Chapter 2

565 75 11
                                    

Chap selanjutnya dari fict atsuhina kedua ku, sebelumnya terimakasih atas dukungannya jadi Shinestiaa semangat buat lanjutin fictnya, jujur sebenarnya pengen bikin fict “When The Sunshine Singing” satu chapter aja, cuman ceritanya malah semakin panjang aja, kek sewaktu nulis muncul ide-ide buat ditambahkan kedalam cerita, jadi mungkin fict “When The Sunshine Singing” akan menjadi tiga chapter.
.
.
.
Semoga pembaca tidak merasa bosan dengan alur yang terkesan lambat dan chapter yang banyak, soalnya Shinestiaa kadang masih sulit untuk mengetik soal perasaan, menurut shinestiaa setiap hal yang dirasakan para pemeran dalam cerita itu penting, membuat dialog cukup panjang.



Selamat membacaa😊















Sudah sebulan semenjak Hinata berada di tim MSBY, semuanya berjalan seperti biasanya, yah untuk beberapa orang mungin akan terlihat biasa saja, sayangnya semua anggota MSBY bukanlah orang-orang biasa, mereka dengan mudah mengetahui perbedaan saat Hinata berada dalam tim dan sebelum Hinata dalam tim, dan perbedaan tersebut terlihat sangat jelas pada sosok Atsumu.

Kehadiran Hinata memang membawa efek baik untuk anggota tim, kepribadiannya yang ramah dan suka bergaul membuatnya disukai semua orang, Hinata juga orang yang teliti dan rapi mengenai protokol kesehatan sehingga Sakusa bahkan tampak nyaman berada didekat Hinata, setiap ruangan yang dimasuki Hinata pasti akan mendapatkan cahaya tambahan seolah-olah Hinata adalah titisan sinar matahari, saat berlatih semangat Hinata menular pada anggota tim yang lain dan membuat kerjasama tim semakin kompak, semua anggota MSBY sepakat bahwa mereka beruntung mendapatkan Hinata berada di tim mereka.

Dan perubahan paling mencolok tentu saja adalah Atsumu. Sebagai contoh, Atsumu adalah orang yang blak-blakan, dia akan terang-terangan mengatakan kekurangan seseorang, meski hal tersebut bertujuan untuk membangun skill orang tersebut, namun tutur katanya masihlah tidak nyaman didengar. Atsumu memang memiliki kepribadian yang kurang menyenangkan namun tim masih memakluminya, dia jarang memuji anggota tim lain, jarang membantu anggota tim lain, selalu pergi tanpa mau repot membersihkan Gym, dan leluconnya sungguh sangat garing, entah Atsumu memang tidak berbakat atau apa. Namun semua itu berubah saat Hinata ada di tim, Atsumu tidak akan memaki orang secara terang-terangan terutama saat Hinata ada didekatnya, Atsumu tanpa disuruh akan mengisikan botol minum Hinata dan mungkin akan mengisikan beberapa botol minum anggota lain, Atsumu dengan senang hati membawakan handuk Hinata setelah latihan, dan Atsumu akan meluangkan waktunya setelah latihan untuk membersihkan Gym saat Hinata juga meluangkan waktu untuk membersihkan Gym. Dan yang paling penting Atsumu bersikap lebih ramah pada orang lain, ini seperti Atsumu selalu berada pada mood terbaiknya, Bokuto berkata bahwa ia selalu melihat bunga-bunga bertebaran disekeliling Atsumu terutama saat Hinata memuji lemparan toss nya, wajah Atsumu akan memerah dan ‘boom’ seluruh tim akan terkena efeknya.

“jadi si idiot Atsumu bisa jatuh cinta heh” kata Sakusa saat mereka berada diruang ganti, hanya ada Bokuto, Atsumu, dan Sakusa diruang ganti, sisa tim masih berada dilapangan untuk melakukan sesi pendinginan. Atsumu membeku, apakah dia sejelas itu sampai Sakusa yang bahkan tidak peduli bahwa dunia akan kiamat bisa menyadarinya.

“apa yang kau bicarakan omi-omi?” Atsumu mencoba bersiap ‘tidak-tahu-apa-yang-kau-maksud’ namun wajah pucat dan keringat yang bercucuran berbanding terbalik dengan apa yang dia katakan. ‘Benar-benar idiot’ pikir Sakusa.

“maa... maa... tsumu-tsumu, kau terlihat sejelas hari, kau menyukai murid nomor satu ku bukan?! Wahaha itu sudah jelas” sanggah Bokuto, mata burung hantunya berbinar tertarik, Atsumu merasa dia seperti rubah yang dipojokkan oleh seekor musang dan burung hantu, merasa dia adalah korban yang siap dimangsa.

“haaaah... apakah sejelas itu?” tanya Atsumu akhirnya menyerah, dia tahu saat berhadapan dengan Bokuto atau Sakusa, dia sama sekali tidak bisa berbohong.

When The Sunshine SingingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang