Last Chapter

477 75 7
                                    

Ini dia chapter terakhir, dan mungkin hasil akhirnya kurang memuaskan dan sudah dapat kalian tebak, namun aku senang sudah menyelesaikan fict ini, tau tidak sebenarnya fict ini ku buat karna terispirasi dari gambar yang ku post di media tiktok, yang mana aku berpikir bagaimana jika Hinata ternyata memiliki suara yang cukup bagus dan memikat Atsumu, (yah aku juga terinspirasi dari voice actor Hinata yang sering menyanyikan lagu-lagu karakternya), tidak menyangka akan menjadi kisah sepanjang ini.

Selamat membaca teman-teman..
Dan terima kasih atas dukungannyaa...
.
.
.
.

.
.
.
.
.
.
.

Hinata menyadarinya, benar-benar menyadarinya, Atsumu kelelahan, namun tetap berusaha bersemangat demi Hinata, Hinata akui itu manis, namun Hinata tentu khawatir, Hinata sadari bahwa Atsumu adalah orang yang tidak akan mengakui kekalahannya meski harus mati. Bagaimana ini?, Hinata juga lelah, sejujurnya, namun lelah Hinata tidak sebanding dengan betapa kuyunya Atsumu sekarang.

“Atsumu-san” panggil Hinata untuk mengembalikan fokus Atsumu, betapa Atsumu dengan rambut yang lepek seakan telah melakukan lima ronde pertandingan membuat Hinata tidak tega, kalau di teruskan mereka bisa saja melanjutkan ini sampai pagi, tapi tidak, Hinata tidak bisa membiarkan ini terus berlanjut, namun apakah Hinata akan menyia-nyiakan kesempatannya untuk menyatakan perasaannya? Apakah dia akan membiarkan Atsumu menang taruhan? Membiarkan perasaannya tetap terpendam hingga muncul kesempatan selanjutnya?

“ya Sho-kun? Apakah kau sudah bosan? Aku masih punya banyak tempat lain yang bisa kita kunjungi” tawar Atsumu, tidak mau terlihat lelah, tapi Atsumu seratus persen yakin bahwa Hinata menyadari kelelahannya, ah apanya yang ‘setter terbaik’ kalau Atsumu tidak bisa menandingi tenaga spikernya, namun Atsumu sadar bahwa Hinata mengkhawatirkannya, dan itu hal terakhir yang Atsumu inginkan, sisi Atsumu yang lain sebenarnya tidak menginginkan menang taruhan mendadak ini, dia hanya ingin Hinata bersenang-senang dengannya, puas menikmati waktu bersamanya, kalau Hinata masih ingin jalan-jalan atau bersenang-senang maka rasa lelah akan Atsumu abaikan.

“tidak Atsumu-san, kurasa aku sudah lelah, bagaimana kalau kita hanya mencari tempat santai dan mendengarkan apa yang kau inginkan” kata Hinata lembut, begitu lembut hingga membuat Atsumu meleleh, apa yang dikatakan Hinata barusan, apakah Hinata mengatakan dirinya lelah, sudah lelah? Atsumu yang memenangkan taruhan?.

Hinata tersenyum, Hinata tahu bahwa betapa lelahnya Atsumu dia tetap memperhatikan dirinya, memastikan Hinata merasa nyaman dengannya, memastikan Hinata tidak kekurangan apapun untuk hari ini, memastikan Hinata bahagia, betapa Hinata sangat menghargai tindakan tersebut, bersama Atsumu membuat Hinata merasa dirinya adalah orang yang paling berharga, siapapun yang akan menjadi pasangan Atsumu nanti pasti adalah orang yang paling beruntung di dunia, dan Hinata berharap dia dapat menjadi orang tersebut.

Dia mengalah, dia tidak ingin Atsumu kelelahan, biarkan kesempatan lain membimbingnya agar bisa mengunggapkan perasaannya, untuk hari ini Hinata benar-benar sudah puas, menikmati hari yang indah bersama orang yang dia cintai, andai kata esok adalah hari kematiannya Hinata tidak akan menyesal, dia sudah benar-benar terisi penuh dengan kebahagiaan.

“Sho-kun apakah kau mengalah? Untuk ku?” tanya Atsumu pelan, Atsumu tahu, sangat tahu bahwa Hinata mengalah untuknya, namun Atsumu entah bagaimanapun tidak marah, jika saja orang lain Atsumu pasti akan menyalah-artikan tindakan tersebut bahwa mereka meremehkan dan mengasihani Atsumu, namun Hinata berbeda, Hinata tidak mungkin mengasihaninya. Atsumu melihat Hinata tersenyum dan menggelengkan kepalanya, merasakan bahwa telapak tangan besar Atsumu dibungkus dengan telapak tangan mungil milik Hinata, menyalurkan kehangatan, Atsumu bertanya-tanya bagaimana tangan yang begitu mungil dan berharga bisa memukul bola voli dengan kekuatan yang luar biasa.

When The Sunshine SingingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang