2

997 112 5
                                    

"Ada apa dengan wajahmu?"

Minghao menatap malas teman di depannya itu. Sekarang, ia tengah berada di cafe, menemani temannya yang katanya ingin mencari inspirasi untuk bahan novelnya. Ya, temannya itu seorang penulis.

Namanya Wonwoo, dia adalah teman Minghao sejak sekolah menengah atas. Memiliki hobi yang sama dan kepribadian yang sama membuat keduanya mudah untuk dekat. Dan tentunya, Wonwoo tahu betapa tergila-gilanya Minghao dengan idolanya.

"Tentang Hoshi lagi?" Minghao mengangguk. Ia mengaduk malas secangkir kopi di depannya, tak ada sedikit pun niatan untuk menengguk minuman pahit itu.

"Berhentilah memikirkan idolamu itu. Dia saja tidak tahu kalau kau hidup."

Tepat sasaran. Kalimat itu selalu tepat menusuk ulu hati Minghao. Tapi bagai gadis yang sedang jatuh cinta, ia tak peduli.

Hoshi mengenalnya. Minghao yakin itu, walaupun hanya sebagai penggemar. Minghao tak masalah.

"Hao, cepat cek ponselmu dan lihat apa yang sedang ramai saat ini." Minghao menurut. Ia membuka ponselnya, membuka sosial media dan matanya langsung membelalak.

Ini tidak mungkin.

Berita ini pasti salah. Tidak mungkin kalau Hoshi sudah memiliki kekasih.

Dia adalah seorang pria yang polos. Tidak mungkin dia berkencan dengan wanita lain. Ia bilang, penggemarnya adalah kekasihnya. Jadi tidak mungkin kalau dia berkencan.

Ia semakin dalam membaca berita itu. Lalu kenyataan seakan menghantamnya kala ia melihat foto Hoshi dengan seorang wanita tengah bergandengan tangan. Foto itu diambil tanpa izin. Bisa dilihat dari gelagat Hoshi yang tampak tak sadar akan adanya kamera.

Secara refleks, Minghao meremas ponselnya erat. Matanya terasa panas, lalu air mata perlahan keluar dari kedua matanya, terus mengalir membasahi wajah Minghao yang tertutup sebuah masker.

"Yak jangan menangis!" sedikit membentak, namun Wonwoo tetap merengkuh sahabatnya itu ke dalam pelukan. "Sudah, berhenti menggilai Hoshi, Hao. Kau sudah sepantasnya mengurus hidupmu. Kau bukan remaja lagi, kau sudah dewasa."

Wonwoo sama sekali tak membantu. Minghao tak butuh nasihat. Yang Minghao butuhkan adalah penyangkalan dari Hoshi mengenai berita kencan ini. Ia tidak terima. Ia sudah menghabiskan waktunya juga uangnya hanya untuk Hoshi. Lalu apa? Ia berkencan? Yang benar saja.

"Pergi." suaranya terdengar lirih, namun penuh akan tekanan. Membuat Wonwoo secara perlahan melepas pelukannya. Ia menatap manik Minghao yang memerah dan penuh air mata.

"Kau kekanakan. Aku sudah cukup sabar dengan sifat kekanakanmu selama ini, Hao. Dan ini sudah keterlaluan." Wonwoo mengemas barang-barangnya, memasukkannya ke dalam tas dan meninggalkan Minghao sendirian di cafe. Ia sudah kehabisan kesabaran untuk menghadapi temannya. Baru kali ini ia melihat seorang menangisi hal yang tidak penting.

Minghao masih terdiam. Menatap kopinya yang sudah dingin dan ponselnya yang menampilkan foto Hoshi dengan seorang wanita secara bergantian.

"Tidak mungkin..."

Tbc...

FANS (JunHao GS) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang