paaa" balas Aqeela tak terima

"Iya kan bagus jadi ada yang jagain kamu di Yogyakarta"

"Bentar, jadi kak Erick juga kuliah di Yogyakarta? What demi apa? Kalo sampe kampus kami sama, fix kaya jodoh bangetttt. Bayangin aja dari SD sampe kuliah satu sekolah teruss, oh god,,, loh kok aku jadi bilang kami jodoh,, apaansih"
Aqeela berdebat sendiri dengan pikirannya. Dan semua orang disitu malah heran melihat Aqeela tiba-tiba diam seperti itu.

"Jadi gimana Aqeela?"

"Eh, iya pa kenapa?"

"Jadi kira-kira kapan acara pertunangan kalian dilaksanakan"

"Loh kan Aqeela belum bilang mau pa"

"Kamu harus mau, Erick aja udah mau tuh, iya kan nak Erick?"

"Iya om" jawab Erick santai sambil menganggukkan kepalanya

"Tuh kan, kamu udah liat kan Aqeela"

"Tapi kan paa.."

"Udah turutin aja apa kata papa kamu sayang" belum sempat Aqeela bicara mamanya langsung membantah.

"Iya Aqeela tante liat kamu cocok kok sama Erick"

Aqeela jadi kikuk tidak tau mau ngomong apalagi dan membantah dengan alasan apa lagi. Huhh dia sepertinya sudah pasrah. Sabar ya Aqeela hehe kan gak boleh membantah perkataan orang tua kalo dibantah nanti jadi anak durhaka lhoo, Aqeela gak mau kan jadi anak durhaka? Kalo akusih gak mau. Hey readers kalian juga gak mau kan jadi anak durhaka?

Erick POV

Sekarang gue sama bokap nyokap beserta adik gue sudah tiba dirumahnya om Aditama sahabat papa sejak masih kecil dan sampai sekarang.

Kami langsung menuju meja makan di rumah itu dan gue sama sekali belum ngeliat si Aqeela itu. Ya gue memang penasaran secara kan dia jarang keluar jadi wajahnya lupa-lupa gitu. Gue dengar om Aditama menyuruh tante Cantika menyuruh Aqeela turun. Dan kemudian..

Aqeela terlihat menuruni tangga dan menuju meja makan. Dia cantik sih tapi apa bedanya sama Lidya? Lidya juga cantik cuman dia tidak pake hijab.

Setelah selesai makan, sekarang kami sedang di ruang tamu yaa tentu saja ingin membicarakan perjodohan gue sama Aqeela.

Aqeela terlihat kaget dengan penjelasan papa nya yang ingin menjodohkan kami dan ternyata dia belum tau. Dia sedikit melirik ke arah gue yang jelas-jelas tidak sekaget dia karna gue udah tau. Gue tetap diam melihat perdebatan antara Aqeela dan papanya dan tiba-tiba om Aditama nanya ke gue, dan gue sih iya  in aja biar cepat nanti dibantah juga gak bakalan kelar adanya malah nambah masalah. Dan ada satu yang baru gue tau ternyata kami sama-sama kuliah di Yogyakarta demi apa coba jangan-jangan gue sama dia juga satu kampus lagi. Jadi aneh dari dulu SD satu sekolah dan sampe sekarang kuliah aja mungkin satu kampus. Jodoh kali ya? Ngapain jadi mikir ke jodoh, ah udalah

Tidak lama kemudian dia terlihat pasrah karna tidak bisa membantah papanya. Mungkin disini gue sama dia sama-sama tidak setuju tapi ya mau buat alasan apapun tetap aja perjodohan ini harus disetujui.

***
"Papa rasa kamu dan Erick sudah setuju, jadi kapan pertunangan kalian akan dilaksanakan?" Sambung papa nya Aqeela

"Kalo bisa secepatnya saja Di, karna kan mereka nanti sudah harus kuliah lagi" balas papa nya Erick

"Gimana kalo minggu depan aja" sahut mama nya Erick

"Iya saya juga setuju, lebih cepat lebih baik bukan?" Sambung mama nya Aqeela

"Bagaimana Erick Aqeela? Kalian setuju" tanya pak Hendra

Mereka berdua hanya bisa mengangguk

"Iya pa" sahut Erick

"Mm, iya om" sahut Aqeela juga

Setelah Erick dan keluarganya pulang dari rumah Aqeela. Dia langsung menuju kamar untuk beristirahat dan mencoba menenangkan pikirannya yang lagi campur aduk itu.


Halo readers, gimana suka gak? Tetap ikutin ceritanya yaa. Penasarankan sama kelanjutannya...

Okey thanks yang udah baca
Aku sayang kalian❤️❤️❤️





Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 10, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Best Gift From Your Tangible GodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang