1

2.1K 210 20
                                    

Mereka Datang!

Di dalam area terlarang Yunshen Bushi Chu, dua pria, putih dan ungu, berhadapan dengan dua remaja berwajah serupa yang juga mengenakan putih dan ungu, di belakangnya, sebuah Formasi Array yang rumit berputar-putar mengeluarkan cahaya yang semakin meredup dan kemudian hilang tak bersisa.

Empat pasang mata saling menatap, dua penuh kewaspadaan dua yang lain terpaku di tempat. Untuk sementara tidak ada yang bergerak di antara mereka, seakan angin dingin yang melintas membekukan segala ruang dan waktu.

Sampai akhirnya, sebuah kilat ungu menyambar bersamaan dengan seruan 'Oh tidak!' dari remaja berjubah putih yang semula membeku.

Dua pria itu memegang senjata di tangan mereka, cambuk ungu berkilat bersama cahaya pedang biru siap untuk menyerang.

Melihatnya, remaja dengan jubah putih berseru dengan panik, "Ah ah ah, tidak! Kami hanya... h-hanya... eh?!"

Perkataannya yang gagap kian memelan, tampak kesulitan menemukan kata-kata untuk diucapkan. Mata aprikot terangnya bergerak-gerak seperti mencari sesuatu untuk alasan, namun tidak menemukan apa yang dia cari, malah berakhir pada bekas array yang hilang, menambah kegugupannya.

Setelah kembali dari trans, remaja yang berpakaian ungu maju beberapa langkah dan tanpa terduga menyatukan tangan memberi hormat.

"Putra ini telah melihat kedua ayahnya. A-Die, Fuqin, maafkan kami karena melanggar batas."

Perkataannya membuat kedua pria itu melebarkan mata mereka, mengekspresikan keterkejutan yang jelas.

"Apa yang kamu katakan! Ayah apa? Siapa kalian?!!"

Pria yang memegang cambuk bertanya dengan ganas, Zidian di tangannya berkilat berbahaya menyinari wajahnya yang tampan.

"Eh?"

Sekarang dua remaja itulah yang terkejut sampai mati. Mereka saling memandang, seakan bertukar informasi dalam diam, kengerian bercampur bersama rona kegembiraan yang tidak bisa dijelaskan tergambar pada wajah mereka yang identik.

Pria berjubah putih yang belum berbicara akhirnya mengendurkan kewaspadaannya setelah memastikan bahwa tidak ada ancaman dari pihak lain, ia berkata dengan suaranya yang jernih,

"Tuan-tuan muda, bisakah menjelaskan siapa kalian? Bagaimana kalian berada di Hutan Terlarang Yunshen Bushi Chu?" Ia melihat pakaian yang mereka kenakan, terutama pada yang putih, dan melanjutkan dengan ragu, "dan... dari mana kalian berasal?"

Remaja berjubah yang sama dengan pria itu meneteskan keringat di dahinya. "Uh, ini akan sulit dipercaya tapi, Fuqin, A-Die, kami adalah anak kalian. Kami datang dari masa depan."

Begitu penjelasannya selesai, ia dan remaja berjubah ungu menangkupkan salam dengan hormat. "Lan Zihan dan Jiang Huanhan, memberi salam kepada dua Ayah."

Suara mereka mengalun dengan lembut dan jernih, wajah tampan yang serupa hanya berbeda dari gelap dan terangnya mata aprikot mereka. Bulu mata panjang seringan bulu menepuk pipi yang putih seperti ciuman kupu-kupu, benar-benar jenis keindahan dari surga.

Anehnya terasa akrab dengan dua pria yang sekarang tersentak dari tempat mereka berdiri, terkejut luar biasa seakan mendengar hal paling tidak masuk akal muncul di bumi.

...

Di dunia ini, jika ada gajah terbang apakah kamu akan percaya? Bukankah itu sebuah pepatah yang berarti: tidak mungkin!

Di dunia ini, jika ada dua orang yang mengatakan mereka dari masa depan apakah dapat dipercaya? Jawabannya: mungkin saja, karena ini dunia kultivasi sih.

Hmmm~    (Ini suara angin, jangan salah paham'3' )

"Jadi kalian ... benar-benar dari masa depan?" Lan Xichen memulai, ada sedikit rona di pipinya, mungkin sebenarnya bukan itu yang ingin dia tanyakan.

Sesaat yang lalu, mereka akan mulai bertarung. Zidian sudah mengudara memercikan listrik bertegangan tinggi. Namun, dua remaja itu berhasil menghentikan mereka di saat kritis, dengan menunjukan dua lonceng kebanggaan YunmengJiang pada Jiang Cheng, menghentikan laju cambuknya.

Lonceng itu berukir naga dan phoenix yang saling menari di atas bunga teratai sembilan kelopak. Masing-masing memiliki inisial nama dua remaja di atasnya, namun bukan itu yang spesial. Seperti lambang awan melayang pada pita dahi klan Lan, lonceng Yunmeng juga harus memiliki tanda khusus yang menunjukan pemiliknya adalah garis keturunan asli, yang dibuat dengan darah leluhur - dan tanda itu ada pada lonceng mereka.

Kedua remaja itu, Lan Zihan dan Jiang Huanhan, juga menjelaskan Array yang mengantarkan mereka di masa ini. Lan Zihan bersikeras bahwa itu adalah kecelakaan saat mereka mempelajari Array tapi tanpa sengaja mengaktifkannya, membuat Lan Xichen sedikit meragukan alasan ini. Namun karena raut tenang Jiang Huanhan, yang seakan mengindikasikan keseriusannya, membuat beberapa poin lebih.

"Ya, percayalah Fuqin, A-Die, kami berdua adalah anak kalian." Lan Zihan menjawab pertanyaan yang tak terucapkan. Eh.

"Tapi... Jiang Zhongzu adalah Heyi." Lan Xichen dengan ragu memandang dua remaja, yang terlihat bingung mendengar perkataannya.

Saat ini, raut Jiang Cheng menjadi sangat jelek, Zidian sudah gatal di jarinya. Ia ingin mendesis dan menghancurkan sesuatu.

Di dunia kultivasi ini, setiap orang yang menumbuhkan Dan pada akhirnya akan terbagi menjadi tiga golongan: TianGan, Heyi, dan Dikun.

Mereka yang bisa membentuk Dan di usia yang sangat muda dengan akar spiritual yang luar biasa memiliki kualifikasi yang tinggi menjadi TianGan. Kekuatan mereka bisa mencapai keilahian, juga menjadi yang teratas dalam kepemimpinan. Namun karena kualifikasi itu jugalah yang menjadikan tidak banyak TianGan muncul.

Kebanyakan dari Kultivator hanya bisa menjadi Heyi dengan kekuatan spiritual yang umum. Namun dalam sejarah, tidak sedikit pula Heyi yang mampu mencapai tingkat kekuatan keilahian, bahkan memimpin di atas TianGan.

Di samping itu semua, ada keadaan khusus di mana Dan seorang Kultivator terpecah menjadi Dikun. Bagi mereka Dikun adalah sebuah keajaiban dan anugrah. Baik Kultivator wanita maupun pria dapat menumbuhkan 'kehidupan baru' oleh pasangan mereka. Apabila Dikun dipasangkan dengan TianGan sangat mungkin keturunan mereka menjadi TianGan yang kuat, apabila menjadi Heyi itu masih Heyi dengan kualitas yang tinggi. Dengan begitu Dikun dianggap sangat berharga bagi keluarga Xianmen untuk melanjutkan garis keturunan.

Akan tetapi, kuantitas Dikun bahkan lebih sedikit di banding TianGan. Apalagi semenjak  invasi Sekte Wen, mereka memaksa setiap Dikun yang terpecah untuk diserahkan pada klan Wen, jika menolak maka mereka akan menghancurkan keluarga Dikun atau bahkan klan tempat mereka berasal. Karena itulah jumlah Dikun semakin langka, bahkan setelah perang Menembak Matahari dimenangkan.

Jiang Cheng punya sebuah rahasia, bahkan lebih rahasia dari penyebab ia kehilangan Dan-nya. Tidak ada seorangpun yang mengetahui rahasianya yang masih hidup; bahwa Jiang Cheng sebenarnya adalah Dikun.

- To be Continued -

# (ノ゚▽゚)ノ
WY : Apa?! Jiang Cheng sudah punya anak?! Siapa ayahnya?! Katakan pada Laozu! Beraninya mengawini Shimei ku tanpa meminta izin Laozu!

JC : Omong kosong apa! aku tidak punya anak!! Kenapa juga harus minta izin darimu?!! *loading//mengeluarkan Zidian* Wei. Wu. Xian!! Siapa yang kau panggil Shimei!!!"

WY:  Aiyah~ Jiang Cheng,  tentu saja minta izin untuk melamar, apalagi? Dan juga kenapa kau sudah punya anak tapi aku belum. Humm~

LZ: Wei Ying, ayo buat sekarang. *membopong WY*

LX:  ^_^

#(*´▽`)ノノ

Mereka Bilang Apa?!! (Xicheng Abo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang