Lorong yang diselimuti dengan dinding dan lantai berwarna putih dengan jendela yang lebar itu terlihat begitu sunyi hingga diujung lorong dengan pintu berbalut bludru berwarna merah itu. Sebuah kertas berukuran A4 tertempel dipintu itu dengan tulisan berwarna hitam tebal.
"Dosen tamu : Kim Myungsoo – Sam Architects."
Pria yang berbalik setelah menjelaskan power pointnya itu tersenyum dengan pointer di tangannya. Menunggu mahasiswa-mahasiswa muda itu mengajukan pertanyaan padanya.
"Sebelumnya saya minta maaf, tapi bolehkah saya menanyakan pertanyaan diluar topik seminar hari ini?." Tanya mahasiswi yang mengangkat tangannya dengan cepat itu.
"Wah, aku jadi gugup. Boleh, silahkan." Jawab Myungsoo ramah.
"Anda sudah menikah?." Tanyanya yang langsung mendapat senyum kecil Myungsoo. Myungsoo yang kemudian menyentuh cincin dijari manisnya itu melebarkan senyumnya.
"Nde, dengan cinta pertamaku." Jawab Myungsoo yang mendapat sorakan antusias mahasiswa seminar itu.
"Ceritakan lebih banyak." Teriak mahasiswa diujung ruangan.
"Aku bisa dalam masalah." Tolak Myungsoo tertawa kecil.
"Ayolah." Seru mayoritas mahasiswa itu.
"Kalau begitu bagaimana jika kita kembali ke masa kuliahku." Ucap Myungsoo tersenyum.
---------|||--------------
3 maret 2011
Pria itu, Myungsoo, duduk dibangku taman sambil mencoret-coret buku catatannya. Ia tenggelam dalam dunianya itu sampai tak sadar Suzy berjalan mengendap-endap dibelakangnya. Mengetuk bahunya dan menyentuh pipinya dengan jarinya ketika ia menoleh.
"Hey, apa yang sedang kau lakukan?." Tanya Suzy berusaha melihat apa yang sedang dilakukan olehnya.
"Opso." Elaknya berusaha memasukkan bukunya kedalam tas sebelum Suzy berhasil merebutnya darinya.
"Hey, kau sudah membuat print out tugas Prof. Jeon?." Tanya Suzy menunggu Myungsoo yang berdiri sambi merapikan tasnya.
"Tentu saja." Jawabnya keluar dari bangku yang menyatu itu.
"Hey, printkan untukku." Pinta Suzy.
"Shirreo." Tolak Myungsoo mendumel.
"Dih. Aku tetap akan mengirimkan fileku padamu." Decak Suzy.
"Kajja." Balas Myungsoo merangkul Suzy dengan santai.
"Kenapa kau ikut kelas arsitektur, aku masih penasaran." Tanya Myungsoo kemudian.
"Hanya bosan. Lagu pula itu kelas pengenalan bukan inti." Jawab Suzy sambil tertawa. Ia merogoh tasnya kemudian menyodorkannya ke dada Myungsoo. Membuatnya mengangkat alisnya kecil.
"Mwoya?." Tanya Myungsoo menurunkan tangannya dari pundak Suzy dan membuka tas kertas kecil berwarna putih ya.
"Hey." Seru Myungsoo berhenti dan memasang wajah kesalnya pada Suzy. Suzy berbalik. Tersenyum dengan polos.
"Aku putus dengan pacarku. Untukmu saja daripada tak ada yang memakainya." Ucapnya.
"Wah kau memang gila rupanya." Celetuk Myungsoo memasukkan benda itu kedalam tasnya dan berjalan menyusul Suzy.
"Ukurannya berapa?." Tanya Myungsoo berbisik di telinga Suzy dengan tangan yang sudah dirangkulkan ke bahu Suzy lagi.
"M." Jawab Suzy santai. Membuka ponselnya dan mengganti wallpapernya dengan foto mereka berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Knight Of Starlight
RomanceMereka bilang jika kita melihat bintang jatuh dan membuat permohonan, maka permohonan itu akan terwujud. Ada juga yang bilang melihat bintang jatuh berarti kau akan kehilangan keberuntunganmu satu tahun penuh. Tapi menurutku, bintang jatuh itu kend...
