2. Surat Undangan

7 3 2
                                    

Anggit POV

Gue lagi bersih-bersih rumah, gue dapet yang bagian lantai atas, dia dapet yang lantai bawah.

"Fiyuhh..., akhirnya selese juga, tinggal dipel deh," gue sambil mengelap kringat yang membanjiri pelipis gue.

Setelah gue ambil alat pel-pelan ama air campuran sabun pembersih lantai, mata gue langsung tertuju pada balkon rumah itu.

"Mulai dari sana dulu ah," gue sambil berjalan menuju balkon.

Saat gue baru aja mulai ngepel lantai, dari arah bawah, ada sebuah mobil yang memasuki halaman rumah.

Gue agak kaget liatnya, pasalnya gue tau bener-bener tau tuh mobil siapa. Gue langsung ngacir ke bawah dan ninggalin pekerjaan gue.

🍂🍂🍂

Author POV

"Hai Ndra, wah, wah, wah, rajin bener lo, baru pindahan udah langsung kinclong aja nih rumah," Zico.

Diandra yang sedang fokus mengepel lantai, ini sudah di ujung pekerjaannya yang terakhir. Langsung mengalihkan perhatiannya ke Zico yang sudah berada di ambang pintu utama rumah itu.

"Iya nih Bang, masuk aja ga papa, udah kering kok yang sebelah situ," Diandra.

"Siap Ndra..., oh ya gue ampe lupa, nih gue bawa siapa ke sininya hayoo...," Zico.

Kemudian...

"Eh, Ayah, Bunda, Tante Sarah," Diandra.

"Kalian duduk aja dulu, ntar aku panggilin Anggit, dia ada di lantai atas, sekalian balikin ini," Diandra.

"Iya Kak, ga papa, udah sana gih," Bunda Aura, Ibunya Diandra.

Setelah Diandra mengembalikan alat pel-pelan tadi, kemudian ingin memanggil Anggit...

"Bang Zico!" Anggit dari tangga lantai atas.

Anggit pun langsung dengan semangatnya menuruni anak tangga itu dengan cepat, Diandra yang berada tepat di bawah tangga rumah langsung...

"Ati-ati Nggit, licin!" Diandra.

Karena, bagian bawah tangga itulah yang tadi terakhir kali Diandra pel.

Benar saja, Anggit terpeleset dan langsung kehilangan keseimbangannya. Namun, dengan sigap Diandra menopang tubuh Anggit. Hingga akhirnya terjadilah adegan tatap menatap satu sama lain.

"Ekhem-ekhem, dunia udah serasa milik berdua, yang lain cuma numpang lewat doang," Zico.

Yang menyudahi adegan tatap menatap itu.

"Makasih Ndra," Anggit.

"Iya, sama-sama, lain kali ati-ati, licin," Diandra.

"Iya," singkat Anggit.

🍂🍂🍂

Diandra POV

"Ayah, Bunda, Tante Sarah, sama Bang Zico ada perlu apa ke sini?" Tanya gue.

Pasalnya, mereka ga ngasih tau dulu kalo mau ke sini.

Cinta Anak Timnas Part 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang