————
Bintang
————
—s o n g m i n J a e—“Ternyata ibu gak bohong,”
"Bun ihs liat nih si Minjae! Dari tadi ngintil Mulu!" Na jaemin merengek, pasalnya Minjae membelit kaki kanan jaemin yang sedang gosok gigi.
Jaemin risih dengan kelakuan adik angkatnya ini, "ish! Minggir gak?!"
"Gak mau!"ucap anak itu masih membelit kaki jaemin, bahkan semakin erat lagi
Tapi bunda jaemin tiba "sayang, sini jangan ganggu kakaknya lagi gosok gigi, sini kamu sarapan dulu aja" bujuk bunda mengangkat tubuh Minjae.
Tapi aneh, badan seberat Minjae, bisa bunda Na angkat semacam bayi, tapi ya sudahlah, Minjae dibwanya ke-meja makan.
Kebetulan Disana ada sosok ayah dari na jaemin, tuan Na, atau ayah Na. Oh jelas tuan Na tau tentang Minjae yang menjadi anak angkatnya,
Ayah Na juga sudah melarang, tapi istrinya kekeh mau Minjae, jadi tidak bisa menolak juga.
"Yah, minjaenya bunda titip ya? Bunda mau keatas dulu"
"Mau apa?" Tanya ayah Na mendudukkan Minjae dikursi sampingnya
"nelpon guru disekolah jaemin, daftarin anak bunda ini" diunyel lah pipi Minjae.
"Yaudah sana gih, bilangin suruh cepet, biar sekarang juga bisa sekolah minjaenya" ucap sang ayah, yang dibalas kekehan dari sang bunda.
Jaemin baru selesai, kenapa lama, alasannya odol jaemin udah mau abis alhasil jaemin susah payah ngeluarin sebiji jagung odol itu.
"Yah odol abis yah, nanti beli baru don—"jaemin berhenti saat melihat keadaan didepannya "itu ayah ngapain?"
"Liat sini jaem! Tadi dia gak sengaja kegores pisau, darahnya minjae! Darahnya jadi berlian!"
Apa-apaan ini?! Jaemin dibuat mengernyit, tapi benar, sepiring berlian berceceran—lebih tepatnya berantakan di piring makan Minjae,
"Itu aslian?!"
Minjae yang melihat hanya memegangi tangan mungil yang berdarah, menyaksikan reaksi keduanya, apalagi ditambah bunda yang baru datang dari atas
"Astaga!!! Indah banget berliannya! Ish ini buat perhiasan bunda juga Sabi! Ini dapetnya dari mana?" Tanya bunda memekik sambil memainkan berlian berlian didepannya itu,
"Dari darah Minjae" kompak ayah dan anak itu,
Minjae hanya diam diposisi yang sama
"Astaga! Itu Minjaenya berdarah kalian malah diemin?!!! Gimana sih kalian ini?!" Melihat kondisi itu, bunda menghampiri Minjae "kamu gak papa nak?"
"Sakit b-bunda"rengeknya hampir menangis
Jaemin yang habis tamat menonton drama Putri duyung itu antusias bicara "biarin dia nangis, siapa tau keluar mutiara"
Langsung kena tabok ayahnya.
"Udah Bun obatin aja dulu" tukas ayah dan akhirnya Minjae diobatin dulu sama bunda
"Sini tangannya Minjae mau bunda kasih obat merah dulu"
"Obat merah?"
"Kamu tau kan obat merah ini buat apa?"
"Hmmmmmmmmm" Minjae dia sejenak, "Obat merah adalah cairan antiseptik yang dirancang melemahkan atau menghentikan pertumbuhan kuman dan bakteri guna mencegah risiko infeksi pada luka terbuka, seperti luka lecet, goresan, atau luka terbakar. Dalam sebuah produk cairan antiseptik biasanya terkandung alkohol dan hidrogen peroksida."
Bunda langsung diam menganga, udah kayak Google aja "kamu tau dari mana?"
"Minjae baca pikiran bunda"
Kenapa makin sini sosok minjae semakin aneh, dari mulai, jatuh dari atap, bisa ngeluarin berlian kecil, sekarang bisa baca pikiran
"Kalo bunda boleh tau, rumah kamu dimana? Mau bunda anter pulang"
Minjae diam, dia menggeleng kan kepalanya, tanda dia tak mau "Minjae gak mau pulang, Minjae gak punya rumah, Minjae mau disini, sama kalian, kalian keberatan? K-kalo gitu Minjae p-pergi aja"
"Nggak, bukan itu maksud bunda—"
"Bun jaemin berangkat dulu yeu, udah Ampir telat ini" jaemin menghampiri perempuan yang duduk bersama adik barunya itu, omong omong lukanya udah beres diobatin
"Kak jaemin kemana?"
Jaemin hanya menatap sinis."Sekolah, kenapa?"
"Ikut!"
"Gak bisa gitu! Kamu kan beloman daftar, lagian kamu tuh lahir tahun berapa sih?" Tanya jaemin,
"Hmmmmmmmmm, gak inget, pokonya Minjae ikut!"
"Gak boleh Minjae,, lusa kamu sekolah kok, besok kamu kesekolah" final bunda dan akhirnya Minjae terdiam, wajahnya murung, dia ingat
Salah satu peraturan kecil dari dunianya,
“jangan membantah orang dibu"Baiklah, Minjae bisa apa?, Kehidupan baru kan baru di mulai. ayah pergi ketempat kerja, bunda belanja dan jaemin sekolah.
Minjae sendirian dirumah milik Na ini, dia naik ke genteng rumah, iya asli genteng rumah, dia duduk Disana melihat langit di atas sana, sambil bergumam "mereka masih tertidur, bahkan bangunpun masih lama, aku rindu mereka, aku rindu ibu, tapi aku masih mau disini. Aku mau cari perempuan itu!"
Tiba tiba Minjae terpikir sesuatu, dia turun lagi kebawah, tepat kekamar jaemin,
"Bajunya kak jaemin banyak. ini apa? Gucci itu apa ya?, Hmmm coba aku pake" tanpa izin seorang Minjae memakai baju bermerek itu.
"Hmm jelek! Gak suka ah" dan dengan santainya baju itu dia buang keluar jendela.
Masih menggunakan baju sama seperti yang kemarin, Minjae menjelajahi isi rumah besar ini, banyak benda benda aneh yang Minjae tidak kenal
Kayak TV, laptop, kulkas, ac, dan yang lainnya,
Dia sampe di toilet tempat mandi, digapainya shampoo kodomo milik jaemin, "ahhmm enak!"
Dan selanjutnya dia memakan shampoo itu tanpa dosa.
———
Aku cuman mau ngasih clue aja,
biar gak pusing. Jadi Minjae ini
bukan mahluk bumi, dia mahluk
lain, bukan berarti Minjae setan
ya! Ini beda lagi
Tiba tiba kepikiran aja, heheww
Walau mungkin gada yang baca
:"D
KAMU SEDANG MEMBACA
BINTANG_SONG MINJAE
Fantasy"Bintang datang biar langit semakin indah. Dan kamu, kamu adalah bintangku, kamu bisa memperindah hati ini, tapi kenapa kamu pergi?, Song Minjae aku tunggu kamu kembali"