Alfendro's pov
Mobil
Gatau kenapa, setelah gue di suruh untuk nganter Esya pulang, gue seneng banget. Tapi nyatannya suasana di mobil sangat. Sangat. Sangat hening.
Ga ada yang membuka mulut untuk berbicara, kita berdua hanya hanyut dalam keheningan dengan menatap jalan yang ada di depan kita.
" Ekhm.... sya lo mau makan siang dulu? " Tanya gue, yang memberanikan diri membuka suara.
" Engga, di rumah aja " Jawab Esya.
Obrolan juga terhenti, dan hening menyelimuti kembali di dalam mobil. Hingga mobil kita pun sampai depan rumah.
" Ayo sya udah sampe " Kata gue, sambil membuka selfbelt.
Esya membuka juga selfbelt dan turun dari mobil diikuti oleh Al.
Dalam rumah.
Gue agak bingung kenapa Esya ga ngomong dari tadi,
oh mungkin dia kecapean - pikir gue dengan mengangkat kedua pundak.
" Ekhm sya "
Esya yang mendengar deheman gue berhenti di depan tangga, lalu menolehkan kepalanya ke gue. Lalu mengangkat alisnya, sebagai tanda bertanya.
" Gue ada urusan OSIS ke sekolah, makanya tadi abang lu bilang gue ga latihan basket, hmm gue tinggal gapapa? " Tanya gue dengan berhati hati.
" Gapapa, makasih hati hati di jalan " Jawabnya.
Setelah Esya mengatakan hal tadi dia melanjutkan langkahnya menaiki tangga menuju kamarnya. Gue berbalik badan berjalan menuju pintu.
" HEY "
Gue yang mendengar teriakan Esya berbalik dan terkejut, karena Esya melemparkan kunci rumahnya ke gue.
" Tolong kunciin, gue mau tidur " Setelah mengatakan itu Esya berjalan lagi menuju kamarnya.
Gue terima dan melanjutkan langkah keluar rumah dan pergi menuju sekolah.
Sekolah
Setelah gue sampe di sekolah, gue melangkahkan kaki masuk ke sekolah.
" KA ALFENDRO " Teriak seorang cewe.
Gue yang merasa terpanggil, menengongkan kepala ke arah cewe yang tadi memanggil.
Gadis itu sedikit berlari dan sampai di depan gue.
" Ha ituh kaka dipanggil sama Pa Syamsul ke ruang kesiswaan ka " Katanya.
" Oh oke makasih " Jawab gue, dan pergi meninggalkan cewe tadi.
Ruang kesiswaan.
Tok tok tok
" Ya masuk " Suara seseorang dari dalam. Yaitu Pa Syamsul.
* Pa Syamsul = kesiswaan
" Perimisi pa, ada apa ya pa? " Tanya gue.
" Silahkan duduk dulu " Kata Pa Syamsul. Dan gue pun langsung duduk.
" Begini, bapak sudah bicara dengan guru guru lain tentang ulang tahun sekolah ini. Kami berencana untuk mengadakan acara, tapi bapa bingung acara apa, ajadi bapa minta tolong ke nak Alfendro, dan anggota OSIS lainnya untuk berdiskusi ya, bapa tunggu laporannya " Jelas Pa Syamsul.
" Siap pa, kebetulan sekarang juga ada kumpul OSIS jadi saya akan membicarakannya dengan angggota lain, kalau begitu permisi pa " Kata gue, sekalian pamit keluar.
" Iya, terimakasih ya nak Alfendro " Kata Pa Syamsul.
" Iya pa " Setelah itu gue menuju keluar dan pergi menuju ke ruang OSIS.
Ruang OSIS
" Udah kumpul semua? " Tanya anggota OSIS yang seangkatan sama gue, Kalisa namanya.
" Siap teh belom, kan ada yang izin tadi lat basket " Jawab vava, yaitu anggota yang seangkatan sam gue juga.
" Naon sih va " Kesal Kalisa.
" Siap ka, dari angkatan saya ada 5 irang yang izin, karena kumpul ini dadakan, jadi tadi mereka izin les ka, terimakasih " Jelas ketua angkatan bawah ku, Elang namanya.
" Oke makasih lang " Jawab Kalisa.
" Fen, mulai sok " Kata Kalisa sama gue. Gue maju lebih kedepang, dan mulai berbicara.
" Oke tadi saya di panggil dengan pa Syamsul dsn berbincang tentang perayaan ulang tahun sekolah. Jadi tugas kita bla bla bla ....... "
" Paham ? "
" Siap paham ka " Jawab kompak anggota lain.
Suasana di ruang OSIS agak sedikit hening, namun ada yang mengisi nya dengan bergosip ria, siapa lagi kalu bukan para ciwi ciwi.
Gue liat jam tangan, dan ternyata sudah setengah enam, tak terasa.
" Oke untuk kali ini kumpulnya kita sudahkan dulu, untuk kumpul berikutnya nanti dikabarin. " Ucap gue, mengakhiri.
" Siap ka "
Gue mengambil tas gue dan pergi keluar, dan berjalan menuju parkiran. Terlihat suasana sepi di lapangan sekolah, karena mungkin ini memeang sudah sore.
Gue pulang naik mobil Jazi Jojo. Gue ga tau mereka pulang naik apa tadi yang penting gue bisa pulang. Gue masuk mobil dan menancap gas menuju rumah.
Rumah
Author's pov
Al pun sampai di rumah Esya. Saat dia turun dia melihat da orang duduk meratapi nasib di depan pintu rumah.
Al merasa bingung dan berjalan dengan hati hati.
Satu langkah.
Dua langkah.
Dann........
𝑩𝒆𝒓𝒔𝒂𝒎𝒃𝒖𝒏𝒈
𝑮𝒊𝒎𝒂𝒏𝒂 𝒄𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂𝒏𝒚𝒂 𝒔𝒆𝒎𝒐𝒈𝒂 𝒔𝒆𝒓𝒖 𝒈𝒂𝒂 𝒏𝒊:)
𝑷𝒆𝒏𝒂𝒔𝒂𝒓𝒂𝒏 𝒔𝒂𝒎𝒂 𝒍𝒂𝒏𝒋𝒖𝒕𝒂𝒏𝒏𝒚𝒂 ?!
𝒍𝒂𝒏𝒈𝒔𝒖𝒏𝒈 𝒍𝒂𝒏𝒋𝒖𝒕 𝒚𝒖 𝒃𝒂𝒄𝒂𝒏𝒚𝒂!
𝒋𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒍𝒖𝒑𝒂 𝒌𝒐𝒎𝒆𝒏𝒕𝒂𝒓 𝒅𝒂𝒏 𝒗𝒐𝒕𝒆 𝒏𝒚𝒂𝒂 𝒚𝒂 😗
𝒔𝒉𝒂𝒓𝒆 𝒋𝒖𝒈𝒂 𝒚𝒂𝒂 𝒋𝒖𝒈𝒂 𝒚𝒂 𝒋𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒍𝒖𝒑𝒂 😝
- accidentally met -
❣❣❣

KAMU SEDANG MEMBACA
accidentally met! [hiatus]
Novela Juvenil[BREAK] Tak sengaja? Apakah benar ini tidak sengaja? Tak sengaja berjumpa dengan dia, dan apakah berakhir dengan rasa yang sama dan akan bersama? Hal ini menarik buat gue like " that's a confusing thing for me!! " . Atesya namanya, seorang gadis...