1

1.5K 112 0
                                    


Disclaimer : Genshin punya Mihoyo ya

--------------------------------------------------

"Kalau aku mengatakan perasaanku sekarang, apakah akan ada yang berubah, Diluc ?"

----------------------------------------------------

"Diluc," Kaeya berkata dengan suara lembut. "Aku menyukaimu." Terdengar rasa takut yang tidak biasa ada pada suaranya. Nada ceria yang biasa ada menghilang.

Emosi yang luar biasa menyerang Diluc detik itu juga. Ketakutan dan keterkejutan menyelimuti pria bersurai mera itu. Dia merasakan tenggorokannya tersendat, tidak bisa berkata-kata. Dia merasakan jantungnya berdetak sangat keras dan tubuhnya melayang, seperti semua beban hilang darinya walau hanya sesaat. Raut wajahnya bingung. Akhirnya dia bersuara,

"Apa?"

Kaeya akhirnya mengangkat kepalanya, hanya untuk menunjukkan wajahnya yang merona merah. Dia membalikkan tubuhnya ke arah pria bersurai merah didepannya. Matanya melebar, dan bibirnya tampak bergetar membentuk senyuman yang canggung.

"Aku menyukaimu, Luc" jawabnya lirih sebelum mulai tertawa canggung, matanya tidak berani menatap Diluc. Seperti biasa, dia masih sama pengecutnya dengan dirinya dari dari tahun-tahun lalu.

Raut muka Diluc masih datar, tapi matanya yang lebar tampak dipenuhi rasa sesal yang intens. Pria bersurai merah itu merasakan penyesalan di lubuk hatinya bertambah dalam.

Kenapa sekarang?

Kenapa tidak bertahun-tahun yang lalu?

Kenapa tidak saat dia masih mersakan kupu-kupu beterbangan dalam dirinya setiap melihat Kaeya?

Kenapa tidak saat dia merasakan detak jantungnya meningkat setiap saat Kaeya muncul?

Kenapa sekarang saat dia sudah bersama dengan orang lain ?

Dan satu pertanyaan lagi muncul dalam hati Diluc. Pertanyaan yang paling membuatnya menyesal.

Kenapa aku tidak memberitahukan perasaanku pada Kaeya bertahun-tahun yang lalu? Saat kami masih sering bersama di Mondstadt

 Ekspresi sedih muncul di muka Diluc detik itu juga dan Kaeya menyadarinya.

Pria bersurai merah itu termenung mengingat saat-saat manis yang pernah dialaminya bersama dengan Kaeya.

Diluc yang dulu mungkin selalu menunggu saat ini tiba, tapi dia yang sekarang sama sekali tidak menginginkan ini. Apa gunanya pernyataan cinta ini, dia sudah move on bertahun-tahun yang lalu. Dia selalu beranggapan bahwa Kaeya tidak tertarik padanya dan hanya menganggapnya saudara. Pria birsurai merah itu secara perlahan belajar untuk melepaskan perasaanya dengan membuat dirinya sibuk, sibuk dengan Mondtadt, dengan klee, dan dengan childe.

Tebakan dia salah. Dia menyesal. Tapi bukankah penyesalan ini sudah terlambat ?

"Luc?"

Suara yang terdengar sangat lelah memasuki telinganya tiba-tiba. Suara yang biasanya riang gembira itu sekrang terdengar sangat lembut dan pengertian. Suara itu terdengar sabar dan ringan tetapi juga terdengar menyakitkan secara bersamaan.

The Feeling [Kaeluc genshin impact ver]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang