2

1.5K 195 10
                                    


"Tapi...  Jiang Zongzhu adalah Heyi."

Dua remaja itu bingung dengan apa yang Lan Xichen katakan. Jiang Huanhan mengerutkan kening sebentar dan menatap Jiang Cheng, kemudian tersenyum tipis. Di sampingnya Lan Zihan sampai pada sebuah kepahaman; Ternyata A-Die menyembunyikan identitas Dikun-nya.

Jiang Cheng melihat mereka seakan 'melihat' melalui dirinya, menjadi sangat marah. Ia hanya membuka mulutnya ketika Jiang Huanhan mendahului.

"A-Die, kami bersedia Mencocokan Darah untuk membuktikan," katanya. Suaranya sangat lembut, namun ketika Jiang Cheng mendengarnya membuat darah di wajahnya mengering.

Mencocokan Darah adalah ritual untuk mengecek keaslian garis keturunan menggunakan darah. Dalam sebuah keluarga besar, apabila terjadi perselisihan menentukan ahli waris namun tidak diketahui siapa yang menjadi ahli waris, atau terjadi keraguan hubungan antara ahli waris dan pewaris, mereka melakukan ritual ini.

Ritual dilakukan dengan menyayat telapak tangan dan menyatukan keduannya menjadi satu. Dengan cara ini, darah akan bercampur bersama dengan energi spiritual yang disalurkan masing-masing pihak. Kemudian sebuah mantra khusus dari Mencocokan Darah dibacakan.

Jika tidak ada hubungan darah di antara mereka, maka darah dan energi spiritual itu akan saling menolak, bahkan memberikan sengatan yang tidak menyenangkan. Namun jika mereka terhubung darah, bukan hanya itu bersatu dengan baik, energi spiritual akan memancarkan sinar yang menyelimuti telapak tangan mereka, dan sebuah perasaan keterikatan yang jelas akan muncul di hati masing-masing; semakin kuat rasanya semakin dekat hubungannya.

Jiang Cheng mengepalkan tangannya, jika mereka benar-benar anak masa depannya, apakah itu berarti identitas Dikun-nya terungkap? Dan pasangannya adalah....

Lan Xichen melihat wajah Jiang Cheng menjadi pucat. Ia tidak tahu harus bagaimana menghadapi situasi ini. Ada sebuah pemikiran, tapi ia tidak mungkin bertanya sesuatu yang akan menyinggung pihak lain meskipun dia ingin bertanya. Selain bahwa aturan Lan melarang, namun ia lebih tidak menginginkan Jiang Cheng menjadi tidak nyaman.

Ia juga tidak pernah mengharapkan kejadian seperti ini terjadi. Pada awalnya, itu adalah pertemuan resmi antara dia dengan Jiang Cheng, membahas hubungan kerja sama antar sekte yang sangat biasa namun memerlukan perundingan untuk mencapai kesepakatan.

Mereka duduk di bawah pohon magnolia dengan teh di atas meja batu yang mengeluarkan aroma manis, membuat perbincangan mereka tampak ramah.

Tapi tiba-tiba, sebuah gemuruh terdengar dari arah hutan terlarang, tidak jauh dari tempat mereka berada. Ia dan Jiang Cheng lekas memeriksanya, tidak menyangka akan melihat dua remaja asing yang keluar dari lubang sebuah Array Formasi. Namun yang lebih mengejutkan adalah apa yang dinyatakan oleh keduanya. Itu tampak mustahil, tapi bukan hanya menunjukan bukti, mereka bahkan berani melakukan Mencocokan Darah.

Tapi seperti yang terjadi, keberanian mereka tampaknya membuka rahasia yang tidak seharusnya diungkapkan.

"Jiang Zong–"

"Jiang memang Dikun," Jiang Cheng menyela, lalu ia menatap mata Lan Xichen seperti panah di titik merah papan bidikan. "Jika itu yang ingin ditanyakan Lan Zongzhu," tegasnya.

Lan Xichen tertegun sampai tidak bisa menutup bibirnya yang setengah selesai memanggil. Dia sebenarnya hanya ingin menyarankan mereka untuk menemukan tempat yang lebih nyaman karena wajah pucat Jiang Cheng, namun sepertinya pihak lain telah menemukan pikiran yang tidak berani ia tanyakan.

Dengan muram, Jiang Cheng melanjutkan, "Jiang telah menyembunyikan identitas aslinya selama ini, karena takut dengan Anjing Wen, takut YunmengJiang hancur jika semua orang tahu pemimpinnya adalah seorang Dikun!"

Mata aprikot itu berkilat tajam. Jiang Cheng tahu dia sudah gila, mengungkapkan rahasia terburuk yang ia pendam dalam-dalam, tidak membiarkan sedikitpun bocor karena takut akan konsekuensi yang harus ia hadapi. Tapi menghadapi tatapan Lan Xichen yang seakan mencungkil batu di tembok pertahanannya, menyebabkan tembok itu runtuh dalam seketika.

Giginya kencang hingga sakit, Zidian berkilat-kilat di jarinya yang mengepal erat, darah mulai menetes dari luka oleh kuku yang tertancap.

Jiang Zongzhu yang kejam ternyata adalah seorang Dikun, apakah lelucon? Mereka mungkin akan mengepung Yunmeng dan menuntutnya karena berbohong selama bertahun-tahun. Bagaimanapun, Dikun seharusnya berada dirumah dan melahirkan ahli waris, Dikun tidak seharusnya melangkahi TianGan dan menjadi pemimpin; menyalahi aturan alam, begitulah Dikun dimata dunia.

"Lalu memangnya kenapa?! Aku sudah membuktikan meskipun aku seorang Dikun, YunmengJiang tetap berdiri bahkan melebihi kekuatan yang dulu!"

Ya, memangnya kenapa? Dia adalah Sandu Sengshou, jika dunia menuntutnya, ia akan mencambuk mereka semua.

Dia akan tetap melindungi Dermaga Lotus dan menjadi pemimpin di atasnya.

Dia juga masih harus melindungi Jin Ling.

Bahkan jika ia harus mengangkat pedangnya dengan hanya sisa setetes darah dalam tubuhnya, dia masih akan melawan.

.... Jika ingin menyinggung, jangan menyinggung Jiang Cheng!

Lan Xichen berjalan menuju tempatnya berdiri, tangan yang halus mengambil tangan Jiang Cheng yang mengepal, membuat ia tersentak dari gerakan itu.

"Huan mengerti. Jiang Zongzhu telah membangun kembali Yunmeng dari titik mundurnya, itu dilakukan dengan sangat baik. Huan benar-benar mengagumi kerja keras Jiang Zongzhu."

Mata sewarna madu menatap lekat mata aprikot yang melebar. Tangan yang terkepal perlahan dikendurkan oleh jari-jari lembutnya. Orang itu melanjutkan ucapannya dengan nada yang lebih lembut dari jari-jari, lebih lembut dari sutra termahal, dan lebih lembut dari awan surgawi.

"Bahkan jika Jiang Zongzhu memang Dikun, itu pasti Dikun yang luar biasa. Kamu kuat dan gigih, tidak ada yang bisa menyangkalnya. Jadi, tolong jangan lukai dirimu sendiri." Ia mengangkat tangan Jiang Cheng mengungkap darah yang mulai menetes.

Ada sebuah debaran tak dikenal di dada Jiang Cheng, dan panas yang merambat di pipinya. Itu sangat asing sehingga rasa nya tidak menentu, membuatnya ingin melarikan diri.

Ia menarik tangannya dengan cepat dari genggaman Lan Xichen, dan mengalihkan pandangannya. Ingin membalas tapi tidak tahu harus berkata apa. Jadi yang keluar dari mulutnya hanya, "Oh."

Lan Zihan dan Jiang Huanhan, yang terlupakan sejenak, menunjukan senyum ambigu di wajah masing-masing. Melihat ini membuat Jiang Cheng mendesis.

Apa yang mereka senyumi! Benar juga, jika bukan karena mereka berdua semua ini tidak akan terjadi. Tidak akan ada kejadian memalukan seperti ini!!

Jiang Cheng akan mengeluarkan Zidian tapi ia ingat ada luka di tangannya. Orang itu bilang ia tidak boleh – Bah! Kenapa dia harus mendengarkan Lan Xichen!!

Lan Xichen memperhatikan ekspresi Jiang Cheng, tanpa sadar ada tarikan kecil disudut bibirnya. Ia kemudian beralih pada dua remaja di depannya.

"Dua Tuan Muda, Lan tahu kalian tidak berbohong," ia menjeda perkataannya, untuk menatap wajah identik mereka, ke dalam mata aprikot yang begitu familiar. "Tapi untuk percaya, kami memang harus memeriksa kalian terlebih dulu."

Dengan begitu, ritual Mencocokan Darah dilakukan.

- To Be Continued -

Mereka Bilang Apa?!! (Xicheng Abo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang