Freeze Time, may i?

27 0 0
                                    

Siapa yang tahu saat kapan sebuah kisah akan berhenti? Bahkan seorang penulis tak tahu pasti naskahnya akan selesai tepat di halaman sekian.

Bersenang senanglah, karena hari ini akan kita rindukan. Akan kita banggakan

"Kamu sangat berarti. Istimewa dihati. Selamanya rasa ini"

"Jika tua nanti kita tlah hidup masing masing, ingatlah hari ini"

Semoga semua orang yang ku pertahankan memaknai liriknya.

Terlintas kata kata ini, 'saat orang yang dipertahankan tidak mau dipertahankan.' Semoga kau tidak begitu.

Kadang aku benci dengan waktu. Tidak berperasaan. Kadang ku ingin mendapatkan jeda. Tapi waktu tak pernah mentolelir.

"Jabat tanganku. Mungkin untuk yang terakhir kali. Kita berbincang tentang memori di masa itu."

Tolong SAR! Musibah banjir, lokasi dipelupuk mata.

Hft.

Kenapa harus ada perpisahan?

Apa gunanya?

Kalaupun 'pergi untuk kembali', maka ku relakan.

Tapi siapa yang tahu?

Mungkin diriku masih ingin bersama kalian. Bahkan sebelum kehilanganmu, aku sudah rindu.

Jadi apa ya namanya kalau sudah benar-benar kehilangan?

Sakau?

Benar.

Karena aku mencandu hadirmu.

Lagi lagi soal waktu.

Bagaimana rasanya ketika harus adaptasi ketika belum sempat merelakan yang lama?

Dear you guys yang tidak akan tergantikan.

Kutegaskan, rasa ini nyata.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 11, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bring Past For an Awesome FutureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang