Chapter 3

17 1 0
                                    

***

Huft, jadi aku tertangkap ya. Tidak, aku tidak tertangkap polisi. Sebaliknya, malah ada orang yang menculikku. Sangat lucu bukan? Pembunuh sepertiku malah diculik, astaga. Aku tidak mengenal siapa orang yang menculikku ini, yang aku tahu hanyalah dia adalah seorang pria. Dan oh, jangan lupa, dia sangat tampan.

Mungkin sudah sekitar dua setengah hari aku diculik oleh orang ini. Sial sekali, padahal hari ini aku berencana membunuh Anne. Tapi ya sudahlah, mungkin dewa kematian sedang berbaik hati padanya. Tapi lain kali aku pastikan kau tidak akan bisa lolos, Anne.

Tidak ada yang kulakukan selama terkurung disini. Uhm, sebenernya dikurung disini tidak terlalu buruk. Aku disediakan makan tiga kali sehari, diberi camilan, bahkan aku diberikan beberapa buku untuk dibaca. Aku tentu akan merasa senang disini jika menyampingkan fakta bahwa aku tidak dapat keluar dari kamar kecil ini. Jadi sepanjang hari yang kulakukan hanya membaca, mencoret abstrak bagian belakang buku-buku novel itu—yang sebagian besar isi coretanku adalah tulisan Eve Willstaire-namaku- —, dan melamun. Ya, hanya tiga kegiatan itu yang kulakukan setiap harinya.

Jika kalian bingung kenapa aku tidak berusaha keluar dari sini, jawabannya adalah karena aku...malas. Ya, hanya itu alasannya. Aku tidak ingin menghabiskan tenaga ku untuk kabur dari tempat ini. Seperti yang kukatakan, disini cukup menyenangkan. Lagipula sepertinya penculikku ini tidak berniat menyakitiku. Dan kalaupun dia menyakitiku, aku tinggal membunuhnya bukan?

***

Clara

Saat ini aku dalam keadaan terborgol di kedua tangan dan duduk di dalam mobil polisi dengan diapit dua pria berseragam di kedua sisiku. Aku sungguh tidak mengerti apa yang terjadi. Aku korban penculikan, tapi kenapa mereka memperlakukanku layaknya seorang tersangka?!

"Aku menyelamatkan mu dari mereka, Clara"
"Aku tidak ingin mereka menangkapmu"
"Jika mereka membawamu, kau akan mati"
"Aku menyelamatkan mu"

Dan secara tiba-tiba aku teringat akan ucapan Sam saat dia menculikku. Bagaimana jika dia jujur dan benar-benar sedang menyelamatkan ku? Bagaimana jika mereka yang dikatakan oleh Sam adalah orang-orang yang bersamaku sekarang?! Mungkin saja mereka hanyalah penjahat yang menyamar jadi polisi bukan?

Sial sial sial. Kau bodoh Clara, kau menyerahkan dirimu sendiri untuk di eksekusi mati. Yah, kira-kira begitulah isi semua umpatan ku di dalam hati saat ini.

Aku terus berpikir keras bagaimana cara kabur dari pria-pria berbadan besar ini. Hingga tarikan di salah satu lenganku membuatku berjengit kaget. Salah seorang dari mereka menarik ku paksa keluar dari mobil. Aku bahkan tidak sadar mobil ini sudah berhenti sejak tadi.

Aku menatap gedung bertingkat tiga di hadapan ku yang bercahaya terang karena lampu-lampu yang berasal dari dalam maupun dari luar gedung tersebut.

Skyzen Police Station

Itulah tulisan yang terpampang di depan gedung besar ini. Jadi ini kantor polisi? Benar-benar kantor polisi? Apakah itu berarti para pria yang membawaku tadi-dan sekarang sedang menyeret ku paksa masuk ke dalam- polisi sungguhan? Tapi ada apa dengan sikap mereka padaku tadi dan sekarang?

Dua orang polisi yang membawa-menyeret- ku kini mendudukkan ku di sebuah ruangan minimalis yang hanya terdiri dari satu meja dan empat kursi yang saling berhadapan. Oh, dan tak lupa sebuah kaca besar di salah satu sisi dindingnya. Tapi aku tidak dapat melihat ke balik kaca tersebut. Sebaliknya, aku hanya dapat melihat pantulan diriku sendiri. Tanpa diberitahu aku juga pasti sudah mengetahui ruangan apa ini. Ruang interogasi.

DernTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang