Alva!!

407 75 24
                                    

"Ngomong-ngomong ko Bli ngatur perijinan? Emang Bli polisi?" Tanya Mina begitu polos tanpa memperdulikan Chaeyoung yang sudah kesal

"Bapak dia Gubernur dulu" Jeongyeon yang menjawab

"mihh sekennan? klee! (ini beneran? Mantap!)"

"Hahah nyen ngajahin geg? (Siapa yang ajarin, cantik?)"

"Hah?" Mina melongo ketika Tzuyu menjawab dengan bahasa Bali. Lalu Dahyun dan Tzuyu tertawa lepas.

"Eh dengerin dulu penjelasan gue. Itu si Tzuyu salah paham ama gue!" Pekik Chaeyoung mencoba menginterupsi Mina

"Bodo amat Chaeng, gue ga peduli! Lanjut Bli" ujar Mina tanpa melihat ke arah Chaeyoung dan malah terkagum pada Tzuyu.

"Kita dengerin dulu penjelasan Chaeyoung" Nayeon menahan Mina dengan menyentuh pundak adiknya

"Engga penting kak, mending denger cerita Bli Tzuyu aja" si keras kepala Mina begitu kukuh.

"Mina" ucap Jeongyeon lembut.

Mina merengus ketika namanya di sebut oleh Jeongyeon, bagaimana pun Mina takut dengan kakak iparnya itu.

"Yaudah ngomong deh lu"

Chaeyoung tersenyum senang ketika Mina mengalah

"Jadi gini....."

Flashback on

Keadaan di mobil begitu tegang, Chaeyoung larut dalam emosi. Sana mencoba menggenggam tangan kekasihnya namun gagal, Chaeyoung malah menghindarinya.

"Kenapa engga jalan UNUD?" Tanya Sana karena Chaeyoung malah memutar jalan

"Gelap Sana! Demen banget ngelewatin jalan kampus!" Gerutu Chaeyoung dengan nada kesal

Sana bahkan tertegun ketika Chaeyoung menyebutkan namanya. Sepanjang mereka menjalin kasih, jika Chaeyoung menyebutkan nama berarti ia sedang kesal.

Tiba-tiba Sana memukul bahu Chaeyoung saat melewati kuburan.

"Biasain kalo lewat kuburan itu klaksonin, ijin dulu" pekik Sana

"Ya maaf aku lupa, lagian ini di tanjakan aku fokus ke jalan" ujar Chaeyoung

"Lagian kenapa tiba-tiba bete gitu" ucap Sana kembali duduk ke posisi semula

"Aku gasuka kalo mereka bahas masalah kuliah! Tadi papah telepon aku buat pulang ke Bandung. Katanya ngapain di Bali juga. Kerja engga, kuliah engga" ujar Chaeyoung dengan nada suara yang melemah

Sesekali ia membuang nafas panjang.

"Apa salahnya sih mahasiswa D.O an? Kan gimana kalo oneday aku jadi pengus....." Kalimat Chaeyoung tidak tuntas

"Menurut kamu aku join aja gitu ya sama mereka? Lumayan kan engga perlu modal gede buat bikin usaha" Chaeyoung memandang Sana sebentar lalu fokus ke jalan

"Join apa? mereka cuma butuh nama kamu doang haha" sindir Sana yang sudah paham dengan mekanisme endorsement.

"Aku juga kerja di situ Geg" Sana tersenyum kecil ketika Chaeyoung sudah memanggil nya 'Jegeg' tanda kemarahannya mulai mereda.

"Teamwork kamu jelek Alva, nanti malah berantem sama mereka. Mending kamu endorse aja. Engga usah ikut join usaha nya"

"Tapi Geg, feeling aku kayak bakalan nyambung loh sama mereka" tukas Chaeyoung

CamaraderieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang