Tergoda(extra)

64.2K 2K 111
                                    

Ada yang ngarep ini gak? Sesuai vote, story ini menempati urutan ke tiga setelah Cinta Putih dan Love. Maaf kalo kelamaan ya, soalnya pikiranku lagi bercabang antara dunia nyata dan dunia oranye.

Selamat membaca...


Kurapatkan jaketku dan kuhisap dalam rokok di tanganku sambil menatap kegelapan dari tempatku berdiri. Setelah mengantarkan Monica, aku memilih duduk di kap mobilku dan membiarkan dinginnya malam mendinginkan api gairahku yang masih belum sepenuhnya padam. Aku berusaha mengenyahkan ingatan akan rasa tubuhnya yang entah mengapa seolah menyihirku untuk mengklaim kepemilikanku lagi dan lagi.

Sial! Rupanya aku termakan rencanaku sendiri. Aku yang sedari awal ingin membuatnya tergoda padaku malah tergoda lebih dulu sampai langsung menidurinya begitu ada kesempatan. Dan saat aku berhasil mendapatkan tubuhnya, aku merasa ingin memilikinya lagi. Jarang sekali aku merasakan ketertarikan seperti ini.

Penjahat kelamin. Julukan itu memang disematkan padaku oleh sahabat-sahabatku. Yeah...meskipun sebenarnya kami sama. Kami pecinta wanita dan sepertinya aku membuat rekor baru dalam hidupku yaitu meniduri tunangan orang. Selama ini aku tidak suka terlibar affair dengan wanita yang sudah memiliki pasangan. Tapi hal itu tak berlaku saat aku melihat Monica untuk pertama kalinya secara langsung.

Sebenarnya aku sudah tahu segala hal tentangnya karena kebetulan dia memiliki tunangan yang sialnya sudah menghamili sahabatku, Gema. Aku juga tahu alasan pertunangan mereka yang dilandasi kebutuhan ekonomi keluarga Monica yang serba kekurangan. Jadi saat mengetahui tunangan sialannya menghamili sahabatku, yang terlintas dalam pikiranku adalah menceritakan semua pada Monica dan meminta Monica membatalkan pertunangan mereka. Aku bisa mencarikannya pekerjaan yang bisa membantu perekonomian keluarganya. Aku juga bisa menambahkan upah untuk orang tuanya sebagai kompensasi nanti.

Tapi rencana itu buyar saat Chris menunjukkan foto Monica padaku yang sangat sesuai dengan kategori seksi versiku. Akhirnya munculah ide untuk menggodanya agar berpaling dari tunangan sialannya. Aku lebih dari mampu untuk memberikan kemewahan padanya dibanding Steve. Setelah berkali-kali menolak untuk mengambil alih peternakan, aku akhirnya menerima tanggung jawab itu membuat ayahku senang.

Steve tidak mengenaliku sebagai putra pemilik peternakan tempat dia bekerja saat Gema memperkenalkan kami di bar Theo. Suasana remang-remang di bar mendukung hal itu. Selebihnya kami tidak pernah bertemu lagi karena Gema jarang berkumpul bersama kami sejak berhubungan dengan Steve. Kata Theo, mereka sudah tergila-gila satu sama lain sampai melupakan kami sahabat-sahabatnya. Padahal aku sudah mengingatkan Gema untuk tidak melanjutkan hubungannya dengan Steve tapi Gema yang keras kepala mengabaikan nasehatku dan malah menjauhiku.

Getar ponsel di saku celanaku membuat lamunanku buyar. Aku tersenyum samar melihat id pemanggil yang terlihat di layar ponselku. Chris.

"Halo?"

"Bagaimana? Kau sudah mengatakan tentang Gema padanya? Apa jawabannya?"

"Belum."

"Hah? Kalian belum bertemu?"

"Sudah?"

"Lalu? Jangan katakan kau tidak tahu cara berbicara?"

"Dia...seksi."

Aku tersenyum saat kurasakan hening di seberang ponselku. Lalu kudengar Chris mengumpatiku dengan semua kosakata kasar yang dia ingat membuatku tertawa dan memutuskan sambungan telpon kami. Beberapa saat kemudian dia kembali menelpon.

"Hm."

"Sialan kau Nick! Sejak kapan seorang Nickolas Anderson terlibat affair dengan milik orang lain."

Short Stories ++Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang