For Meet you

3 2 2
                                    

   Sebentar, hanya satu cara baginya untuk menemukan sosok Pangeran Han kembali. Bahkan jika ia membuat lautan selatan ini kering, tetap hanya ada satu cara yang Eui maksud yang bisa membawanya kembali melihat kedua mata cokelat milik Pangeran Han. Perkataan Eui membuat Putri Nam bimbang. Ia merasa sudah tak ada artinya lagi baginya untuk tetap hidup di istana semegah dan seindah apapun, dengan perhiasan, emas permata jika tanpa pangeran Han.

    ....


"Hana! lo mau sampai kapan gak mau ngerjain pr? Kalo sampe semester genap lo kayak gini lo gak akan lulus," gertak Areum geram dengan teman satu bangkunya yang sangat-sangat malas.

"Kalo gue mau gue pasti kerjain Ar..."

Areum mendecak kesal, "Mana sini buku lo!" Areum merebut buku Hana dengan kesal, lalu ia sukarela mengerjakan PR Hana. Dimana ada teman seperti Areum?

Hana hanya nyengir melihat kelakuan sahabatnya. Ya, memang tak tahu diri, tapi ia malas untuk menggerakan tangannya.

Beberapa menit kemudian Pak Gie memasuki kelas dengan wajah sumbringah. Entah apa yang ditemui Pak Gie pagi ini sampai guru berkepala plontos itu berseri-seri.

"Pagi anak-anak," sapa Pak Gie.

"Pagi pak... " koor semua murid.

"Seneng banget pak?" celetuk Hana tak sungkan.

Senyum di wajah Pak Gie seketika hilang. Nasib buruk baginya mempunyai murid ajar berkelakuan terlalu bar-bar seperti Hana.

"Baik, Bapak hari ini tidak akan mengurusi kamu Hana. Terserah mau bertanya apapun dan hari ini kamu mau melakukan apapun," jelas Pak Gie.

"Kenapa pak? Saya salah apa?" kata Hana santai.

"Salah lo banyak Hana..." Areum menyenggol tangan Hana.

"Lupakan soal Hana, bapak akan memperkenalkan guru pengganti bapak untuk pelajaran kimia."

"Bapak mau kemana pak?" tanya Min Jee.

"Ini kesempatan bapak untuk tidak mengajari Hana lagi."

Hana nyengir puas. Akhirnya Pak Gie mengakui kekalahannya. Semua murid diam. Tidak ada yang berkutik. Antara Hana dan Pak Gie bukanlah hal yang bisa di tertawakan. Kelakuan Hana sudah tidak bisa di toleran. Mulai dari sikapnya yang sombong, keras kepala, tidak mau mengerjakan tugas dan sering menentang guru.

Sesaat setelah Pak Gie memanggil guru pengganti yang dimaksudnya, semua murid diam seketika.

"Selamat pagi. Perkenalkan nama saya Dae Hyun, sebagai guru kimia baru."

........

September RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang