Part 2

1 0 0
                                    

Assalamualaikum....
Come back again with me.....
Hmm tanpa basa basi.... yuk kita langsung ke topik deh....
Apaan sih author ini gaje lu😂😆😆😆.

Enjoy your reading ya minna😍😚😙.

Nama kakaknya Haru adalah Hana Sukmawati. Itu nana yang diberikan oleh kedua orangtuanya yang sudah berpuluh tahun meninggal dunia. Hana sudah menikah dan memiliki seorang anak. Dengan usia yang masih muda 23 tahun sama halnya Haru karena mereka adalah kembar. Untuk saat ini Haru  berada di semester akhir, tetapi karena ada pengulangan pada mata kuliah pak Wawan. Mau tak mau harus menjalaninya dan sekarang ia mau mengajukan judul skripsinya walaupun terlambat daripada teman yang lainnya. Sedangkan Hana bekerja untuk sang adik walaupun sudah berkeluarga. Demi adiknya, ia rela tidak kuliah dan memilih bekerja dan menikah dengan pria yang dicintainya saat ini.

Haru terus berlari kedepan ruangan dosen, dan begitu beberapa teman-teman yang sedang ribut ngga jelas dan ada Doni yang dengan santainya sedang bermain game di handphonenya.

"Lah mana dosennya? Aku pikir telat.... hah.... hah...." dengan terengah-engah lalu menduduki di dekat salah satu tempat duduk dekat Doni.

"Oooohhhh itu, pak Wawan ada kok. Cuman kita disuruh tunggu biasalah gosip dulu. Sudahlah kalau sudah selesai mereka bilangin ya, friend." Ujarnya sambil main game dan kalah. Lalu Doni menyimpan handphonenya dan melihat Haru yang terduduk di samping ia.

"Untunglah kalau begitu baguslah. Kau sudah ada berapa judul yang mau kau ajukan?" Tanya Haru merasa bingung dan gugup untuk mengajukkan judul skripsi ke pembimbingnya.

"Hmm... kalau aku ada 3 judul yang mau diajukkan. Cuma ngga tau mana nanti di acc sama tuh dosen.... kalau kau gimana? Yang kulihat kau malah lebih santai dibandingkan aku, Bro" mengacungkan jari telunjuk kepada Haru.

"Kalau aku sih cuma ajukan 2 judul saja. Walaupun disuruh 3 judul tapi itu sudah mentok otakku sudah tidak sanggup lagi lah. Tapi aku pasrahlah yang penting sudah ada rencana kedepan untuk hal itu" jelasnya Haru. Doni hanya mengangguk karena kembali sibuk main gamenya lagi yang belum selesai. Dengan melihat ruangan dosen yang sudah lenggang dan ada dosen pembimbingnya tidak sibuk, mereka pun masuk dengan kertas mereka bawa sedari tadi.

Setelah urusan itu selesai, Haru pun pergi ke rumah sakit tempat psikiaternya. Lalu memasuki ruangan yang ia tuju. Sebelum ia masuk, Haru melihat bayangan yang mencurigakan. Tetapi pada saat ingin melihat lebih dekat, dikejutkan bayangan itu menyergap Haru dan ia sudah memasuki kegelapan.

                             *$#*$#*

Mata Haru mengerjap seolah cahaya lampu yang berada di ruangan begitu terang benderang, tandanya Haru sudah sadar dari pingsannya dan ia melihat ada Hana kakaknya dan dua orang yang ia tidak kenal yakni seorang dokter dan suster.

Haru berusaha bangun dari tidurnya, kepalanya terasa berat.

"Aku dimana? Kak Hana?" Ia merasa bingung dengan melihat mengapa kakaknya ada disini.

"Haru kau baik-baik saja kan?" Tanya dengan penuh kekhawatiran. "Kau istirahat dulu ya. Jangan banyak gerak ok. Aku akan keluar mencari makanan sebentar. Dok saya titip adik saya ya" lalu pergi keluar dengan dokter dan suster yang memeriksa kondisi Haru.

"Untuk saat ini anda jangan banyak bergerak. Untuk pemeriksaan hari ini anda hanya kelelahan. Dan satu hal yang saya ingin tanyakan apakah anda pernah mempunyai trauma akan sesuatu?" Penjelasan dan pertanyaan dilontarkan  oleh dokter.

"Iya, saya mempunyai hal itu. Tetapi saya sudah pergi ke psikiater untuk hal ini dok. Dan itu belum bisa dinyatakan sembuh. Apakah ada yang serius dalam trauma ini dok?" Tanya Haru dengan nada yang masih sendu dan sedikit ketakutan akan trauma yang ia alami.

"Untuk saat ini belum ada. Tetapi belum tentu psikiater membantu anda sembuh total. Jadi diharapkan jangan membuat anda sendiri lelah atau merasa stress maupun tertekan karena itu bisa saja memicu kembali trauma hal itu. Apalagi anda memaksakan diri anda mengingat hal yang terjadi pada anda. Oleh karena itu, jangan membuat anda kelelahan  dan harus beristirahat selama beberapa hari dan ini saya sekalian memberikan resep untuk ditebus di apotek."

Haru menerima resep tersebut dan mengangguk untuk memahami penjelasan dari dokter.

"Kalau begitu kamu permisi dulu. Jangan lupa untuk menebus obat itu" setelah pemberitahuan dari dokter. Mereka keluar dari ruangan dan tinggal Haru yang beristirahat.

Selama beberapa hari berada di rumah sakit, akhirnya Haru dapat pulang kerumah. Untuk saat ini ia berada didalam mobil bersama dengan kakaknya, Hana yang menjemputnya.

"Ahhh.. akhirnya bisa keluar dari rumah menyengat itu." Dengan lega mengumpat tempat yang tidak disukainya itu walaupun Haru masih harus control trauma ke rumah sakit yang sama.

"Kau ini dasar..... ingat ya kalau minggu depan kau harus control lagi tau ngga? BTW gimana skripsinya?" Hana mengubah topik pembicaraan agar tidak canggung.

"Yah.... kalau judul sudah tinggal nanti konsul lagi ke dosen pembimbing. Nanti kak Hana harus datang ya pada saat aku wisuda." Dengan senyuman merekah yang khas dari Haru, Hana pun ikut tersenyum dan mengangguk seakan pasti dengan ucapan yang diucapkan adiknya.

Suasana di mobil seketika menjadi hangat dan itu sebuah kenangan yang terindah bagi mereka berdua.

Ditempat lain, ada seseorang yang sedang merencanakan hal-hal yang begitu seru sehingga ia tersenyum licik dan tertawa akan rencana selanjutnya.

Hayyooo........... gimana ceritanya tambah menarik bukan??? 😉😎😎😅😅.
Jadi tetap pantengin nie cerita ya, minna
Penasaran siapa itu? Dan apa kelanjutan Haru yang selanjutnya?? So stay reading this story.

Don't forget to vote and comment ya guys......😉😋😎

Anyoenggg haseo....... minna😙😚😍

Iblis di dalam DiriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang